Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Nasihat terakhir
2
Suka
3,049
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Aku sudah mengingatkanmu berkali-kali. Rena hanya memanfaatkanmu, seandainya kau tidak pintar, ia tak akan memintamu untuk mengerjakan tugas sekolahnya, ia pasti akan memilih orang lain. Aku sudah memberitahumu untuk mencoba menolaknya, tapi kau datang kembali dengan pengaduan yang sama terus-menerus."

 

Aku terdiam, masih menempelkan handphone di telinga kananku.

 

“Sudahlah. Berhenti berharap dan berangan-angan bahwa kelak ia akan balik menyukaimu. Itu mustahil dan tak akan bisa terjadi. Lihat penampilanmu, kau hanya seorang kutu buku yang pandai berimajinasi, berkacamata, berkulit hitam, kurus dan terlihat sangat culun. Bahkan kau tidak mempunyai satu orang teman pun di sekolah.”

 

Aku menatap kosong ke arah lantai. Pikiranku berkecamuk.

 

“Aku sudah bosan mengingatkanmu soal ini. Aku akan memberikan nasihat terakhir untukmu, aku harap setelah ini kau bisa berubah.”

 

Aku tidak mendengar apa-apa selama lebih dari 30 detik.

 

“Demi dirimu, demi kebaikanmu, dan demi masa depanmu. Mulailah bicara dengan orangtuamu tentang kegelisahanmu, bahwa kau sebenarnya penakut. Jangan ragu, jangan bimbang, karena itu akan menjadi langkah awal untukmu bisa berubah. Aku lebih mengenalmu dan kau juga lebih mengenalku. Percaya padaku, bahwa kau pasti bisa melakukannya, karena kita ini satu.”

 

Rekaman pun berhenti. Aku menghela napas, menaruh ponsel di atas meja. Aku memantapkan hati sebelum beranjak keluar kamar untuk berbicara dengan kedua orangtuaku tentang kegelisahanku selama ini, bahwa sebenarnya aku penakut.

 

Aku takut untuk berinteraksi dengan orang baru.

Aku tidak pandai mengutarakan apa yang ingin aku sampaikan.

Aku lebih memilih lari atau kabur ketika seseorang mencoba untuk mengajakku bicara.

Maka dari itu aku selalu berlatih dengan rekaman yang aku buat sendiri. Meskipun terdengar cukup aneh, tapi setidaknya membuatku tenang.

Rena hanya karanganku, yang nyata hanyalah fakta bahwa aku tidak memiliki satu orang teman pun disekolah. Aku selalu menghindari mereka sampai akhirnya mereka menjadi benci dan selalu menjahiliku.

 

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
aku banget, tahu banget rasanya. 😭 🥺🥺🥺🥺🥺/🥺🥺🥺🥺🥺 alias 5/5 dari aku. 🙏
Aneh, tapi salut sih dia tidak putus asa dan mempunyai cara untuk menyemangatkan diri sendiri. 👍
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Tangguh Perkasa
Rival Ardiles
Novel
Bronze
Antara Rasa
Keefe R.D
Novel
Bronze
Rindu Senja
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Nasihat terakhir
Gampil Saerupa
Novel
Bronze
Dirga n Tara
Hesti Ary Windiastuti
Novel
Bronze
Semangkuk Soto Dari Ibu Mertua
Ninik Irmawati
Novel
Aku ingin seperti Dia
Sunarti kacaribu
Novel
Bronze
DRAMA QUEEN
Okino ojoeng
Flash
Tikus Di Kamar
Viola khasturi
Flash
Secangkir Kopi tak Bersuara
Ilestavan
Novel
Bronze
Smart Bad Girl
Desi Restiana A
Novel
Kita (Tidak) Baik-Baik Saja
Fey Mega
Novel
Gold
KKPK Lets Sing with me
Mizan Publishing
Novel
Gold
The Ghost In My School
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Cinta Yang Terenggut
Sofia Grace
Rekomendasi
Flash
Nasihat terakhir
Gampil Saerupa