Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Kesatria Dangdut
2
Suka
2,900
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Minggu pagi ini aku bangun di dalam ruangan serba putih. Tidak ada perabot apapun kecuali seperangkat ranjang tempat aku berbaring dan sebuah lemari kecil berlaci dua di sebelahku. Aku tak melihat adanya pintu di ruangan ini, tapi ada jendela berjeruji di salah satu sisi ruangan. Dari sana hawa dingin mengisi ruangan ini.

Aku tidak ingat bagaimana aku bisa sampai di sini. Anehnya, aku ingat kalau ini hari Minggu. Aku tahu ini masih pagi karena aku memang selalu bangun dini hari.

Aku beranjak ke jendela dan mengintip ke luar. Langit kelabu, entah oleh awan atau kabut, tapi yang jelas kepulan uap air itu amat dekat dan sudah menyentuh pucuk bangunan lain di kejauhan sana. Aku melirik ke bawah--ruanganku rupanya cukup tinggi--dan menemukan selusin manusia dengan pakaian yang sama. Nyaris setiap dari mereka ditemani seorang perawat. Ada yang sedang disuapi sambil berkejaran; ada yang merengek di pangkuan perawat; ada yang bermain pasir; ada juga yang menyanyikan seriosa sambil memeluk tiang listrik.

Aku menyadari pakaianku persis seperti orang-orang di bawah. Kurasa, aku tahu sedang berada di mana.

Kau tidak sedang berada di Rumah Sakit Jiwa, kata seseorang. Kalimat itu tidak disampaikan dengan suara, tapi langsung ada di dalam kepalaku. Itu pasti Gita, perempuan dengan kemampuan telepati. Aku sendiri kaget bagaimana aku bisa tahu.

Bagus, otakmu belum bersih dicuci, kata Gita lagi. Lalu ia mengirim semacam gelombang ingatan. Beberapa detik setelahnya, ratusan kejadian berputar di dalam kepalaku. Rasanya menyakitkan, seakan belasan kubik air dipompa ke dalam kepala, tapi aku jadi benar-benar tahu bagaimana aku bisa di sini.

Aku sedang menjalankan misi rahasia semalam. Aku bertugas untuk mengenyahkan seorang petinggi di pemerintahan, sementara rekanku yang lain meledakkan laboratorium gelap miliknya. Kami hampir gagal, tapi aku berhasil mengalihkan perhatian musuh dan tertangkap. Beruntung aku tidak dieksekusi malam itu juga.

Gita, bisa kau kirimkan senjataku?

Tentu, balas Gita, dan beberapa detik kemudian sebuah lagu dangdut mengalun.

Ya. Namaku Kesatria Dangdut. Aku sekuat Superman, asalkan ada iringan musik dangdut.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
udah tegang tegang ternyata...🤣😭 salam kenal. 🙏
lucu endingnya. 🤣
Gak bisa jauh2 dari Kopi dangdut 🎤🎤🎤🎤🎤
Rekomendasi dari Komedi
Flash
Kesatria Dangdut
Listian Nova
Komik
Duta Keadilan Nasib
Nafi'ardhani Firmansyah
Flash
Bronze
Memadu kasih
penulis kacangan
Cerpen
Pura-Pura Lunas
Iena_Mansur
Komik
Ubi Depresi
nanda putri diasshifatul karimah
Komik
Gold
Si Jenaka Nasrudin
Kwikku Creator
Komik
Jangan Asal Ikut-ikutan
Tethy Ezokanzo
Cerpen
Bronze
Indekos
Nisa Dewi Kartika
Komik
Pagelaran Sanggar Tari Papat Wolu
Raka Sasmaya
Cerpen
Bronze
Serenade Untuk Hafizah
Ravistara
Cerpen
Terajana (Teras Janda Muda)
Ragiel JP
Komik
BEBEH DAN BEBIH (Lika-liku laki bini)
Andy widiatma
Flash
dr. SOMPLAX
KOJI
Cerpen
Bronze
Kandang Tikus
ALDEVOUT
Flash
Sebelum Dipanggil
hyu
Rekomendasi
Flash
Kesatria Dangdut
Listian Nova
Novel
Nekrografi Sastra vol.1
Listian Nova
Novel
Bronze
Sabtu Malam Lisa
Listian Nova
Novel
Aksarastra
Listian Nova
Flash
Kursi Kosong di Sebelahku
Listian Nova
Flash
Rahasia Karim
Listian Nova
Flash
Larva
Listian Nova
Cerpen
Bronze
Ibu Perbu
Listian Nova
Flash
Yang Terlewat di Halte Bus
Listian Nova