Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Sepenggal Doa di Ujung Malam
1
Suka
10,709
Dibaca

Belum genap dua minggu kau mengirim pesan lewat WA. Katamu ingin mengajakku menikah. Ini terlalu tiba-tiba. Apa kata Ibu, Bapak dan tetangga? Belum lagi kuliah yang baru masuk tahun kedua. Aku minta kau menunggu, dan kau hanya diam membisu.

Namun, hari ini di beranda Facebook, aku melihatmu bersanding di pelaminan. Tersenyum simpul dengan seorang wanita.

Brengsek! Memangnya kaupikir aku apa?! Seenaknya datang lalu pergi meninggalkan luka. Di ujung malam aku berdoa, “Semoga kalian tidak pernah bahagia!”

***

Tamparan keras meninggalkan jejak kemerahan di pipi kanan Julia. Wanita dua puluh empat tahun itu meringis kesakitan.

“Kau tahu, Sayang? Itu pantas untukmu!” Rudi bersiap menampar istrinya lagi, kali ini sasarannya pipi kiri wanita malang itu.

Kemudian, tangan Rudi mendarat sempurna di pipi kiri Julia, menambah ruam dan kesakitan di wajah. Pipi mulus nan putih itu robek kecil di sudut. Perih, tapi lebih perih lagi hati Rudi. Mengapa istrinya tega berbuat begini? Julia meringkuk, menyembunyikan kepalanya di antara kedua lutut dan menangis keras. Berharap ini berakhir.

Nihil, Rudi meraih rambut ikal Julia, menariknya kasar hingga beberapa helainya rontok. Sekuat tenaga didorong tubuh mungil Julia menghantam tembok. Belum puas, lelaki tegap nan legam itu bagai kesetanan menendang perut wanita bunting itu berulang kali. Jerit sang istri yang kesakitan tidak menyentuh hatinya sama sekali, kebrutalan Rudi semakin menjadi. Namun, semua terhenti ketika dia melihat darah merembes dari pangkal paha Julia. Kesadaran wanita itu hilang bersamaan dengan kematian janin berusia sepuluh minggu di bulan pertama pernikahan mereka.

“Jalang sialan, membusuklah di neraka!”

***

Hari itu, saat mengunjungi Farida—saudaraku yang baru melahirkan—tanpa sengaja aku melihat seorang wanita terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Kalau tidak salah namanya Julia, wanita berkulit putih dengan senyum menawan yang sebulan terakhir menghiasi beranda facebook Rudi. Namun, penampilannya kini berbeda seratus delapan puluh derajat dari yang kuingat. Senyumnya kini sirna tergantikan memar di bibir dan pipinya.

Mata hitam wanita itu tak lagi berbinar, yang ada hanya sorot kesedihan dan putus asa.

Aku ingin menyapa, tapi ragu. Kenapa aku harus menyapa? Apa karena iba? Atau jangan-jangan aku hanya penasaran kenapa Rudi tidak menemaninya

Iya, mungkin aku hanya penasaran kenapa pengantin baru ini tak bersama? Di mana Rudi ketika istrinya tak berdaya? Sial! Suara tangisan Julia bagaikan belati yang menyayat hati.

"Wanita itu keguguran, Nay," bisik Farida tiba-tiba, ekor matanya melirik Julia, "kata perawat suaminya memukulinya dengan brutal."

"A-apa?"

"Suaminya gelap mata ketika tahu si istri hamil dengan lelaki lain."

Aku terdiam, mencuri pandang pada sosok rapuh itu. Ingatanku kembali pada masa lalu, ketika sebuah doa kuucap sungguh-sungguh dengan derai air mata karena kekasihku menikahi Julia.

Semoga kalian tidak bahagia.

Tamat

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
ALONA
Sierie Koto
Skrip Film
Blind Heart
Kartika Niman
Skrip Film
For Your Page
Alya Nazira
Flash
Bronze
Kalau bangun duluan, bangunin ya!
Reyan Bewinda
Flash
Sepenggal Doa di Ujung Malam
Areta Swara
Novel
AKU DAN KEHIDUPAN
Zulfikar achmad
Novel
Bronze
Supernumerary in Liona Life Story
windra yuniarsih
Komik
Heavy Love Struggle
Saeful Anwar
Flash
Broken
iam_light.blue
Flash
Bronze
Yosep Sang Pemimpin
Maldalias
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Cerpen
Bronze
SARANG MALAIKAT
Lina Budiarti
Novel
Bronze
SATU-SATUNYA CINTA
KUMARA
Novel
Kasih Tak Sampai
Syifa Maziyyah
Novel
Gara-gara Istri Muda
Annisa Haroen
Rekomendasi
Flash
Sepenggal Doa di Ujung Malam
Areta Swara
Flash
Sepenggal Rasa Yang Tertinggal
Areta Swara
Cerpen
SENJA SEMERAH DARAH
Areta Swara
Flash
BAPAK
Areta Swara
Cerpen
Takdir Cinta
Areta Swara
Flash
PULANG
Areta Swara
Flash
Manusia Kera
Areta Swara