Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berakhirnya Pesta Karaoke
1
Suka
2,728
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau ada yang menanyakan siapa yang berani menghentikan karaoke malam itu, maka jawabannya adalah aku.

Minggu - pukul dua dini hari

Malam yang seharusnya tenang kini diusik oleh suara sumbang bapak-bapak yang sudah ketagihan karaoke. Kalau dihitung, ini sudah mejadi malam minggu ke-12 sejak acara karaoke itu dimulai. Awal mulanya karena hajatan dan kini malah menjadi kebiasaan. Sudah berulang kali aku menegur bapak-bapak itu, tapi sepertinya tidak mempan karena mereka adalah 'bapak-bapak'.

Aku mencoba menahan diri tapi sepertinya malam ini adalah malam terakhir aku bisa bersabar.

"Jangan jangan dulu, janganlah diganggu," begitu menurut liriknya.

"Jangan diganggu? Harusnya aku yang ngomong begitu," ucapku dengan sinis sambil beranjak membuka pintu kamar.

Suara sumbang itu semakin terdengar dengan jelas ketika aku sampai ruang tamu. Kini aku bisa mendengar suara bapak-bapak tertawa dengan keras dan bercanda satu sama lain. Aku semakin mempercepat langkah untuk keluar dari dalam rumah bersamaan dengan selesainya lagu yang tadi dinyanyikan.

Aku semakin mempercepat jalanku karena bertarung dengan waktu.

"Jangan keduluan," ucapku dalam hati dan benar saja, aku sampai terlebih dahulu dibandingkan dengan lagu selanjutnya.

Kini aku sudah berdiri di sebelah speaker yang langsung mengarah ke rumahku. Bapak-bapak itu sedang mengobrol sembari menyeruput kopi hitam, tidak lupa dengan rokok yang menggantung di sela-sela jari telunjuk dan jari tengah. Angin yang berhembus dengan pelan menggoyangkan dedaunan dan membuat malam itu menjadi lebih dingin.

"Permisi pak," ucapku.

Pak Heru melihatku.

"Astaghfirullah hal adzim!" Ucapnya dengan lantang dan membuat 7 orang bapak-bapak lainnya melihatku dengan terkejut.

"Maaf pak, udah malem," ucapku yang masih berusaha menahan diri untuk tidak membuat keributan. "Saya ngga bisa tidur."

"I ... iya mbak," jawab Pak Heru dengan terbata-bata.

"Makasih pak."

Aku meninggalkan mereka yang sepertinya terburu-buru mematikan speaker dan microphone. Terdengar pula ada seseorang yang merapalkan doa sambil membereskan makanan dan minuman yang mereka santap.

Ah ya, kalau kalian bertanya mengapa mereka terkejut saat melihatku malam itu, mungkin jawabannya karena malam itu aku memakai daster putih polos milik ibu dan tidak sempat mengikat rambutku yang panjangnya sudah mencapai pinggang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Dikira Kunti. 🤣🤣😂 🌟🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟 Komedi yang bener-bener lucu. 🙏
😱🤣
Rekomendasi dari Drama
Flash
Berakhirnya Pesta Karaoke
Gita Sri Margiani
Novel
Bronze
Aib anitaku
Yuwo
Novel
Bronze
Sebuah Subuh di Lawang
Redhite K.
Novel
Growing Up: Let's walk on flowers path together
Lilly Amundsen
Novel
Batak Pride
Senna Simbolon
Flash
Dar+Ling
Ang.Rose
Novel
Bronze
10% : Sepuluh Persen
Hendra Setiawan
Novel
PANDORA 1998
Putu Winda K.D
Komik
Killer Of Darkness
Adinda Qanita Ahsana
Novel
Bronze
KENNIE
Asrina Lestari
Novel
Teratai di Atas Bukit
Justang Zealotous
Novel
Bronze
Suami Toxic
Bintang_5enja
Novel
Bronze
Seusai Reda
Siti Ulumiah
Novel
Bronze
Rindu Senja
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
End Of Age ~Novel~
Herman Sim
Rekomendasi
Flash
Berakhirnya Pesta Karaoke
Gita Sri Margiani
Novel
JOANA
Gita Sri Margiani
Flash
Jujur Untuk Kebenaran Atau Bohong Untuk Pencitraan?
Gita Sri Margiani
Novel
Bronze
Gang Sukacita, 1998
Gita Sri Margiani
Skrip Film
di balik layar : FIRASAT
Gita Sri Margiani
Novel
Namaku Pingku
Gita Sri Margiani
Flash
Siapa Yang Tertawa Tadi Malam
Gita Sri Margiani
Flash
Pembunuh Mimpi
Gita Sri Margiani
Skrip Film
Jangan Pilih Saya
Gita Sri Margiani