Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PERANGKAP
1
Suka
3,272
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku ingin bercerita tentang kisah seorang gadis yang hanya terperangkap dalam khayalannya. Hidupnya hanya penuh dengan semua sandiwara. Tertawa di depan orang lain adalah teknik paling dasar dari sandiwara setiap harinya. Marah saat bersama keluarga adalah disaat sandiwara berjalan bersama dengan sebuah kenyataan. Menangis hanya dengan dirinya sendiri disetiap malamnya untuk menghilangkan riasan sandiwara yang sudah tebal dalam seharian pertunjukkannya. Aku akan menceritan bagaimana sandiwara itu bekerja, dan aku harap ini hanya akan menjadi rahasianya dan diriku saja.

Setiap pagi gadis itu mulai memoles dirinya dengan riasan yang membantu dalam pertunjukkannya. Pakaian rapi, bersih, bibir merah dengan senyum yang mempesona adalah salah satu senjatanya. Terkadang si gadis merasa lelah untuk selalu tersenyum dan tertawa, terlihat aneh dan memalukan tetapi baginya itulah salah satu cara agar yang melihat senyumnya dan mendengar tawanya akan mengira bahwa si gadis sedang menikmati hidupnya.

Sembunyi, benar satu kata untuk kesedihan adalah sembunyi di balik tawanya. Bahkan air matanya hanya mampu keluar disaat dia benar sendiri dan menyendiri. Sulit untuk dijelaskan bagaimana rasanya, hanya satu kata yang berbicara dari raut wajah si gadis yaitu “sesak” dan yang kumaknai sebagai rasa iba yang sangat luar biasa, ketika bernapas bukanlah hal yang menyenangkan lagi. Tapi bagaimanapun dia harus tetap bersandiwara.

Setelah tersenyum dan tertawa dari pagi hingga sore hari, amarahlah yang muncul menggantikannya. Nyata kata mereka, bahkan ketika amarah sudah mengambil alih, kalimat-kalimat motivasi, nasehat akan terdengar seperti ancaman, larangan maupun penghinaan. Di saat amarah menguasai, si gadis hanya perlu kesunyian yang tetap mendengar, karena apa yang telah terjadi si gadispun sudah mengiklaskannya. Tetapi kita manusia yang tidak satu logika, toleransi yang ada hanya terlihat untuk segala sesuatu yang sangat jelas terlihat, seperti ras, agama, budaya tetapi tidak dengan perasaan. Sehingga amarah itu pun sekarang sudah mulai bersembunyi dan mulai terganti dengan pengalihan yang perlahan menjauhkan si gadis dari konsep “menghormati dan menghargai”.

Inilah dirinya, kata si gadis padaku, diri yang sebenarnya. Diri yang setiap malam hanya menangis tanpa tujuan, menahan rasa sakit dengan diam tanpa suara. Meratapi kebohongan dan kebodohan yang dilakukan sepanjang hari hanya demi sebuah pengakuan dan kepercayaan. Menangisi mimpi yang tak pernah padam, bahkan meskipun sudah menyerah mimpi itu terus datang menghantui dan lelah adalah pendongeng tidurnya.

Yang akan ku lakukan adalah berdoa, agar takdir yang datang besok adalah bahagia, bukan sedih yang setiap hari menemaninya dan hampa yang selalu memapahnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
PERANGKAP
Yadani Febi
Novel
Bronze
Perjaka Magrib ~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
KKPK Mukena untuk Bunda
Mizan Publishing
Komik
9306 in the Eyes
Misha si Beruang
Flash
Bronze
Suara Adzan Memanggil
Herman Sim
Novel
RIFAYYA
Humairoh
Novel
Saturday Class
Impy Island
Novel
Bronze
Jodoh Oh Jodoh
Farah Salma Putriani
Novel
Bronze
Galaunya Seperempat Abad
MonicaLo
Flash
Bronze
KAYLA
Onet Adithia Rizlan
Flash
Si Gadis Berkucir Satu
Andriyana
Novel
Luka Ini Indah
L
Flash
Sejatinya Keindahan
DMRamdhan
Flash
Modus Nomor Telepon
Luca Scofish
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Rekomendasi
Flash
PERANGKAP
Yadani Febi
Flash
BERBISIK UNTUK BERNAFAS
Yadani Febi
Flash
TANDA SERU
Yadani Febi
Flash
KEGILAAN
Yadani Febi
Flash
REALITA ATAU MIMPI YANG SERING DI PERDEBATKAN ?
Yadani Febi