Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Yang paling Indah
24
Suka
3,817
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ketika berbicara mengenai percintaan begitu indah dan selalu memberikan debar di dada. Ketika mulut mengatakan 'Aku menyukaimu' hati ini akan selalu berdetak tanpa henti memikirkan apa benar baru saja mengatakan hal itu, terus bagaimana jawaban dari orang yang kita sukai. Banyak hal yang ter-lintas dalam pikiran.

Seperti diriku ini mendambakan seseorang yang begitu manis dan ingin mulai mengenalnya lebih dalam lagi. Namanya Bunga, perempuan gang sebelah yang sering membeli kopi instan di warung samping rumah. Dia baru saja pulang dari luar kota seminggu lalu dan berencana untuk tinggal di sini menemani orang tuanya.

Aku pertama kali bertemu ketika aku baru pulang kerja dan dia membeli kopi di warung itu. Parasnya yang sudah tidak seperti dulu kemana-mana rambutnya selalu di kucir dua, memakai rok sampai ke lutut, dan suara cemprengnya membuat orang lain lari. Sekarang dia telah berubah menjadi wanita dewasa yang memakai hijab.

Teguran sapa dan basa basi aku lontarkan saat itu, karena kita sudah lama tidak bertemu. Dia menjadi lebih cantik dan adem ketika dilihat, hanya beberapa menit kita mengobrol kemudian dia pergi pulang ke rumah.

Beberapa kali kita bertemu ketika aku pulang kerja dan menawarinya beberapa lowongan pekerjaan jika dia ingin kerja di sini. Dia hanya menggangguk dan ingin bersantai terlebih dahulu.

Hari ini, tak ada yang bisa menghentikan hasratku untuk lebih mengenal perempuan bernama Bunga. Malam hari aku memberanikan diri untuk berkunjung ke rumahnya, sekadar untuk bermain dan silaturrahmi.

Sampai di depan rumahnya ada tiga temanku sejak kecil sekaligus tetangga beda gang yang berada di depan rumah wanita itu. Aku sapa mereka.

"Hai bro, ada apa di sini?" Aku menepuk punggung Dimas temanku yang paling belakang.

"Oh itu, Bunga katanya mau lamaran sama teman Mamanya. Lahh...." Jawab Dimas kemudian menoleh ke arah-ku.

Begitu mendengar berita itu bagaikan tersambar petir, kata-kata Dimas berikutnya tidak bisa lagi aku dengar, hatiku patah seketika, gambaran wajah Bunga di depanku bagaikan retak tak berujung menyisakan butiran yang berserakan di tanah. Bayangan dia bersama pria lain di depanku membuatku miris melihatnya, hati ini bagaikan sudah tidak bertuan lagi.

"Man, man. Woyy.." panggil Dimas lagi.

Aku tersadar setelah beberapa saat melamun. Dimas menunjuk ke arah rumah Bunga dan menyuruhku untuk segera bergegas ke rumahnya.

Aku masuk ke rumahnya dan melihat orang tuaku disana. Mereka menceritakan apa yang terjadi, selama ini Bunga pulang untuk lebih mengenal diriku, dia membeli kopi instan di warung sebelah untuk melihat keseharianku. Orang tuaku memang pernah cerita mau menjodohkan kepada anak temannya, tapi aku tidak tahu dia adalah Bunga.

Tuhan ternyata jodoh memang tidak kemana.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Yang paling Indah
Halimah RU
Novel
Gold
My Ice Boy
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Me After You
Julie Septy
Novel
Bronze
KISAH TAK TERLUPA
Linda Fadilah
Novel
Bronze
Maple Note
Hildan Fadhilla
Novel
B A L I A
Wulansaf
Flash
Bronze
Menjaring Matahari
Sulistiyo Suparno
Komik
Coward Love
Erik Renaldo
Novel
Gold
Friend Zone
Bentang Pustaka
Flash
Tentang Dia
Nisaul Mardiah
Flash
Seperti Jatuh dari Sepeda
Ratifa Mazari
Novel
Bronze
Al Kahfi Land 3 - Delusi
indra wibawa
Novel
Ku Tunggu Kau Putus
Joo
Flash
Bronze
PENOLAKAN CINTA part 1
winda aprillia
Flash
Cerita Tentang Hujan
bomo wicaksono
Rekomendasi
Flash
Yang paling Indah
Halimah RU
Novel
Bronze
Swastamita di Cakrawala
Halimah RU
Flash
Bronze
Dream Claustrophobia
Halimah RU
Novel
Catatan Satya Manggala
Halimah RU
Cerpen
Bronze
Gang Kecil
Halimah RU
Flash
Hi Kak!
Halimah RU