Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
LIDAHMU MEMBUNUHMU
9
Suka
11,463
Dibaca

Asap tipis terlihat menari di atas piring yang baru saja dihidangkan di atas meja. Dua sejoli duduk saling berhadapan, dan bersiap untuk menyantap steak premium yang mereka pesan sebagai menu makan malam. Keduanya tampak tersenyum malu-malu, karena malam itu adalah pertemuan pertama mereka.

“Saya nggak ngerti, kok bisa perempuan secantik kamu nggak punya pacar?” tanya Joe, lelaki tampan berbadan tinggi dan tegap.

Nikita tersipu malu. “Itu adalah pertanyaan yang belum terjawab sampai sekarang. Hahaha...” jawabnya jumawa. “Kalau kamu?”

“Kalau saya sibuk kerja. Makanya orang tua maksa saya ikut kencan buta,” jawab Joe.

Obrolan malam itu mengindikasikan adanya kecocokan di antara keduanya. Joe merasa nyaman dengan pasangan kencan butanya itu, sampai kemudian Nikita mulai menunjukkan sisi dirinya yang lain.

“Eh, coba deh lihat di meja kanan! Cowok itu cerewet banget, dari tadi nggak berhenti ngomong. Ludah... eh... maksudnya salivanya sampai muncrat kemana-mana. Aku yakin, itu minuman dari tadi nggak habis-habis karena keisi lagi sama saliva dia,” bisik Nikita. Ia lalu tertawa terbahak-bahak. Sementara Joe tertawa canggung.

“Kalau cowok yang di meja ujung sana, makannya super rakus. Ususnya pasti nggak akan sempet mencerna, kalau keluar bentuknya pasti bakal tetep utuh.”

“Ohok... ohok...” seketika Joe tersedak potongan besar steak yang baru akan dikunyahnya.

Joe kehilangan selera makannya. Ia meletakkan garpu dan pisau di samping piring. Tawanya yang tadi selalu tulus ia sunggingkan untuk Nikita mulai memudar dan menghilang.

Tak lama kemudian, sepasang suami istri masuk ke resto dan duduk tak jauh dari meja mereka. Nikita kembali bergosip.

“Kelihatan banget umur mereka beda jauh ya. Untung style istrinya agak-agak norak, jadi lumayan mengimbangi. Tapi mereka lucu ya, kayak bodyguard senior yang lagi ngawal ibu sosialita yang baru debut. Hahaha...” Nikita terbahak. “Yang paling lucu itu bulu mata si ibu, tebel banget kaya tameng Kapten Amerika. Untuk menghalau badai debu supaya nggak masuk ke mata kali ya.”

Nikita semakin terbahak, sementara Joe semakin menunjukkan ekspresi jengkel. “Nikita, kayaknya udah waktunya saya kenalin orang tua saya ke kamu,” ucap Joe.

Nikita terkejut, senyum lebar merekah di bibirnya. “Serius? Secepat ini?”

Joe lalu mengajak Nikita menghampiri meja pasangan yang baru masuk tadi. “Mah, Pah, kenalin ini Nikita, pasangan kencan buta Joe.”

“Wah... cantik sekali kamu!!” puji ibu Joe.

“Iya, Mah. Tapi sayangnya kita nggak cocok. Katanya bulu mata Mamah kaya tameng Kapten Amerika.”

Ayah Joe bengong, sementara sang ibu tampak terkejut dan kesal.

“Ambil hikmahnya aja, seenggaknya sekarang kita punya jawaban dari pertanyaan tadi,” ujar Joe pada Nikita.

Wajah Nikita memerah. Ia tampak panik. “Ma-maaf. Sa-ya permisi dulu!”

Nikita menyambar tas yang tersampir di kursi dan bergegas pergi keluar tanpa menoleh lagi ke belakang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (4)
Rekomendasi dari Komedi
Flash
LIDAHMU MEMBUNUHMU
Ratna Arifian
Cerpen
Bronze
The Most Loser Person On Earth
Affry Johan
Flash
Mbak Kunti yang Cengeng
9inestories
Flash
Bronze
Kamis Bahagia
Arif Holy
Flash
Bronze
Sahwa dan George
Diyah Ayu NH
Flash
Bronze
Pamer Gaji Pertama
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Liburan Villa Mewah
Mulyana
Flash
Bronze
BANDEL
Onet Adithia Rizlan
Komik
AdVentuRama
khusnul rahmawati
Flash
Bronze
Operator Madrasah Galau
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Ngaku Saja Pak Dul!
glowedy
Flash
Kamu Mau Tahu Apa Tidak?
Kiara Hanifa Anindya
Komik
Bronze
hana and the gals
adamas
Flash
Gula
Kiiro Banana
Cerpen
Bronze
Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Habel Rajavani
Rekomendasi
Flash
LIDAHMU MEMBUNUHMU
Ratna Arifian
Novel
PETRICHOR
Ratna Arifian
Skrip Film
ALBIRU (skrip)
Ratna Arifian
Skrip Film
ARUNIKA HOSPICE
Ratna Arifian
Flash
PHANTOM
Ratna Arifian
Cerpen
Copper Miss
Ratna Arifian
Novel
TARUK
Ratna Arifian