Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Modus Nomor Telepon
10
Suka
7,786
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ada banyak pertanyaan yang tertuju kepada seorang solo backpacker.

Kenapa sendirian? Temannya mana? Kok berani sekali, ya?

Rasa-rasanya aku sudah terbiasa menjawab semua pertanyaan itu. Kadang aku menjawab sekenanya, kadang serius, tak jarang pula hanya diam dan tersenyum manis.

Entah kenapa, aku menemukan kebahagiaan yang hakiki ketika berada jauh dari zona nyamanku. Berjalan sendirian seolah tanpa beban, berinteraksi dengan banyak karakter baru, hingga menemukan sahabat atau bahkan cinta baru yang tak pernah kuduga sebelumnya.

Kisah ini dimulai dari obrolanku dengan Dono di dek atas kapal feri yang sedang berlayar menuju Pulau Karimunjawa. Seperti tema obrolan cowok pada umumnya, obrolan kami tidak jauh-jauh dari bola, hobi, dan wanita. Kebetulan, arah jam 10 dari tempat duduk kami, ada empat wanita yang sedang nongkrong-nongkrong manja di area kantin sambil memainkan gadget-nya.

“Aku traktir sea food di resto termahal Karimun kalau kau berhasil mendapatkan nomor telepon salah satu wanita itu,” tantangku pada Dono.

"Meskipun leherku dicekik, aku nggak akan berani. Kau sendiri, gimana?" Dono malah berbalik menantangku.

“Lihat dan perhatikan baik-baik seorang profesional beraksi,” kataku sambil membusungkan dada.

Bagiku, mengobrol dengan wanita yang tidak kukenal sebelumnya adalah hal yang cukup seru, menantang, dan menggairahkan. Karena naluri wanita selalu ingin dihargai, dilindungi, dan dibayari barang belanjaannya.

“Hai, bisa ngobrol sebentar?” Aku menyapa wanita berkerudung yang duduk di ujung kursi kantin sambil menyibakkan rambut mandarin-ku.

“Hah? Ya." Dia tampak terkejut dan kebingungan, seolah sedang disamperin Lee Min Ho di siang bolong.

Aku mengembuskan napas panjang, lalu duduk di sampingnya tanpa meminta izin lebih dulu. “Kalau boleh tahu, kau ke Karimunjawa ikut paket tur atau trip sendiri?”

“Trip sendiri.”

“Aha, kebetulan sekali. Bolehkah aku gabung tur lautnya?”

“Mas berapa orang?”

“Aku sendirian. Makanya aku bingung tur lautnya mau gimana?”

“Oh, jadi gitu, ya. Gabung aja gapapa, kok.”

“Oke, kalau begitu, berapa nomor teleponmu?”

Begitulah endingnya.

Aku memenangkan tantangan Dono. Wanita berkerudung itu memberikan nomor teleponnya padaku tanpa rasa curiga. Kemudian, kami mengobrol cukup lama. Namanya Evi, wanita yang bersahabat, nggak jaim, nggak malu membuka topik obrolan lebih dulu. Evi bertanya banyak hal tentangku, sedangkan aku cuma tanya tentang saldo rekeningnya. Aku merasa nyambung dengan Evi, tapi tidak mendapatkan chemistry yang baik dengannya.

"Hei, apa kau jadi mentraktirku makan sea food di resto termahal Karimun?" Aku duduk di atas pagar keamanan dek kapal, menunduk dan menatap Dono yang sedang tiduran di lantai sambil memperhatikan gelombang air laut.

"Hm," gumamnya. "Tapi, bukankah itu terlalu mudah? Kau dan wanita itu mengobrol tentang apa? Atau jangan-jangan kau memakai jimat?"

"Ya, jimat kepercayaan diri dan sedikit rayuan gombal." Aku berbohong.

Sebenarnya cara memikat hati wanita itu sangat mudah, namun harus diperhatikan baik-baik situasi, kondisi, timing, dan tujuan yang jelas, supaya topik pembicaraannya jadi jelas dan terarah dengan baik. Ini modus yang bekelas bagi laki-laki, namun wanita tidak terlalu menyadarinya.

"Aku tidak percaya." Dono masih tiduran sambil menatap laut, sepertinya dia melihat putri duyung.

"Don!" Aku memainkan hidungku sambil menatap Evi.

"Apa?" Dono menoleh kepadaku.

"Aku ini orang yang misterius."

"Masa?"

"Iya. Sangat misterius. Kadang, kemisteriusanku ini bisa membuat diriku sendiri merasa takut."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hahaha... betul, Bang. Semua tulisanku emang terinspirasi dari kisahku, lalu tinggal dikembangkan. Aku malah nggak bisa nulis kalo 100% harus mengarang bebas 😁
kayaknya dari kisah nyata nihh 😀
Rekomendasi dari Drama
Flash
Modus Nomor Telepon
Luca Scofish
Novel
CYNTIA
Jessy Margaret
Novel
Maybe, Probably
Pia Devina
Novel
Bronze
Kasih Ibu Sepanjang Malam
Indah lestari
Novel
Bronze
Jalan Keluar
Magwa Hanggara
Flash
Kupu-Kupu Malam
NUR C
Novel
DENDAM (kau buat ibu kami menangis, kuhancurkan keluargamu)
Zainur Rifky
Flash
Bronze
Menonton Televisi di Losmen
Sulistiyo Suparno
Novel
Aku ingin seperti Dia
Sunarti kacaribu
Novel
Study(ing) Love
ceciliafs
Novel
Bronze
Bagaimana Kesepian Membuatmu Mati Perlahan
Daruz Armedian
Flash
SEBELUM AKU PERGI
KH_Marpa
Cerpen
Kopi dan Teh
Zoids
Flash
Broken Angel
Didik Suharsono
Flash
Toilet
Ganada Mocha
Rekomendasi
Flash
Modus Nomor Telepon
Luca Scofish
Flash
Mbak Yang Ketemu Kemarin
Luca Scofish
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Flash
Monopoli
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Flash
Hitchhiking Diary
Luca Scofish
Flash
Strategi Mengulur Tali Pancing
Luca Scofish
Flash
Dream
Luca Scofish
Flash
Godain Murid Baru
Luca Scofish
Flash
Khasiat Ikan Laut
Luca Scofish
Novel
Dragon Eagle
Luca Scofish
Flash
Miss Beautiful Vietnam
Luca Scofish
Flash
Misteri Doa Sebelum Belajar
Luca Scofish
Flash
Dokumen Rahasia
Luca Scofish
Flash
Pelajaran Bahasa Indonesia
Luca Scofish