Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Waktu berlalu, tiupan angin malam membawa kesenduan tersendiri hari ini. Kakak panggilanku untuknya, seseorang yang sangat berharga untukku. Laki-laki dengan tinggi 172 cm sangat tinggi kalau di sini, wajah putih dengan alis sangat tebal, dan senyum lesung pipit sebelah kanan.
Pagi ini aku akan bertemu dengan kakak, bersiap dengan segala keribetan wanita pada umumnya, butuh waktu 30 menit untukku menyelesaikan semuanya. Aku raih tas selempang ku, segera keluar dari kamar indekos. Perjalanan hari ini seperti biasa, akan tetapi tujuan berbeda dari biasanya. Kakak biasanya menunggu ku di halte pinggir mal yang tidak jauh dari tempat tinggal ku, tetapi sekarang aku yang harus menghampirinya di tempat yang berbeda.
Teringat perkataannya setiap dia melihat ku. 'Hai, Adik Micky Mouse,' sambil melambaikan tangan kanannya padaku dan tentu senyum lesung pipi kanannya tidak tertinggal. Micky Mouse memang selalu melekat padaku tetapi sejak setahun lalu dengan insiden tak terduga, aku selalu mengelak, tentu Kakak tak akan semudah itu melepaskan panggilan tersebut.
Setelah sampai di halte ke-tiga aku harus berjalan selama 10 menit kembali untuk sampai di tempat Kakak. Hari ini jalanan terlihat sangat ramai, aku berjalan sangat santai menikmati suasana di kanan dan kiri ku sambil bersiul riang lagu favorit ku.
Akhirnya sampai di depan tempat pertemuan ku dengan Kakak, aku berjalan dengan riang dengan senyum merekah di bibir ku. Setelah bertanya dengan petugas yang berjaga di sana aku segera menghampiri tempat janjian bertemu. Aku merapikan kembali pakaian yang aku kenakan supaya terlihat lebih rapi dan tidak kusut, kemudian aku langkah-kan kaki masuk ke dalam.
Di dalam seseorang di depan sana tersenyum dengan bahagia menyambutku dengan senyum lesung pipi kanannya. Aku juga membalas tersenyum kepadanya, tentu bukan kepadanya juga tetapi seseorang disampingnya, wanita cantik dengan gaun pengantin putih yang sangat memesona.
"Selamat ya Kak." kuucapkan dengan setulus hati kepada keduanya.
Mempelai wanita membalas tersenyum dan memberikan bunga pengantin untukku.
"Terima kasih. Seharusnya kamu juga ada di sini bersama dia." Jawab mempelai pria sambil menoleh ke arah kursi dengan foto persis wajahnya, iya saudara kembarnya.
Aku menatap foto itu cukup lama.
"Terimakasih Kak, sudah mewujudkan impianku dan dia disini."