Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
“Apakah kamu tahu apa air yang paling murni di Surga? Tolong, jangan jawab susu. Kamu tahu, susu itu air sungai Surga. Tapi, saya bertanya padamu air murni dari Langit Surga, seperti air hujan, apakah air hujan Surga itu?” kata Guru Besarku.
“Yoghurt? Susu asam? Hujan, kan air asam.”
“Oh, ayolah... !!”
“Ops.”
“Bagaimana semua orang melihat susu sepanjang waktu diproduksi? Apakah kamu akan melihat sapi terbang diperah di udara, dan kemudian sekian banyak teknologi diterapkan untuk membuat awan?? Kamu bercanda? Ayo! Susu nyata di Surga, tidak hanya metaforikal. Bahwa spirit sapi ada di dalam kosmik tanah Surga. Maka, susu menjadi air di Surga. Dan susu itu menjadi mata air yang mengalir ke Sungai Susu! Tetapi, apa air murni yang membersihkan tanah di Surga?”
“Air mata ibu?”
”Bagus! Itulah jawabannya!! Ibu adalah pertiwi kita. Di mana jiwa kita, anak-anaknya diputarkan. Dia adalah penguasa kosmik dengan anak perempuan milik jiwa-jiwa lainnya. Seorang ibu seperti sang ratu, tetapi sang ratu sapi. Tentu saja, dia terlahir kembali sebagai jiwa mudanya. Tapi, dia tidak akan menunjukkan payudaranya! Kebalikannya, dia justru seorang yang lugu yang dilindungi oleh putranya, cucu-cucu laki-lakinya dan bahkan lebih cicit-cicit laki-lakinya... Sekarang bisakah kamu bayangkan perjuangan para lelaki yang sebenarnya terjadi? Jika iya, maka kamu mengerti jika saya bilang kamu juga adalah wanita penting dalam sistem surga! Dan kamu akan tahu rasanya hati seorang wanita yang menjadi Ibu di Surga?”
“Akan sangat menyakitkan…”
“Tapi, kamu tahu kenapa udara surga begitu damai."
“Karena selalu dihujani oleh air mata ibu.”