Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
"Hai." Kaza masuk ke rumah Hamza.
"Hai," jawab Hamza tanpa memalingkan perhatian dari remot TV.
"Kamu lagi ngapain?" Kaza duduk di samping sahabatnya itu yang masih terlihat mengutak-atik remot.
"Nggak ngapa-ngapain." Hamza tersenyum.
"Waaah keren! Aku suka nggak ngapa-ngapain." Kaza sumringah.
"Aku tahu, makannya kita berteman."
Kaza diam sejenak, berpikir.
"Apa cuma itu alasan kita berteman?" Gadis itu tampak serius seolah sedang mempertanyakan hidupnya. Melihat itu, Hamza meletakan remot TV yang sedari tadi membuatnya sibuk. Dia kemudian menatap Kaza lekat.
"Tentu saja enggak, kita berteman karena kita sama - sama suka tidak melakukan apapun, juga karena kita sama - sama suka ciki." Hamza menjawab serius seperti seorang filsuf.
Kaza tersenyum lebar mendengar jawaban temannya itu, "iya benar aku suka ciki, terutama ciki kentang."
Hamza bangun dari sofa menuju ke suatu ruangan. Pria berkulit hitam itu kemudian keluar membawa sebungkus makanan ringan. Kaza kegirangan melihat ciki kentang ditangan Hamza.
Mereka makan bersama, sesekali terbahak karena lelucon Hamza yang tidak pernah lucu bagi Kaza.