Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Photos behind the bookshelf
2
Suka
2,912
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Aku pulang,” ucapku begitu sampai di rumah.

Walau aku tahu tidak akan ada yang menjawab tapi setidaknya itu membuatku merasakan bahwa aku sudah sampai. Entah ada yang menunggu atau tidak.

Ibuku tidak seperti ibu pada umumnya karena dia bekerja, dan aku tidak masalah dengan itu karena mau bagaimanapun juga jika dia tidak bekerja aku tidak bisa sekolah dan makan.

Namun hari itu setelah beberapa hal yang terjadi, aku memberanikan diri masuk ke dalam ruang kerja ibuku.

Sejak dulu aku tidak pernah masuk ke dalam sana, karena tidak mau mengganggunya bekerja, namun hari ini, dia sedang bekerja di luar jadi aku memutuskan untuk masuk.

Ruangan itu dipenuhi oleh lemari buku, dari berbagai jeni buku ada di sana, sastra, psikologi, atau bahkan buku romansa.

Ibuku merupakan seorang penulis novel, dia sudah bekerja menjadi penulis sejak aku masih kecil aku bahkan tidak tahu apa buku pertamanya.

Aku memandangi satu lemari buku yang tersusun rapi, lemari ini berbeda dari lemari yang lain, jika tatanan buku di tata seadanya tapi lemari ini berbeda.

Ada satu baris dimana semua buku itu memiliki tinggi yang sama. Aku mencoba menarik sebuah buku terlihat sangat lama, buku itu telah menguning. Tapi di punggung bukunya tidak ada tulisan apapun.

Sepertinya itu adalah buku harian, begitulah pikirku.

Aku menariknya dan membuka buku itu, aku membaca lembar awal dari buku itu.

“Ini memang menyakitkan tapi ketika aku harus memilih aku memilih untuk menyimpan dan mencintaimu dalam diamku.”

Aku membaliknya lagi dan ada sebuah foto, seorang perempuan berambut panjang dengan mata yang kecil tersenyum sambil memeluk lengan seorang laki-laki tinggi dengan tatapan yang sangat bahagia.

Aku membalik foto itu, berharap ada informasi, karena dia tahu itu adalah ibunya saat masih muda tapi laki-laki itu aku tidak mengenalnya.

We-lyn & Billy, January 2006.

Aku langsung mengambil ponselku dan memfoto foto itu. Aku tahu ada yang disembunyikan dariku selama ini, aku tidak pernah bertanya siapa ayahku karena sepertinya itu menyakitkan untuknya.

Tapi karya yang baru dikeluarkan seakan menjadi sebuah teriakan darinya. Aku tahu aku tidak mungkin menanyakan ini padanya tapi aku tahu siapa yang harus aku tanya.

Tapi memang kurasa bukan hanya karya terakhir itu, seluruh karyanya melambakan seluruh teriakan yang tidak bisa dia keluarkan selama ini.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@yoojinah77 : huhuhu, iya nihh
kok sedih?
Rekomendasi dari Drama
Flash
Photos behind the bookshelf
Ang.Rose
Cerpen
SEKOLAH NERAKA
Naftalia Sastra
Novel
MetaMorphoo
Zaeni Dwi Octa Pitaloka
Novel
Integritas Penyelenggara Pemilu
Yovinus
Novel
Bronze
Mr. Melancholic dan Subscriber-nya
Lady Mia Hasneni
Novel
I'm a Writter, Not an Actress
meoteaas
Novel
Kumpulan Cerita Anak
Rifan Nazhip
Novel
Gold
Metamorfosa
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Nama Kecil
Yunia Susanti
Novel
Bronze
Mahar Untuk Deevika
Khairul Azzam El Maliky
Novel
AFEKSI
Michelia Rynayna
Novel
Friendsweet
Aprilia Intan Monica
Novel
Bronze
KARTINI KECIL AYAH
ANDI RIRIN NOVIARTI
Novel
Bronze
Nara, The Idol
Nesri Baidani
Novel
Bronze
Renjana pada Bahagia
Shaalila
Rekomendasi
Flash
Photos behind the bookshelf
Ang.Rose
Flash
Just Friend?
Ang.Rose
Novel
Bronze
Morning Coffee
Ang.Rose
Flash
Dar+Ling
Ang.Rose
Flash
Dia
Ang.Rose
Novel
I'm Going Back To Venice
Ang.Rose
Novel
Did I Fall In Love?
Ang.Rose
Novel
Start Over
Ang.Rose