Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Mala mencoba lari dari kejaran makhluk aneh yang berada di belakangnya. Bukan, itu bukan makhluk biasa, itu hantu perempuan yang selalu ada di setiap mimpinya.
Hantu itu selalu datang mengejutkannya tapi tak pernah mencoba menyerangnya. Tapi berbeda sekarang, dia mencoba mendekatinya dan seperti ingin mengikutinya ke-mana-pun.
Mala terus lari menerobos hutan malam hari yang begitu pekat tanpa cahaya di-sekelilingnya. Hingga akhirnya menemukan gubuk tua dengan cahaya menyala di dalamnya.
Akhirnya ada kehidupan di sini, pikirnya sambil menghampiri gubuk itu dengan napas tersengal. Tanpa pikir panjang dia segera mengetuk pintu. Satu dua tiga ketukan tanpa ada balasan, dia mulai gelisah takut hantu itu sampai kepadanya kapan saja. Kemudian dia mencoba menggedor pintu.
"Apa ada orang? Permisi," ucapnya berkali - kali dengan keras mencoba mengurangi rasa takutnya. Tiga menit yang panjang, akhirnya pintu itu terbuka.
Ada sosok wanita paruh baya dan anak perempuan yang kira - kira berusia 10 tahun membukakan pintu.
"Ada apa ya nak?" tanya wanita itu.
"Boleh saya menumpang disini, saya tersesat." Jawab Mala terbata - bata sambil menengok ke belakang sesekali.
Wanita paruh baya itu mempersilakan Mala masuk dan segera mengambilkan segelas minuman untuknya. Anak perempuannya yang tadi berada di belakang wanita itu, mulai mengambil posisi duduk di kursi samping Mala.
"Kakak pasti di kejar hantu perempuan itu ya?" Tanya anak perempuan tanpa basa basi.
Mala menengok ke arah anak itu dengan terkejut, tubuhnya mulai bergetar kembali, dia mencoba berdiri dari tempat duduknya, tapi tak ada daya yang tersisa. Tekadnya ingin keluar dari rumah itu. Jangan - jangan dia juga hantu, pikirnya dalam hati.
Anak itu mulai mendekatinya sambil berbisik ke telinganya.
"Tak usah takut Kak, karena ini rumah kakak."
Apa katanya? Rumahku? Mala merasa dunianya berputar, anak ini lebih mengerikan. Dia bergegas lari ke arah pintu meninggalkan gubuk itu.
"Hahh.. hahh..."
Mala terbangun dari mimpi aneh itu, ini sudah ke empat kalinya dia di datangi hantu itu terlebih ada sosok baru yang muncul. Peluh membanjiri kepalanya dengan deras, dia mencoba mengambil air minum di samping tempat tidurnya. Tapi dia tidak melihat botol minumnya.
"Ini minumannya nak," wanita paruh baya yang ada di mimpinya tiba - tiba muncul di depannya memberikan segelas minum kepadanya sambil tersenyum.