Gadis yang selalu penuh dengan kata kata humoris, kata mereka. Tetapi gadis yang ku kenal penuh dengan diam tanpa sepatah kata. Si gadis hanya menceritakan perasaannya lewat diam. Dan aku sebagai saksinya, dan akan ku ceritakan kisah si diam ini.

Si gadis selalu berbicara dengan hebatnya. Kata mereka dia pandai berbicara dan sebagai penyemangat suasana. Setiap harinya hanya ada lontaran lontaran konyol tanpa makna, bahkan sapi pun bisa melontarkannya. Ini lah suara yang di perdengarkannya kepada orang banyak, agar tidak di hakimi dan dapat diterima.

Diam adalah nada yang indah menurutnya, tetapi sangat menyakitkan untuk di dengar. Kesenjangan sudah sering terjadi dalam diamnya. Gadis yang selalu menahan tangis hanya bisa berbisik untuk diamnya. Perasaan yang sangat luar biasa ketika si gadis hanya ingin bersuara dalam diam, ketika si gadis selalu berteriak dalam tawa dan menjadi pertunjukkan yang paling menyedihkan.

Terima kenyataan hal yang terpenting, ketika semua yang semu sungguh sangat membahagiakan. Terkadang si gadis ingin bernyanyi, tetapi diam selalu menguasai. Bisik-bisik kecil yang selalu ingin keluar tapi tetap terjerat hingga hanya ada lubang kecil mengeluarkannya.

Luar biasa sekali kataku, gadis si ahli suara. Riangnya yang selalu di puja hingga bayangnya menjadi menderita. Bayang yang selalu di tentang diam, hanya ikut di belakang si diam. Bayangan mengerti bagaimana perasaan si gadis, karena baginya hanya diam yang bisa melindungi. Diam bukanlah egois, dia hanya ingin terlihat tegar, bahkan ketika si gadis sudah lelah dengan segala pengharapan untuk penghargaan.

Cara yang salah dilakukan diam bagi ku, untuk gadis yang selalu menyanjungnya. Bahkan bernapaspun hanya perlu berbisik kecil agar tak ketahuan diamnya. Gadis yang malang, aku hanya berharap suara yang sebenarnya di perdengarkan, suara yang selalu kau harapkan yaitu keberanian.