Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
PSIKOPAT
0
Suka
2,616
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Anjing!!! Sudah bosan aku disini!! " Teriak Mirna. Wajahnya semakin kesal dilanjutkan dengan memukul-mukul teralis jendela yang mirip penjara. Tapi ini bukan penjara, melainkan salah satu ruangan RSJ, kamar ukuran 2 x 2, bersih dan rapih. Mirnapun semakin kesal, ketika tiba-tiba muncul wajah dari luar teralis yang mengagetkanya "waaa!!! Lagi ngelamunin apa Luna Maya? Hahaha.. "

"Luna maya gundulmu!!! " Balas Mirna melihat perempuan itu yang malah nyelonong aja pergi sambil ketawa-ketawa sendiri.

Ya kecantikan Mirna memang bisa disandingkan dengan Luna Maya, kulitnya putih, hidungnya mancung, tinggi semampai, penampilanya juga bersih.

Masa' iya dia orang tak waras ?

Mungkin jawabanya bisa kita ketahui dari hasil wawancara seorang youtuber sepekan lalu di RSJ ini, dia sengaja menemui Mirna karena sosoknya memang sedang viral setelah sidang memvonis Mirna tidak dipenjara karena mengalami gangguan jiwa, padahal dia terbukti membunuh adik iparnya sendiri. "Psikopat cantik" tagline berita viral itu.

Selama wawancara, selintas Mirna sama sekali tidak menunjukkan pribadi layaknya orang tak waras, bicaranya nyambung, jelas, bahkan sesekali disertai candaan. Meskipun pada akhirnya dia juga menangis menyesali apa yang sudah dia perbuat, mohon ampun pada Tuhan, dan katanya "saya bersyukur karena adik saya mau maafin saya, malah dia sering menjenguk saya".

Lira nama adik Mirna itu, dan dia termasuk manusia yang jarang, karena walau bagaimanapun Mirna sudah membunuh suaminya tapi ihklas dimaafkan. Lalu ada seorang lagi bungsu adik mereka, masih remaja, Sani namanya.

"Saya waktu itu spontan, karna kalut..masa' suami Lira itu mau macam-macam dengan Sani, itukan adik iparnya sendiri, bangsat emang! di samping saya ada pisau dapur, sudah saya tancapkan saja diperutnya" Kata Mirna.

Mendengar kalimat Mirna itu membuat si Youtuber terdiam, mungkin dia sedang bingung antara simpati atau ngeri dengan sosok yang berada di hadapanya ini.

Lantas youtuber itu menautkan sendiri pendapatnya dalam potongan video kontennya tersebut "Apa yang dilakukan Mirna bisa saja juga dilakukan oleh kakak-kakak yang lain jika mendapati adiknya dilecehkan, tapi apa iya penyelesaianya harus senekat itu. Mirna menurut saya adalah orang yang enak diajak ngobrol meskipun terkadang keluar kata-kata kasar, wajahnya juga cantik...tapi jujur sesekali saya takut melihat matanya, apalagi sempat secara tidak sengaja menyentuh tanganya, dia langsung menepis tangan saya dengan sangat kuat dan marah. Wawancara kamipun berakhir disitu karena dia langsung menyuruh saya pergi karena mau tidur siang".

Lira menonton konten si youtuber, dan terdiam dengan mata berkaca-kaca. Lalu menulis sesuatu di kolom komentar.

Si youtuber begitu semangat ketika membaca komentar dari Lira, dia langsung menyematkanya sebagai komentar utama, dan disitu tertulis jika Lira ingin menceritakan semuanya tapi tanpa direkam dan mencantumkan no.wa di inbox ig si youtuber.

Di rumah Lira, Si youtuber agak terpana ketika bertemu Lira karena ternyata wajahnya sama cantik dengan Mirna, tapi dia berusaha profesional apalagi sangat terlihat Lira masih berduka. Perbincangan antara mereka pun terjalin...

"Kakakku itu punya masa lalu yang kelam. Dia pernah dipenjara karena membunuh ayah kami"

Si youtuber langsung terperanjat, tapi berusaha tenang untuk terus mendengarkan cerita Lira.

"Ayah kami yang bejad! Kalau sudah mabuk, bisa lupa segalanya, bahkan sama anaknya sendiri. Kak Mirna bermaksud melindungi saya dari nafsu bejad dia... Tapi dia malah hendak dibunuh! Pisau itu berhasil direbut kak Mirna dan kejadian itu terjadi... " Lira tertunduk dan terdiam menangis.

Si youtuber terbawa suasana haru, dan berusaha menenangkan Lira. Lira lantas berusaha meredakan tangisnya, lalu bercerita lagi.

