Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Horor
PETUALANGAN MIMPI: MAIL?
2
Suka
3,699
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tanggal tujuh, seperti biasanya. Pak Lurah akan berkeliling untuk mengumumkan kegiatan hening siang. Sebelumnya, rumah kami wajib diplafon agar sedikit cahaya dari luar yang dapat masuk rumah, termasuk kamar. Pada pukul dua sampai empat siang, kami harus menutup rapat rumah kami tanpa celah, walaupun tak mungkin tidak kebobolan.

Mereka akan datang, dan kampung akan sepi. Mereka bukan warga negara kami, juga bukan warga luar negara. Mereka kemari untuk mencari makanan. Biasanya hanya buah yang diambil, serta sedikit mengacak-acak rumah kami. Warga harus sembunyi dalam tempat paling aman. Di rumah sederhana kami, yang paling aman adalah kamarku, terletak di sebelah ruang tengah dan tidak ada jendela.

Sudah hampir jam dua. Aku menyeret adikku yang besar ke kamar dan menutup mulutnya dengan lakban, agar tidak banyak bicara. Ibuku otomatis masuk berkumpul dengan kami.

Tidak, adikku yang kecil masih tertinggal di kamar ibu. "Bod*h! Sudah umur 5 tahun, susah dibilangi," umpatku. Aku segera berlari dan menyambar bocah nakal itu. Kututup jendela di kamarnya keras. Padahal tadi sudah kututup.

Aku panik. Adikku dan lainnya kukunci di dalam kamarku. Sementara aku menyeret lemari, kursi, meja untuk menyangga pintu samping dan utama.

Selesai, aku berlari ke kamarku. Suara berisik terdengar samar, hingga ...,

brak!

Suara benda berjatuhan. Sudah pasti kebobolan. Kubungkam mulut adik dan ibuku. Ibu batuk-batuk terus. Samar-samar seperti suara bocah terdengar dari kamar kosong di samping. Aku sengaja menaruh rambutan di sana, agar mereka tidak mengacak ruang lainnya seperti bulan lalu.

"Mmm ...." Adik kecilku terus meronta. Ibu menampik tanganku dan keluar kamar. Mataku terbelalak. Ibu ingin minum. Kamar sedikit terbuka. Aku tidak bisa melihat ke arah pintu dan kubiarkan ibu. Aku hanya berharap dia selamat.

Bunyi 'krompyang' terdengar dari arah dapur. Ibu!

Adikku berhasil melepaskan bungkamanku. Setidaknya aku melirik ada bayangan hitam pendek. "Mail?" ucap adik kecilku.

"Korang takut ka?" Suara dari pintu membuatku merinding tapi penasaran. "Saya dengan kawan-kawan. Tak payah takut."

Kutoleh ke arah itu? Apa yang kulihat? Mail! Mail dua singgit! T-tapi sebelumnya alien aneh itu yang datang. Wajahnya seram dan tidak bisa berbicara.

"Kami datang nak lawan makhluk asing yang ganggu korang." Astaga ini episode berapa? Aku tidak pernah lihat di televisi. "Tak da makhluk asing masuk rumah korang."

"Heh, selesaikan kerjamu!"

Suara perempuan memekakkan telingaku. Ibu? Segera aku bangun dari tidurku. Tidak ada Mail di depan kamarku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
PETUALANGAN MIMPI: MAIL?
Tirani K. C.
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Sidney
Mizan Publishing
Novel
Gold
Clown Terror
Noura Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Closer
Mizan Publishing
Novel
Gold
We Have Always Lived in the Castle
Mizan Publishing
Novel
Bronze
DOSA
Ahmad Rusdy
Novel
Bronze
My Doll
SalsaShafa
Novel
Gadis Bercadar Merah
Slamet Agung Priyono
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Madrid
Mizan Publishing
Novel
SAMBAT
iqbal syarifuddin muhammad
Cerpen
Bronze
DIRUNDUNG
Ari S. Effendy
Novel
Saksi Bisu Misteri As-Sihran
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
Shaman Palakka
Raxl Sri
Cerpen
Bronze
Kuyang
Glorizna Riza
Cerpen
Kutukan Keluarga: Sang Ratu Ular
Khairun Nisa
Rekomendasi
Flash
PETUALANGAN MIMPI: MAIL?
Tirani K. C.
Flash
Petualangan Mimpi: Pingsan
Tirani K. C.
Flash
INI COSPLAY?
Tirani K. C.
Novel
Bronze
Kill the Kunti
Tirani K. C.
Flash
CERITA AMPAS
Tirani K. C.
Flash
AWAS ADA ORANG
Tirani K. C.