Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Aku bangun di pagi hari, kubuka kedua mataku, namun semuanya gelap. Tiba-tiba seberkas cahaya muncul bersamaan dengan seorang wanita berjas hitam yang wajahnya ditutupi topeng. Wanita itu memanggil namaku.
"Alicia Putri." kata wanita bertopeng itu.
"Iya. Itu aku." kataku waspada.
"Ikutlah denganku!" ajak wanita itu.
"Kemana ?" tanyaku.
"Ikut saja, kau pasti akan sangat senang." kata wanita itu.
Dengan menjaga jarak, aku mengikuti wanita bertopeng itu. Setelah berjalan sekitar 10 menit, aku dan wanita itu tiba disebuah rumah besar nan megah.
"Masuklah! Ini rumahmu." kata wanita itu padaku.
"Hei...mana mungkin ini rumahku." kataku menyangkal dan tidak percaya.
"Masuklah dulu, kamu akan tahu." kata wanita itu.
Aku masuk dengan tetap menjaga kewaspadaan, di dalam rumah itu benar-benar bagus. Aku tidak percaya ini adalah rumahku, sampai aku melihat ibu dan ayah. Ibu sedang menyiapkan makanan, sedangkan ayah duduk di meja makan sambil membaca koran. Ibu melihatku dan memanggilku.
"Alicia, sini nak! Ibu menyiapkan makanan kesukaanmu.", kata Ibu padaku dengan senyuman diwajahnya.
Aku hanya mengangguk dan kemudian duduk di meja makan. Ayah kemudian menyodorkan sebuah hp padaku sambil berkata.
"Jangan lupa membawa hp-mu saat keluar rumah. Ayah dan ibu jadi khawatir, tau?" kata Ayah.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum canggung. Aku kemudian melihat ke dalam hp-ku, ini sebenarnya bukan hp-ku yang biasanya. Ini milik brand "Apel kroak" sedangkan milikku adalah brand China. Aku melihat daftar kontak, nama-namanya aneh tapi juga tak asing. Saat makanan siap, aku mendengar suara bel pintu.
"Ah, Seo Joon pasti sudah datang!" kata Ibu sambil berlari membuka pintu.
Dalam hati aku bertanya-tanya, siapa Seo Joon itu. Tapi aku ingat, ada nama Seo Joon di kontak hp-ku tadi. Ibu mempersilahkan Seo Joon masuk, dan betapa terkejutnya aku melihat Park Seo Joon yang juga aktor korea favoritku.
"Park Seo Joon!! Kenapa kamu disini?", kataku terkejut.
"Memangnya salah ya, kalau aku makan di rumah pacarku.", kata Seo Joon sambil menatapku lembut.
Aku tidak habis pikir, apa yang sebenarnya terjadi? Pacarku adalah idolaku. Awalnya aku berpikir ini mimpi, tapi saat bangun keesokan harinya semua tetap sama. Aku jadi orang kaya dan pacarku adalah Park Seo Joon. Betapa senangnya aku, walau awalnya merasa aneh, aku sekarang sudah terbiasa. Dalam pikiranku aku berpikir, ini mungkin hadiah dari Tuhan.
Hari, bulan, dan tahun pun berlalu. Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Seo Joon. Dari dalam kamar aku melihat tak ada seorangpun diluar, padahal acara akan segera dimulai. Aku kemudian keluar dari rumah, tiba-tiba sudah banyak orang diluar. Walaupun aneh, aku tak mau ambil pusing. Acara dimulai, aku berjalan ke altar ditemani ayah. Saat berjalan di altar tiba-tiba aku tersandung, aku merasa seperti ada yang menginjak gaunku. Aku menoleh ke belakang dan melihat ibu yang memakai daster serta membawa seember air.
Byurrr! Aku terbangun dari tidurku dan tersadar. Ibu menjewer telingaku dan berkata.
"Dasar anak malas, kamu mau bangun jam berapa ? Sudah siang juga ." teriak ibu padaku.
Melihat ibu dengan dasternya yang kucel dan teriakannya yang menggelegar, aku sadar itu semua hanya mimpi. Akupun berteriak sambil memukul-mukul kepalaku.
"DASAR MIMPI SI*L*N"