Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Yang paling Indah
24
Suka
3,653
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ketika berbicara mengenai percintaan begitu indah dan selalu memberikan debar di dada. Ketika mulut mengatakan 'Aku menyukaimu' hati ini akan selalu berdetak tanpa henti memikirkan apa benar baru saja mengatakan hal itu, terus bagaimana jawaban dari orang yang kita sukai. Banyak hal yang ter-lintas dalam pikiran.

Seperti diriku ini mendambakan seseorang yang begitu manis dan ingin mulai mengenalnya lebih dalam lagi. Namanya Bunga, perempuan gang sebelah yang sering membeli kopi instan di warung samping rumah. Dia baru saja pulang dari luar kota seminggu lalu dan berencana untuk tinggal di sini menemani orang tuanya.

Aku pertama kali bertemu ketika aku baru pulang kerja dan dia membeli kopi di warung itu. Parasnya yang sudah tidak seperti dulu kemana-mana rambutnya selalu di kucir dua, memakai rok sampai ke lutut, dan suara cemprengnya membuat orang lain lari. Sekarang dia telah berubah menjadi wanita dewasa yang memakai hijab.

Teguran sapa dan basa basi aku lontarkan saat itu, karena kita sudah lama tidak bertemu. Dia menjadi lebih cantik dan adem ketika dilihat, hanya beberapa menit kita mengobrol kemudian dia pergi pulang ke rumah.

Beberapa kali kita bertemu ketika aku pulang kerja dan menawarinya beberapa lowongan pekerjaan jika dia ingin kerja di sini. Dia hanya menggangguk dan ingin bersantai terlebih dahulu.

Hari ini, tak ada yang bisa menghentikan hasratku untuk lebih mengenal perempuan bernama Bunga. Malam hari aku memberanikan diri untuk berkunjung ke rumahnya, sekadar untuk bermain dan silaturrahmi.

Sampai di depan rumahnya ada tiga temanku sejak kecil sekaligus tetangga beda gang yang berada di depan rumah wanita itu. Aku sapa mereka.

"Hai bro, ada apa di sini?" Aku menepuk punggung Dimas temanku yang paling belakang.

"Oh itu, Bunga katanya mau lamaran sama teman Mamanya. Lahh...." Jawab Dimas kemudian menoleh ke arah-ku.

Begitu mendengar berita itu bagaikan tersambar petir, kata-kata Dimas berikutnya tidak bisa lagi aku dengar, hatiku patah seketika, gambaran wajah Bunga di depanku bagaikan retak tak berujung menyisakan butiran yang berserakan di tanah. Bayangan dia bersama pria lain di depanku membuatku miris melihatnya, hati ini bagaikan sudah tidak bertuan lagi.

"Man, man. Woyy.." panggil Dimas lagi.

Aku tersadar setelah beberapa saat melamun. Dimas menunjuk ke arah rumah Bunga dan menyuruhku untuk segera bergegas ke rumahnya.

Aku masuk ke rumahnya dan melihat orang tuaku disana. Mereka menceritakan apa yang terjadi, selama ini Bunga pulang untuk lebih mengenal diriku, dia membeli kopi instan di warung sebelah untuk melihat keseharianku. Orang tuaku memang pernah cerita mau menjodohkan kepada anak temannya, tapi aku tidak tahu dia adalah Bunga.

Tuhan ternyata jodoh memang tidak kemana.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Yang paling Indah
Halimah RU
Novel
Gold
To Be Lovezone (Snackbook)
Bentang Pustaka
Flash
JIKA SURGA NGOMONG SAMA KAMU...
Shabrina Farha Nisa
Novel
Gold
The Memories of Algebra
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
PERNIKAHAN DINI
Rex Delmora
Novel
Bronze
Bukan Daun
Lily Zhang
Cerpen
Bronze
Bersama Merengkuh Asa
Dwi Fitriani
Komik
CRESCENT
namira
Novel
Bronze
When would it be
Ratna dila oktora
Cerpen
Bronze
Happy Birth Day Our Queen
Daud Farma
Novel
Axel aisah
Shabrina ainin
Novel
The Partner Next Door
Tia Givanka
Novel
SANDYAKALA
Hudatun Nurrohmah
Novel
Bronze
Oksigen
annisa rahman
Novel
TASTE OF YOUTH
Dwirulianti Midori Putri
Rekomendasi
Flash
Yang paling Indah
Halimah RU
Cerpen
Bronze
Gang Kecil
Halimah RU
Novel
Catatan Satya Manggala
Halimah RU
Novel
Bronze
Swastamita di Cakrawala
Halimah RU
Flash
Bronze
Dream Claustrophobia
Halimah RU
Flash
Hi Kak!
Halimah RU