Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Gerbong Nomor Tiga
10
Suka
16,260
Dibaca

REN

Aku kesiangan. Kereta jurusan Tanah Abang pukul lima pagi adalah tujuanku. Harus kereta itu dan harus di gerbong nomor tiga. Selain itu tidak. Maka aku berlari cepat agar tak tertinggal. Peluit panjang terdengar saat aku memasuki peron. Bersama penumpang terburu-buru lainnya, aku setengah melompat memasuki gerbong khusus wanita, berusaha terlihat normal padahal jika telat sepersekian detik aku bisa terjepit pintu otomatis. 

Aku sampai di gerbong nomor tiga. Seorang wanita dengan syal bunga duduk sambil membaca buku. Wanita itu masih membaca Murakami. Di sebelahnya ada seorang bapak tua yang selalu membawa tas besar. Ia pernah bercerita kalau dirinya berjualan baju anak di Tanah Abang. Di depan bapak itu ada seorang wanita muda cantik dengan gawainya, lengkap dengan earphone di telinga. Di sudut gerbong ada sekumpulan wanita berseragam sedang membolak-balik katalog kecantikan sambil mengocok arisan minggu ini.

Lalu aku duduk di tempat ternyamanku. Di hadapan seorang laki-laki yang sudah lama aku sukai. Aku tersenyum padanya, dan dia pun membalas. Lelaki itu menggunakan kemeja biru tua, kemudian dilapisi lagi dengan jaket hitam, seperti biasa. Sudah satu tahun dan hanya ada senyuman itu saja setiap pagi. Dan itu tak ingin kulewatkan walau hanya sehari. Tapi jangan beritahu siapa-siapa. Mungkin lelaki itu juga tidak pernah menganggapku ada.

Han

Hari ini aku pulang cepat. Sudah di Tanah Abang pukul 4. Tiba-tiba aku teringat wanita itu. Tadi pagi ia mengenakan kemeja merah tua. Rambutnya digulung sejadinya. Ia melemparkan senyum padaku dan aku mulai nyaman dengannya. Aku selalu melihat isyarat tertentu dalam senyuman itu, maka kubiarkan menjadi teka-teki saja.

Kereta menuju Bogor tiba. Pintu tertutup sesaat setelah aku masuk dan bersandar di sandaran sebelah pintu otomatis. Kereta melaju dan terus bertambah orang di setiap stasiun. Yang paling parah di Sudirman. Gerbong langsung penuh di situ.

Aku terdesak namun tak mau kalah. Hingga lamat-lamat aku lihat gadis itu. Ia berjalan masuk agak ke dalam, lalu berdiri dan berpegangan pada hand strap. Aku berusaha mendekatinya namun sulit. Semakin aku coba malah semakin sulit bergerak saking padatnya kereta. Ini kesempatan untuk menanyakan namanya dan mungkin makan bakso bersama. Ah, mungkin nanti saat kereta sudah mulai sepi.

***

Aku tertidur. Sambil berdiri. Benar-benar tidak bisa dipercaya. Aku celingukan. Sudah ada beberapa bangku yang kosong. Dan satu lagi, aku kehilangan gadisku. Di mana dia? Pindah gerbong, kah?

***

Kereta tiba di Bogor. Aku masih berharap bertemu dengannya. Jadi aku cari saja wanita yang berkemeja merah.

Ketemu. Itu dia.

Seratus meter dariku. Aku lekas mengejarnya lagi. Kali ini tidak boleh hilang jejak. Ia mulai menyeberang jalan dan aku pun terus merapal mantra 'Hai, kita sudah sering ketemu. Mau makan malam denganku?' berkali-kali.

"Hei, baju merah!" Akhirnya aku berteriak. Beberapa orang menoleh ke arahku, termasuk dia. Aku mendekat ke arahnya sambil mempraktekkan mantra yang sudah kuhapal.

"Hai, kita sudah sering bertemu. Mau makan malam denganku?"

REN

 

Darahku berdesir kencang. Ini pertama kalinya aku melihatnya setelah pulang kantor. Aku melihatnya dari kejauhan, sedang bicara dengan wanita berbaju merah tua. Wanita cantik yang suka membaca buku Murakami di gerbong nomor tiga itu sedang bersama lelaki yang kusuka.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (4)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
The Miracle Of Being Together With You
Aachim Mai
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita
Novel
RAYHAN MAHAWIRA
starss
Cerpen
Cinta kucing
Taufik reja waluya
Novel
Bronze
Cinta Tak Perlu Tanda Baca
sri ulang sari
Novel
Gold
Her Beautiful Eyes
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Cari Cewek Lain Saja
Nuel Lubis
Novel
Demon's Complicated Love
mikaji Al daufan
Novel
Bronze
Cinderella Ngojek
Aminatul Juwariyah Kasrin
Novel
Gold
Surat cinta dari rindu
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Valentine Untuk Baskara
Tri Wahyuningsih
Cerpen
Bronze
Aku, Kamu dan Jarak
Widharma Justin Wijaya
Novel
Bronze
Rama's Story Origins : Shape Of Angel
Cancan Ramadhan
Cerpen
Bronze
Jarum-Jarum di Dadamu
Titin Widyawati
Novel
Bronze
Ana Uhibbuka Fillah season 1 [TELAH TERBIT]
elrena._
Rekomendasi
Flash
Gerbong Nomor Tiga
Pikadita
Flash
Me Time
Pikadita
Flash
Aquarium
Pikadita
Flash
Lagu Kesukaanmu
Pikadita
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita
Novel
Lost In You
Pikadita
Novel
Semata Wayang
Pikadita