Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Peluk Hangat Untuk Ayah
7
Suka
9,813
Dibaca

Kalau ditanya Ayah kemana dan dimana, Syafiqa selalu sedih. Syafiqa sangat ingin seperti teman-temannya yang bisa curhat dan jalan-jalan bersama Ayahnya. Berbeda dengan dirinya yang bahkan bertemu Ayahpun tak pernah. Ayahnya meninggalkan Syafiqa dan Ibunya saat Syafiqa masih dalam kandungan. Kata Ibu, Ayah itu baik, hanya saja terpengaruh sama bisikan setan. Kini Syafiqa berusia 5 tahun dan duduk di taman kanak-kanak. Syafiqa berangkat ke sekolah tanpa kendaraan, ia jalan kaki karena Ibunya harus mengantarkan pesanan kue. Sempat terbesit dipikiran Syafiqa, tak ingin melanjutkan sekolah, ia merasa kasihan pada Ibu yang mesti banting tulang untuk menghidupi keluarga kecil mereka. Namun, Ibunya melarang, katanya Ayah dulu sempat berpesan pada Ibu untuk menjaga dan mendidik Syafiqa hingga menjadi orang sukses. Entah itu karangan atau kenyataan, Syafiqa hanya menurut saja. Begitu bel pulang berbunyi, teman-teman Syafiqa berhamburan keluar kelas menemui orang tua mereka. Syafiqa sedih, tak bisa seperti yang lainnya. Syafiqa mengedarkan pandangan, manik matanya tertuju pada pria sekitar tiga puluh tahunan yang sedang menggendong temannya yang sering sekali membully, namanya Fara. Ada Bundanya Fara juga di samping pria itu. Baru kali ini Syafiqa melihat Ayah Fara, mungkin karena beliau sibuk bekerja. Syafiqa tau dari Fara, gadis kecil itu selalu bercerita tentang keluarganya pada teman-teman. Membuat hati Syafiqa tercabik-cabik setiap kali mendengarnya. Langkah kaki Syafiqa terdorong untuk mendekati mereka. Pria itu menatap ke arah Syafiqa yang sudah tak bisa lagi membendug air mata. Fara dan Bundanya juga menatap Syafiqa. Fara meminta Ayahnya untuk diturunkan dari gendongan. Pria itu menurunkan Fara dan Fara langsung mendorong Syafiqa hingga tersungkur ke tanah.

“Jangan deket-deket keluargaku, nanti ketularan bau terik matahari! Kamu pasti iri kan, melihat keharmonisan keluargaku yang kaya raya tujuh turunan?” tanya Fara dengan senyum menyeringai.

Rok panjang Syafiqa sedikit terangkat karena pahanya terbentur batu. Gelang kaki yang dikenakannya terlihat, kata Ibu, itu pemberian dari Ayah untuknya sebelum Ayah pergi meninggalkan mereka. Pria paruh baya itu menelan salivanya.

“Apa kau ....” gumam pria itu. Syafiqa mendongak, menatap mata Ayah Fara yang menenangkan jiwa. Namun, ucapan Ayah Fara terjeda karena kehadiran sang Ibu.

“Syafiqa! Ya ampun sayang, kamu gakpapa?” tanya Ibu yang berjongkok memegangi paha Syafiqa yang terluka.

Kemudian Ibu mendongak, menatap satu persatu orang di hadapannya. Hatinya terenyuh melihat sosok yang pernah hadir dalam hidupnya kini ada di hadapannya.

“Mas Syafiq? Benarkah ini dirimu?” Ibu bangkit dan mendekati pria itu.

Pria itu terdiam beberapa saat. Melirik istri dan anaknya yang mengerutkan kening. Lalu pria itu menggeleng pelan.

“Bohong! Kamu pasti Mas Syafiq yang suka banget kue tart, yang bilang kalau masakanku sangat lezat, yang katanya berjanji jika anaknya lahir akan dijaga dan dirawat, yang---”

“Siapa dia, Bu?” tanya Syafiqa tak bisa menahan rasa penasarannya, ia kini berdiri di samping Ibu.

“Ayahmu, Nak.”

Sungguh, Syafiqa bingung harus senang atau sedih mendengarnya. Namun, ia sangat merindukan sosok yang sering ia sebut dalam doa. Segera menghamburkan diri dalam dekapan pria bertubuh kekar itu, mempererat pelukannya. Sejak saat itu, keluarga kecilnya utuh. Walaupun harus melewati banyak rintangan untuk bersatu kembali dengan Ayah, tetapi Syafiqa berhasil bersatu dengan kedua orang tuanya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Terima kasih sudah berbagi kehangatan
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
LOVE, ANDRA
Embun Pagi Hari
Novel
Gold
Talijiwo
Bentang Pustaka
Flash
Peluk Hangat Untuk Ayah
Nimilsy Butterfly
Novel
SUNRISE
Kala Hujan
Cerpen
Bronze
Pukat Hayat
Larasatijingga
Novel
Monday
Kamila
Novel
Strong Girl
Liustina Jonna Saputri
Novel
Bronze
Menunggu Bulan *Novel*
Herman Sim
Novel
Bronze
Semangkuk Soto Dari Ibu Mertua
Ninik Irmawati
Novel
To My Youth
Defa Riya
Novel
Gold
Small Fry
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Menjelang Magrib
Heri Winarko
Novel
Bronze
Berharga
Reva Lenathea
Flash
Betina Bodoh
Donquixote
Novel
Bronze
Tarian Pelangi
Enang Rokajat Asura
Rekomendasi
Flash
Peluk Hangat Untuk Ayah
Nimilsy Butterfly
Flash
Introvert, ekstrovert, dan ambivert
Nimilsy Butterfly
Skrip Film
Bukan Sekedar Halu
Nimilsy Butterfly
Novel
Dunia Halu
Nimilsy Butterfly