Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Gerbong Nomor Tiga
10
Suka
7,775
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

REN

Aku kesiangan. Kereta jurusan Tanah Abang pukul lima pagi adalah tujuanku. Harus kereta itu dan harus di gerbong nomor tiga. Selain itu tidak. Maka aku berlari cepat agar tak tertinggal. Peluit panjang terdengar saat aku memasuki peron. Bersama penumpang terburu-buru lainnya, aku setengah melompat memasuki gerbong khusus wanita, berusaha terlihat normal padahal jika telat sepersekian detik aku bisa terjepit pintu otomatis. 

Aku sampai di gerbong nomor tiga. Seorang wanita dengan syal bunga duduk sambil membaca buku. Wanita itu masih membaca Murakami. Di sebelahnya ada seorang bapak tua yang selalu membawa tas besar. Ia pernah bercerita kalau dirinya berjualan baju anak di Tanah Abang. Di depan bapak itu ada seorang wanita muda cantik dengan gawainya, lengkap dengan earphone di telinga. Di sudut gerbong ada sekumpulan wanita berseragam sedang membolak-balik katalog kecantikan sambil mengocok arisan minggu ini.

Lalu aku duduk di tempat ternyamanku. Di hadapan seorang laki-laki yang sudah lama aku sukai. Aku tersenyum padanya, dan dia pun membalas. Lelaki itu menggunakan kemeja biru tua, kemudian dilapisi lagi dengan jaket hitam, seperti biasa. Sudah satu tahun dan hanya ada senyuman itu saja setiap pagi. Dan itu tak ingin kulewatkan walau hanya sehari. Tapi jangan beritahu siapa-siapa. Mungkin lelaki itu juga tidak pernah menganggapku ada.

Han

Hari ini aku pulang cepat. Sudah di Tanah Abang pukul 4. Tiba-tiba aku teringat wanita itu. Tadi pagi ia mengenakan kemeja merah tua. Rambutnya digulung sejadinya. Ia melemparkan senyum padaku dan aku mulai nyaman dengannya. Aku selalu melihat isyarat tertentu dalam senyuman itu, maka kubiarkan menjadi teka-teki saja.

Kereta menuju Bogor tiba. Pintu tertutup sesaat setelah aku masuk dan bersandar di sandaran sebelah pintu otomatis. Kereta melaju dan terus bertambah orang di setiap stasiun. Yang paling parah di Sudirman. Gerbong langsung penuh di situ.

Aku terdesak namun tak mau kalah. Hingga lamat-lamat aku lihat gadis itu. Ia berjalan masuk agak ke dalam, lalu berdiri dan berpegangan pada hand strap. Aku berusaha mendekatinya namun sulit. Semakin aku coba malah semakin sulit bergerak saking padatnya kereta. Ini kesempatan untuk menanyakan namanya dan mungkin makan bakso bersama. Ah, mungkin nanti saat kereta sudah mulai sepi.

***

Aku tertidur. Sambil berdiri. Benar-benar tidak bisa dipercaya. Aku celingukan. Sudah ada beberapa bangku yang kosong. Dan satu lagi, aku kehilangan gadisku. Di mana dia? Pindah gerbong, kah?

***

Kereta tiba di Bogor. Aku masih berharap bertemu dengannya. Jadi aku cari saja wanita yang berkemeja merah.

Ketemu. Itu dia.

Seratus meter dariku. Aku lekas mengejarnya lagi. Kali ini tidak boleh hilang jejak. Ia mulai menyeberang jalan dan aku pun terus merapal mantra 'Hai, kita sudah sering ketemu. Mau makan malam denganku?' berkali-kali.

"Hei, baju merah!" Akhirnya aku berteriak. Beberapa orang menoleh ke arahku, termasuk dia. Aku mendekat ke arahnya sambil mempraktekkan mantra yang sudah kuhapal.

"Hai, kita sudah sering bertemu. Mau makan malam denganku?"

REN

 

Darahku berdesir kencang. Ini pertama kalinya aku melihatnya setelah pulang kantor. Aku melihatnya dari kejauhan, sedang bicara dengan wanita berbaju merah tua. Wanita cantik yang suka membaca buku Murakami di gerbong nomor tiga itu sedang bersama lelaki yang kusuka.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
cinta segi tiga di gerbong tiga.
Nice Try Ren :')
wah...
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita
Novel
Detektif Palsu: Fail Romansa si Antibetina
Zangi al'Fayoum
Novel
Bronze
Cinta Pertama Selalu Menyakitkan
Fitriya
Novel
Bronze
Twinouble
Saras Agustina
Novel
LARA 1998
WiRahayuSsi
Novel
Bronze
BACKLIGHT
Via S Kim
Novel
Bronze
2in1 Love : Ketika 2 Jiwa dalam 1 Cinta Bertemu
Rini Nur Hidayah
Novel
Bronze
Kumpul Kebo
Soh
Novel
As Sweet As Nasa
KillMill
Novel
Cahaya di Ujung Pantura
Fatmawati
Novel
Gold
Paquita dan Pangeran Bianglala: Bagaimana Jika Kamu Tahu Jodohmu di Masa Depan?
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Altar & Altarik
Reza Lestari
Novel
ARSHERA
Ayu Setya Rini
Novel
I Love You, Marsya
Ikhsan Ardiansyah
Novel
Menunggu Senja di Jembatan Semanggi
DENI WIJAYA
Rekomendasi
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita
Novel
Lost In You
Pikadita
Flash
Me Time
Pikadita
Flash
Lagu Kesukaanmu
Pikadita
Flash
Aquarium
Pikadita