Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Hai, Apa kabarmu?
0
Suka
3,220
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hai, apa kabar?

Andai saja pertanyaan seperti itu dapat balasan mungkin aku tidak akan segan menanyakan kabar padamu. Tapi, kalau kamu maunya harus ada alasan mungkin aku tidak ada. Aku hanya mau tau kabarmu saat ini. Sudah, cukup itu.

Pertanyaanku saat itu bukan untuk mengulang agi percakapan asik beberapa tahun lalu. Pertanyaanku bukan untuk menarik kamu lagi, bukan itu. Kalau kamu bilang itu hanya alasan sebab pertanyaan kabar akan selalu ada pertanyaan selanjutnya, kamu salah.

Tapi ternyata kamu masih sama, ya. Setiap tanya harus ada alasannya. Bahkan, dulu waktu aku ajak kamu makan ala korea harus ada alasannya padahal aku suka itu. Sejelas itu kalau jalan sama kamu. Hal itu jadi buat aku yang tidak harus semua punya alasan jadi ngerasa gak cocok sama kamu. Kamu maunya ini, sedangkan aku maunya itu.

Kalau saja semesta masih mengizinkan kita bersama sampai saat ini, apakah mungkin aku bisa bertahan dengan sikap kamu. Atau, aku yang bisa menyeimbangkan sikap kamu? Aduh, maaf kali ini aku yang ngomongnya kepanjangan.

Tapi, aku jelaskan bahwa hanya ingin tau kabarmu saat ini? Kita tidak pernah tau kalau hari ini yang kebetulan tepat enam bulan kita berpisah bisa ketemu di tempat ini. Tempat dimana jadi saksi waktu aku bilang, lebih baik kita jalan masing-masing dulu, ya. Dan, kamu iya kan setelah minta alasan yang tidak perlu aku jelaskan lagi karena aku tau kamu pasti paham.

Baik.

Itu saja cukup, karena aku lihat kamu lagi menunggu seseorang. Jadi aku tidak akan menahanmu pergi. Walaupun aku sedikit penasaran siapa dia sebab kamu bukanlah tipe orang yang suka menunggu lama. Dari tadi aku lihat kamu bosan, sudah ada dua puntung rokok yang berhasil kamu injak dan kini kamu ingin menghidupkannya lagi. Kenapa tidak bilang saja kalau kamu ingin segera pergi? Tapi, ini sudah diluar kendaliku, makanya aku diam.

Kalau aku bilang akan pergi, apakah akan semakin membuatmu bosan? Seharusnya tidak karena mungkin kehadiran yang tidak sengaja kali ini sudah merusak mood kamu. Aku tidak ingin itu terjadi walau sungguh bertemu denggan kamu sudah meruntuhkan sedikit rasa rindu.

Tawamu, ceritamu, senyummu, dan pundakmu yang dulu senantiasa menjadi sandaraku ketika hal berat terjadi dalam hidup kini telah berbeda. Kamu sudah berhasil menjadi ruang buat perempuan yang tidak tau arti sebuah pulang selain ke kamu. Tapi, aku cukup berterimakasih kepada waktu yang mempertemukan kita waktu itu. Aku belajar begitu banyak atas hal yang terlewatkan dan tentang menghargai waktu.

Sedikit aku perhatikan penampilan kamu kali ini lebih baik, ya. Rambutmu lebih rapi, sudah sering di potong juga, kamu semakin tampan sekarang. Pasti dia lebih perhatian dari pada aku. Senang rasanya, tapi kaca matamu agak terlihat kusam. Belum diganti? Bukannya enam bulan lalu kamu harus menggantinya? Apakah belum kamu lakukan.

Maaf, aku terlalu jauh. Langkah yang seharusnya sudah membawaku hilang dari hadapanmu malah runtuh seketika. Kakiku seakan tertahan disini, ia belum enggak melangkah karena mungkin tau ia menemukan rumahnya kembali walaupun tidak bisa menjadi tempat pulang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Gold
My Ice Girl
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Waiting For Love
silvi budiyanti
Flash
Hai, Apa kabarmu?
Lisnawati
Novel
Bronze
Diary Bertali Luka.
Herniyanah
Novel
Bronze
CINTA MERAH SAGA
Agung Wahyu Prayitno
Novel
Bronze
Goddes of the War
Alexha Siti
Novel
Gold
Cerita Sebelum Bercerai
Republika Penerbit
Novel
Bronze
KETIKA CINTA DI UJI
Neng Neng
Novel
Gold
Find a Way to My Heart
Bentang Pustaka
Novel
JATUH HATI TANPA JEDA
Kingdenie
Cerpen
Bronze
JUTAAN WAKTUKU MENUNGGUMU
Rian Widagdo
Flash
Bronze
Surya Menyapa Bulan Hanya Lewat Gerhana
Silvarani
Novel
Gold
The Dinner (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Kenang - Kenangan Seorang Wanita Pemalu
Bentang Pustaka
Novel
Catatan Senja
Denesa Ekalista
Rekomendasi
Flash
Hai, Apa kabarmu?
Lisnawati
Novel
Bronze
SPEECHLESS
Lisnawati
Novel
Bronze
25 TAHUN PERNIKAHAN
Lisnawati
Flash
Menunggu Moment
Lisnawati
Novel
Bronze
You Are Too LATE
Lisnawati
Flash
Kata orang, jangan berhenti di satu titik.
Lisnawati
Novel
Satu Cara untuk Pergi
Lisnawati
Flash
ZONA NYAMAN BUKAN ZONA AMAN
Lisnawati
Cerpen
Bronze
Pulang
Lisnawati
Flash
Bronze
Tentangmu
Lisnawati
Flash
Bronze
KEBETULAN
Lisnawati
Cerpen
Buku Berbeda
Lisnawati
Flash
Aku Bungkam
Lisnawati
Flash
Keras Hati
Lisnawati
Novel
TEROR JIN DALAM PESANTREN
Lisnawati