"Kak Lira dipenjara 10 tahun, Ibu meninggal karena tak kuat menerima kondisi ini. Semenjak itu saya dan Sani putus sekolah, saya bekerja apapun untuk bisa menghidupi kami berdua. Alhamdulillah sekitar 3 tahun lalu, akhirnya saya berjumpa dengan almarhum suami saya, orangnya baik banget, mau menerima saya dan membantu kehidupan kami. Kami menikah baru tahun kemarin, dan Kak Mirna bebas 3 bulan setelah pernikahan kami. Suami saya juga mau menerima kak Mirna tinggal bersama kami, dia bahkan berusaha mencarikan kerja. Tapiii saya tidak pernah memberi tahu bagaimana latar belakang kakak, dia hanya tahu Kak Mirna selama ini hidup di perantauan dan diceraikan suaminya. Tapiii entah kenapa, sejak awal bertemu, kak Mirna tidak pernah suka melihat suami saya, katanya dia tidak ada bedaya dengan ayah, bahkan ingin keluar dari rumah kami. Sampai kejadian itu terjadi, pagi-pagi saya masih tidur, suami saya itu mau berangkat kerja, tapi kaget saya terbangun karena teriakan Sani di dapur, dan saat itu suami saya perutnya sudah berlumuran darah ditikam kak mirna".

Si youtuber terdiam, matanya berkaca-kaca menatap Lira yang sepertinya sudah tidak sanggup menahan tangis.

"Padahal menurut pengakuan Sani, suami saya waktu itu sebenarnya hendak menolong Sani yang hampir terpeleset di dapur, tapi kak Mirna sudah salah paham, perkara sepele itu saja yang membuat saya harus kehilangan orang tercinta".

Si youtuber kemudian mencoba bertanya perlahan-lahan " Dan kamu maafin kakakmu begitu saja? "

Lira mengangguk pelan "karena dia sudah kehilangan segalanya, dia lebih menderita daripada kami, dannn dia masih kakak kami".

Saat itu juga air mata menetes di pelupuk mata si youtuber.

Namun tanpa disadari ada sosok lain di ruangan ini yang diam-diam memperhatikan perbincangan mereka, dia adalah sani.

Dan tiba-tiba sebuah hantaman keras mengenai kepala si youtuber, dan dia jatuh terkulai. Lira melihat ke arah orang yang memukul sambil memberi isyarat, dan orang itu adalah Sani.

Tengah malam, sunyi tanpa ada siapapun, hamparan semak-semak ada sebuah karung yang terlempar. Lantas terdengar suara mesin mobil dihidupkan, dan lalu mobil itu melaju kencang. Di dalam mobil terlihat yang mengendarai adalah Lira, disampingnya duduk Sani, mereka berdua tersenyum sembari melihat sebuah tas, handphone, dompet yang tergeletak di kursi belakang.

Mirna, Lira, dan Sani sama-sama punya pengalaman kelam terhadap ayahnya, hingga membenci laki-laki. Sepeninggal Mirna di penjara, Sani dan Lira bekerja sebagai wanita malam untuk memeloroti laki-laki hidung belang, hingga mendapat yang kakap dan menjadi suaminya Lira.

Tujuan utama Lira menikahinya adalah menguasai hartanya, kebetulan dengan bebasnya Marni bisa menjadi strategi yang dirancang oleh Lira dan Sani.

Marni yang memang sudah terdampak gangguan jiwa gampang tersulut emosi ketika diceritakan Lira bahwa suaminya suka maen perempuan dan mengganggu Sani. Mereka tega menumbalkan kakak mereka sendiri demi tujuanya itu. Sedangkan si youtuber ini kenapa juga dibunuh?? Dia tidak menepati janji untuk tidak merekam, Lira dan Mirna tahu bahwa dia menggunakan kamera tersembunyi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
PSIKOPAT
Maldalias
Novel
The Silent Gods of Srivijaya
Endri Irfanie
Novel
POST-WAR
Andika purnomo
Cerpen
Sinar Meredup
nawa
Novel
Bronze
Berbalas Surat Denganmu
Seli Suliastuti
Flash
Bronze
BEGADANG
Rara Kurnia
Novel
Bronze
Jurnal Para Arwah: ATMA
Bakasai
Novel
HOME SCHOOL
Anonim people
Novel
Gold
Fantasteen: Lucid Dream
Mizan Publishing
Novel
Bronze
The Rogue
IyoniAe
Flash
Bronze
Kamar Maut
Abdi Husairi Nasution
Novel
Hocus-Pocus: Kebenaran yang Tersembunyi
Febri Purwantini
Novel
Perempuan Tanpa Nama
Daras Resviandira
Novel
Bronze
The Camp
Binnar Kurnia Ramadhan
Flash
Temuan, ambil atau tinggalkan?
Rizal Syaiful Hidayat
Rekomendasi
Flash
PSIKOPAT
Maldalias
Cerpen
GEN
Maldalias
Cerpen
Musfidah Bukan Anak Sial
Maldalias
Cerpen
MAUT HUTAN TERLARANG
Maldalias
Novel
Akhir Cerita Yuka
Maldalias
Cerpen
REINKARNASI
Maldalias
Cerpen
Di Depan Mata Sobatku Pergi
Maldalias
Cerpen
TARUNG
Maldalias
Flash
LDR PROBLEM
Maldalias
Cerpen
PERGI UNTUK HILANG
Maldalias
Flash
Petaka Pelet Kampung
Maldalias
Flash
Yosep Sang Pemimpin
Maldalias
Flash
CINTA RENATA
Maldalias
Flash
JOMPO
Maldalias
Flash
Bronze
Seorang Bapak
Maldalias