Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berakhirnya Pesta Karaoke
1
Suka
2,799
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau ada yang menanyakan siapa yang berani menghentikan karaoke malam itu, maka jawabannya adalah aku.

Minggu - pukul dua dini hari

Malam yang seharusnya tenang kini diusik oleh suara sumbang bapak-bapak yang sudah ketagihan karaoke. Kalau dihitung, ini sudah mejadi malam minggu ke-12 sejak acara karaoke itu dimulai. Awal mulanya karena hajatan dan kini malah menjadi kebiasaan. Sudah berulang kali aku menegur bapak-bapak itu, tapi sepertinya tidak mempan karena mereka adalah 'bapak-bapak'.

Aku mencoba menahan diri tapi sepertinya malam ini adalah malam terakhir aku bisa bersabar.

"Jangan jangan dulu, janganlah diganggu," begitu menurut liriknya.

"Jangan diganggu? Harusnya aku yang ngomong begitu," ucapku dengan sinis sambil beranjak membuka pintu kamar.

Suara sumbang itu semakin terdengar dengan jelas ketika aku sampai ruang tamu. Kini aku bisa mendengar suara bapak-bapak tertawa dengan keras dan bercanda satu sama lain. Aku semakin mempercepat langkah untuk keluar dari dalam rumah bersamaan dengan selesainya lagu yang tadi dinyanyikan.

Aku semakin mempercepat jalanku karena bertarung dengan waktu.

"Jangan keduluan," ucapku dalam hati dan benar saja, aku sampai terlebih dahulu dibandingkan dengan lagu selanjutnya.

Kini aku sudah berdiri di sebelah speaker yang langsung mengarah ke rumahku. Bapak-bapak itu sedang mengobrol sembari menyeruput kopi hitam, tidak lupa dengan rokok yang menggantung di sela-sela jari telunjuk dan jari tengah. Angin yang berhembus dengan pelan menggoyangkan dedaunan dan membuat malam itu menjadi lebih dingin.

"Permisi pak," ucapku.

Pak Heru melihatku.

"Astaghfirullah hal adzim!" Ucapnya dengan lantang dan membuat 7 orang bapak-bapak lainnya melihatku dengan terkejut.

"Maaf pak, udah malem," ucapku yang masih berusaha menahan diri untuk tidak membuat keributan. "Saya ngga bisa tidur."

"I ... iya mbak," jawab Pak Heru dengan terbata-bata.

"Makasih pak."

Aku meninggalkan mereka yang sepertinya terburu-buru mematikan speaker dan microphone. Terdengar pula ada seseorang yang merapalkan doa sambil membereskan makanan dan minuman yang mereka santap.

Ah ya, kalau kalian bertanya mengapa mereka terkejut saat melihatku malam itu, mungkin jawabannya karena malam itu aku memakai daster putih polos milik ibu dan tidak sempat mengikat rambutku yang panjangnya sudah mencapai pinggang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Dikira Kunti. 🤣🤣😂 🌟🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟 Komedi yang bener-bener lucu. 🙏
😱🤣
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
The Salad Days
Bentang Pustaka
Novel
Tumblr Light
Pebio Maldini Putra
Novel
Aku ingin seperti Dia
Sunarti kacaribu
Novel
Bronze
Catatan 20 Tahun
Chin Pradigta
Flash
Berakhirnya Pesta Karaoke
Gita Sri Margiani
Novel
Bronze
Ayat Ayat Benci
Sarjana Goblok
Novel
Gold
Story of Volley Club
Mizan Publishing
Novel
Bronze
MENCARI TENANG
Aldi A.
Flash
MAMA. . . . AKU RINDU. . . .
Iman Siputra
Novel
Tanda Lahir
Era Chori Christina
Novel
Bronze
Lynn
Onet Adithia Rizlan
Novel
Memiliki Kehilangan
NarayaAlina
Novel
Gold
KKPK The Giant Cat
Mizan Publishing
Novel
Kisah dalam Remboelan
Shanen Patricia Angelica
Flash
Berakhir
Yooni SRi
Rekomendasi
Flash
Berakhirnya Pesta Karaoke
Gita Sri Margiani
Novel
Bronze
Gang Sukacita, 1998
Gita Sri Margiani
Novel
JOANA
Gita Sri Margiani
Flash
Jujur Untuk Kebenaran Atau Bohong Untuk Pencitraan?
Gita Sri Margiani
Skrip Film
di balik layar : FIRASAT
Gita Sri Margiani
Skrip Film
Jangan Pilih Saya
Gita Sri Margiani
Flash
Pembunuh Mimpi
Gita Sri Margiani
Novel
Namaku Pingku
Gita Sri Margiani
Flash
Siapa Yang Tertawa Tadi Malam
Gita Sri Margiani