Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Komedi
Gula
1
Suka
3,382
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sore sepulang kerja paling enak bersantai sambil menikmati secangkir kopi hangat di teras. Wah, itu pokoknya saat paling Ah~ bagi para bapak-bapak.

Namun, yang menyambut Daeng di ambang pintu rumah itu adalah tangisan ihik-ihik yang dipikirnya makhluk ghoib transit. Daeng memberanikan diri masuk dan menemukan fakta yang sesungguhnya.

Tangisan itu berasal dari dapur. Sang istri, Ning Ning, meringkuk, kepala tertunduk terkubur di lutut, sesenggukan seperti burung huk.

Daeng yang penyabar nan penyayang berjongkok di sebelah Ning Ning. Mengelus rambut lembut, memperhatikan sekitar. Ada seplastik gula 1 kilogram pecah di depan Ning Ning.

"Ada apa, Ning?" Meskipun tahu aslasan di balik tangisan Ning Ning.

"Gulanya jatuh, yank. Hiks!"

Daeng kini dihadapkan pada situasi yang genting. Seolah dia adalah penjinak bom jitu, aeng harusmenebak kabel mana yang dapat memicu ledakan. Serentetan opsi melesat.

Daeng mulai bimbang karena memberi kata-kata pengiburan seperti apapun Ning Ning bakal ceramah 2x3-10 karena logika perempuan itu selalu kalah sama yang perasaan.

Akhirnya Daeng meminta Ning Ning berdiri. Duduk manis di meja makan. Menonton Daeng membereskan masalahnya.

Ia memungut butir-butir yang masih ada harapan, dengan seksama agar tak ada serpihan yang tertinggal. Daeng mengepel lantai 2 kali supaya tidak terasa lengket di kaki.

Tuntas sudah! Ia berjalan ke arah sang istri, melaporkan bahwa lantai sudah bersih.

Ning Ning bersorak gembira. Memang kalimat happy wife, happy life itu bukan kata-kata bijak semata. Daeng meninggalkan ruangan dengan sumringah untuk berganti pakaian. Baru saja ia membuka lemari terdengar suara benda yang terjatuh.

"Daeeeng!" panggil Ning Ning dengan suara lantang. Daeng segera bergegas menemui Ning Ning.

"Ada apa, Ning?"

"Gulanya jatuh lagiii! Hiks!"

Daeng menepuk jidat Memang seperti itu lah hidup. Selalu saja ada masalah, tetapi apapun itu harus selalu diselesaikan dengan kepala dingin.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Komedi
Cerpen
Bronze
Serenade Untuk Hafizah
Ravistara
Flash
Gula
Kiiro Banana
Flash
Bronze
Siap, Noted, Pak!
Reyan Bewinda
Cerpen
Lady Ciprut dan Gendhuk Tini
bomo wicaksono
Komik
Sebutir Manusia
Sukriyadi
Cerpen
Bronze
Kandang Tikus
ALDEVOUT
Cerpen
Pura-Pura Lunas
Iena_Mansur
Cerpen
Terajana (Teras Janda Muda)
Ragiel JP
Flash
Batik Ranger
Molena Banana
Cerpen
Sabotase
Yudhi Herwibowo
Flash
The Kampreto: Ciyus, Babe!
KOJI
Flash
Bronze
Truth or Dare
Nawala G.
Flash
Hanya Sampah
Bima Kagumi
Cerpen
Tujuh Belasan di Desa Dukun
Rafael Yanuar
Flash
Bronze
Kiri, Bang!
Reyan Bewinda
Rekomendasi
Flash
Gula
Kiiro Banana
Flash
Pelabuhan
Kiiro Banana
Cerpen
Paduka Yang Mulyo
Kiiro Banana
Flash
Intimasi Imitasi
Kiiro Banana
Skrip Film
Lakon
Kiiro Banana