Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Nasihat terakhir
2
Suka
12,125
Dibaca

“Aku sudah mengingatkanmu berkali-kali. Rena hanya memanfaatkanmu, seandainya kau tidak pintar, ia tak akan memintamu untuk mengerjakan tugas sekolahnya, ia pasti akan memilih orang lain. Aku sudah memberitahumu untuk mencoba menolaknya, tapi kau datang kembali dengan pengaduan yang sama terus-menerus."

 

Aku terdiam, masih menempelkan handphone di telinga kananku.

 

“Sudahlah. Berhenti berharap dan berangan-angan bahwa kelak ia akan balik menyukaimu. Itu mustahil dan tak akan bisa terjadi. Lihat penampilanmu, kau hanya seorang kutu buku yang pandai berimajinasi, berkacamata, berkulit hitam, kurus dan terlihat sangat culun. Bahkan kau tidak mempunyai satu orang teman pun di sekolah.”

 

Aku menatap kosong ke arah lantai. Pikiranku berkecamuk.

 

“Aku sudah bosan mengingatkanmu soal ini. Aku akan memberikan nasihat terakhir untukmu, aku harap setelah ini kau bisa berubah.”

 

Aku tidak mendengar apa-apa selama lebih dari 30 detik.

 

“Demi dirimu, demi kebaikanmu, dan demi masa depanmu. Mulailah bicara dengan orangtuamu tentang kegelisahanmu, bahwa kau sebenarnya penakut. Jangan ragu, jangan bimbang, karena itu akan menjadi langkah awal untukmu bisa berubah. Aku lebih mengenalmu dan kau juga lebih mengenalku. Percaya padaku, bahwa kau pasti bisa melakukannya, karena kita ini satu.”

 

Rekaman pun berhenti. Aku menghela napas, menaruh ponsel di atas meja. Aku memantapkan hati sebelum beranjak keluar kamar untuk berbicara dengan kedua orangtuaku tentang kegelisahanku selama ini, bahwa sebenarnya aku penakut.

 

Aku takut untuk berinteraksi dengan orang baru.

Aku tidak pandai mengutarakan apa yang ingin aku sampaikan.

Aku lebih memilih lari atau kabur ketika seseorang mencoba untuk mengajakku bicara.

Maka dari itu aku selalu berlatih dengan rekaman yang aku buat sendiri. Meskipun terdengar cukup aneh, tapi setidaknya membuatku tenang.

Rena hanya karanganku, yang nyata hanyalah fakta bahwa aku tidak memiliki satu orang teman pun disekolah. Aku selalu menghindari mereka sampai akhirnya mereka menjadi benci dan selalu menjahiliku.

 

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Nasihat terakhir
Gampil Saerupa
Novel
Stevie: Sebuah Catatan Remaja Biasa
Nadya Wijanarko
Novel
MBAREP
Yusnawati
Novel
Anak Tengah
fitri apriyanti
Flash
Aku Pernah Hidup
Sofiza
Cerpen
Surau Kami Roboh
Aqil Azizi
Novel
Time For Us
Pratiwi_Hwang
Flash
Bronze
Menunggu Moment
Lisnawati
Cerpen
Bronze
JILBAB
Iman Siputra
Cerpen
Mata Arit
Susanto
Novel
Chika Si Budak Cinta
Jessy Margaret
Novel
Si Torang, Jenius Dari Rimba
Adlet Almazov
Novel
Bronze
Rindu Yang Tak Terlihat ~Novel~
Herman Sim
Flash
Diujung Sana
Ariq Ramadhan Nugraha
Cerpen
Rembulan Berlesung Pipit
Sofiza
Rekomendasi
Flash
Nasihat terakhir
Gampil Saerupa