Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Keras Hati
2
Suka
3,133
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Senyuman hari ini tidak sepenuhnya merekah. Ia enggan membuka hatinya walaupun hanya secelah saja. Begitu berat. Apakah lukanya begitu besar? Apakah kecewanya teramat dalam? Apakah ia enggan mencoba memaafkan? Terasa sulitkah? Amat sangat jawabnya.

Mungkin saja hari-hari kemarin telah dilalui dengan begitu berat hingga tidak ada lagi menyisakan secercah kecerahan untuk hari berikutnya. Ia mungkin terjebak disana, karena berfikir harinya sudah habis kemarin.

Mungkin ketika luka terus tergores yang seharusnya akan sembuh malah semakin melebar, maka wajar jika terlalu berhati-hati untuk suatu hal. Kita wajib memahami namun yang dipahami pula harus memahami.

Manusia tempat salah bukan? Tidak ada umat manusia yang terlepas dari kesalahan dan dosa, baik itu ia telah memohon sebanyak ampun. Seharusnya membuka hati agar tak merasa sesal itu yang di lakukan saat ini, kan?

Coba tanya hati lagi. Apakah seseorang tidak akan menemukan titik kembalinya lagi. Mungkin bukan saat ini, tapi nanti ada waktunya bukan saat ini.

Terima yang mungkin menyakitkan bukankan sama halnya percaya bahwa yang sakit saat ini akan diganti yang lebih baik ke depannya oleh Sang Maha Kuasa. Iya bukan.

Kita sama-sama berjalan untuk menuju pada satu tujuan. Akhirat, tapi jika untuk terus memendam benci serta sulit memaafkan akankah kita cukup membawa bekal? Sebetulnya sebanyak apapun kebaikan juga tak akan cukup tapi ketika kita percaya telah melaksanakan sesuai kewajiban dan syariatnya maka ketika kembali pulang tidak ada beban yang terpikul teramat berat.

Untuk itu saat hati terasa sempit untuk memaafkan luka yang terus tergores, hati yang terus merasa dikecewakan tetaplah mencoba. Walaupun susah, tapi tetaplah mencoba.

Jika hal berat dapat kamu lakukan tak sulit juga mendapatkan jalan bersih dan cepat untuk sampai tujuan dengan baik.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Flash
Keras Hati
Lisnawati
Flash
Bronze
Adam-Adam Penghuni Masjid (Membicarakan Adam 13)
Silvarani
Novel
Gold
Membela Islam, Membela Kemanusiaan
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Inbetween: Me (A)nika
Yofara
Novel
Muara Cinta di Titik Semula
Faiz el Faza
Novel
Ketika Tangan Tuhan Memelukku
Sri Rokhayati
Novel
Bronze
Bumi yang Dihujani Rindu
Hadis Mevlana
Novel
Jodoh Ning Ophi
Johar Edogawa
Novel
Gold
Lentera Ukhuwah
Mizan Publishing
Novel
Gold
Saring Sebelum Sharing
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Sebutir Kurma dan Seorang Pencuri Kesiangan
Abdi Husairi Nasution
Flash
Duka Rumah Ibadah
Oktabri
Novel
Menjemput Bidadari
Be Maryam
Novel
Bronze
Temaram: Ada Cinta di Balik Cinta!
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Patah Hati di Tanah Suci
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Flash
Keras Hati
Lisnawati
Flash
Menunggu Moment
Lisnawati
Novel
PERPANJANG KONTRAK
Lisnawati
Novel
Bronze
25 TAHUN PERNIKAHAN
Lisnawati
Novel
Bronze
SPEECHLESS
Lisnawati
Novel
Bronze
You Are Too LATE
Lisnawati
Flash
ZONA NYAMAN BUKAN ZONA AMAN
Lisnawati
Flash
Bronze
Tentangmu
Lisnawati
Flash
Aku Bungkam
Lisnawati
Flash
Setahun berlalu
Lisnawati
Novel
Aku sepi setelahmu
Lisnawati
Cerpen
Bronze
Pulang
Lisnawati
Cerpen
Buku Berbeda
Lisnawati
Flash
Bronze
KEBETULAN
Lisnawati
Flash
Kata orang, jangan berhenti di satu titik.
Lisnawati