Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Putri menyesal menawarkan tumpangan pada Dira. Entah sudah berapa lama ia terjebak di kemacetan ini.
Sudah dari tadi punggung Putri meronta untuk berdiri. Jadi demi mengurangi erangan itu, Putri coba membuang pandangannya ke toko-toko kecil di pinggir jalan. Ia menyisir toko-toko itu dengan malas hingga akhirnya matanya tiba-tiba terhenti di sebuah toko.
Toko itu adalah toko olahraga kecil yang sepertinya sudah buka sejak lama. Bangunannya lusuh, kaca jendelanya menguning, dan terlihat banyak debu hitam menempel di tembok kusam toko itu. Akan tetapi... Toko itu memajang sebuah baju lari berwarna hijau cerah yang langsung mengikat mata Putri.
Putri langsung membayangkan baju itu akan sangat cocok ia pakai untuk lari di Car Free Day bersama Dira besok. Baju itu akan semakin mencurahkan kecantikan kulit langsatnya.
Tanpa pikir panjang, Putri mulai memutar setirnya ke kiri untuk menuju toko itu. Namun tiba-tiba sebuah pikiran muncul...
Sudah berapa lama baju itu dipajang di sana? Baju itu pasti sudah banyak menyerap asap dan debu dari kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang di sana.
Putri mengurungkan niat memutar setirnya. Namun...
Kalau memang baju itu kotor, kenapa tidak dicuci saja? Toh baju itu masih terlihat sangat bagus.
Putri terdiam.
Tapi ingat! Dira setiap hari lewat sini untuk pergi ke kampus. Apa jadinya jika dia menyadari kalau baju yang kau pakai belinya di pinggir jalan.
Loh... Apa salahnya? Justru Pede memakai baju yang dibeli di pinggir jalan menunjukan kalau kamu bangga dengan kecantikan diri sendiri. Seolah bilang "baju apapun yang ku pakai, aku akan selalu terlihat cantik!"
Putri dilema. Ia begitu bimbang mengambil keputusan. Kepalanya terus berputar. Antara Beli baju itu... Atau tidak.
Belum sempat Putri memutuskan, alur kendaraan mulai bergerak. Putri yang masih bimbang mau tidak mau terseret arus kendaraan yang kini mulai berjalan.