Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Modus Nomor Telepon
10
Suka
7,998
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ada banyak pertanyaan yang tertuju kepada seorang solo backpacker.

Kenapa sendirian? Temannya mana? Kok berani sekali, ya?

Rasa-rasanya aku sudah terbiasa menjawab semua pertanyaan itu. Kadang aku menjawab sekenanya, kadang serius, tak jarang pula hanya diam dan tersenyum manis.

Entah kenapa, aku menemukan kebahagiaan yang hakiki ketika berada jauh dari zona nyamanku. Berjalan sendirian seolah tanpa beban, berinteraksi dengan banyak karakter baru, hingga menemukan sahabat atau bahkan cinta baru yang tak pernah kuduga sebelumnya.

Kisah ini dimulai dari obrolanku dengan Dono di dek atas kapal feri yang sedang berlayar menuju Pulau Karimunjawa. Seperti tema obrolan cowok pada umumnya, obrolan kami tidak jauh-jauh dari bola, hobi, dan wanita. Kebetulan, arah jam 10 dari tempat duduk kami, ada empat wanita yang sedang nongkrong-nongkrong manja di area kantin sambil memainkan gadget-nya.

“Aku traktir sea food di resto termahal Karimun kalau kau berhasil mendapatkan nomor telepon salah satu wanita itu,” tantangku pada Dono.

"Meskipun leherku dicekik, aku nggak akan berani. Kau sendiri, gimana?" Dono malah berbalik menantangku.

“Lihat dan perhatikan baik-baik seorang profesional beraksi,” kataku sambil membusungkan dada.

Bagiku, mengobrol dengan wanita yang tidak kukenal sebelumnya adalah hal yang cukup seru, menantang, dan menggairahkan. Karena naluri wanita selalu ingin dihargai, dilindungi, dan dibayari barang belanjaannya.

“Hai, bisa ngobrol sebentar?” Aku menyapa wanita berkerudung yang duduk di ujung kursi kantin sambil menyibakkan rambut mandarin-ku.

“Hah? Ya." Dia tampak terkejut dan kebingungan, seolah sedang disamperin Lee Min Ho di siang bolong.

Aku mengembuskan napas panjang, lalu duduk di sampingnya tanpa meminta izin lebih dulu. “Kalau boleh tahu, kau ke Karimunjawa ikut paket tur atau trip sendiri?”

“Trip sendiri.”

“Aha, kebetulan sekali. Bolehkah aku gabung tur lautnya?”

“Mas berapa orang?”

“Aku sendirian. Makanya aku bingung tur lautnya mau gimana?”

“Oh, jadi gitu, ya. Gabung aja gapapa, kok.”

“Oke, kalau begitu, berapa nomor teleponmu?”

Begitulah endingnya.

Aku memenangkan tantangan Dono. Wanita berkerudung itu memberikan nomor teleponnya padaku tanpa rasa curiga. Kemudian, kami mengobrol cukup lama. Namanya Evi, wanita yang bersahabat, nggak jaim, nggak malu membuka topik obrolan lebih dulu. Evi bertanya banyak hal tentangku, sedangkan aku cuma tanya tentang saldo rekeningnya. Aku merasa nyambung dengan Evi, tapi tidak mendapatkan chemistry yang baik dengannya.

"Hei, apa kau jadi mentraktirku makan sea food di resto termahal Karimun?" Aku duduk di atas pagar keamanan dek kapal, menunduk dan menatap Dono yang sedang tiduran di lantai sambil memperhatikan gelombang air laut.

"Hm," gumamnya. "Tapi, bukankah itu terlalu mudah? Kau dan wanita itu mengobrol tentang apa? Atau jangan-jangan kau memakai jimat?"

"Ya, jimat kepercayaan diri dan sedikit rayuan gombal." Aku berbohong.

Sebenarnya cara memikat hati wanita itu sangat mudah, namun harus diperhatikan baik-baik situasi, kondisi, timing, dan tujuan yang jelas, supaya topik pembicaraannya jadi jelas dan terarah dengan baik. Ini modus yang bekelas bagi laki-laki, namun wanita tidak terlalu menyadarinya.

"Aku tidak percaya." Dono masih tiduran sambil menatap laut, sepertinya dia melihat putri duyung.

"Don!" Aku memainkan hidungku sambil menatap Evi.

"Apa?" Dono menoleh kepadaku.

"Aku ini orang yang misterius."

"Masa?"

"Iya. Sangat misterius. Kadang, kemisteriusanku ini bisa membuat diriku sendiri merasa takut."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hahaha... betul, Bang. Semua tulisanku emang terinspirasi dari kisahku, lalu tinggal dikembangkan. Aku malah nggak bisa nulis kalo 100% harus mengarang bebas 😁
kayaknya dari kisah nyata nihh 😀
Rekomendasi dari Drama
Novel
PESAN KISAHKU
Fitri Nurhasna Fauziah
Flash
Modus Nomor Telepon
Luca Scofish
Novel
Bronze
Overcast Wedding
Ayu Andini Sekarmelati
Novel
Bronze
Sebelah Rumah Sebelah Kota
Kenon BB
Novel
Bronze
Pada Sebuah Foto
Diani Anggarawati
Novel
A Blind Fate
Hideyo Sakura
Novel
Bronze
Buku Harian Alana
Nur Chayati
Novel
PETRICHOR
Ratna Arifian
Flash
Bronze
I Hate Your Wife on Facebook
Abdi Husairi Nasution
Cerpen
Mayat 50 Juta Rupiah
Mahalawan
Novel
Bronze
Four of us
yelartcreation
Novel
Ruang Kelabu
Fey Hanindya
Novel
(Not) Sister
Yamsyina Hawnan
Novel
Bronze
REMINISCENCE ELEGY
mahes.varaa
Novel
Bronze
Benang Merah
leshdewika
Rekomendasi
Flash
Modus Nomor Telepon
Luca Scofish
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Flash
Guru Killer
Luca Scofish
Flash
Jalan Bareng Bule Jerman
Luca Scofish
Flash
Miss Beautiful Vietnam
Luca Scofish
Novel
Dragon Eagle
Luca Scofish
Flash
Strategi Mengulur Tali Pancing
Luca Scofish
Novel
Miss Travel Beauty
Luca Scofish
Flash
You Are My Angel
Luca Scofish
Flash
Mbak Yang Ketemu Kemarin
Luca Scofish
Flash
Bayangan Putih
Luca Scofish
Flash
Dream
Luca Scofish
Flash
Curahan Hati Penulis Gagal
Luca Scofish
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Flash
Pacar Bohongan
Luca Scofish