Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Selamat Natal
Selamat Natal, kataku.
Aku yang tidak bisa melihatmu hari ini karena kamu terlalu jauh.
Bukan masalah jarak yang memisahkan, namun keselamatanmu kupertaruhkan jika aku datang.
Entah sudah berapa kali kita lewati natal bersama, sejak aku mengenalmu.
Kamu tidak lupa bukan? Dengan acara natal waktu itu.
Ketika foto jadi alasan untuk aku merapat di sampingmu.
Sayang sekali, tubuh kita memang dekat namun kita belum terlalu kenal satu sama lain.
Tapi, tidak mengapa.
Hari ini aku cukup percaya diri untuk bilang,
Aku mengenalmu.
Sayang, ketika sudah kenal tubuh kita malah jauh.
Natal, tidak terasa sama tanpamu.
Beberapa kali, mataku berpendar pada bintang yang menggantung di langit.
Membayangkan, betapa lucunya bahwa selang beberapa menit saja, kamu berada di bawah langit yang sama.
Jika saja aku bisa menggantung di langit, berpegangan pada bintang.
Ketika tiba waktunya aku melihat rumahmu, aku akan lepaskan bintang dan terjun bebas, menggantikan turunnya salju.
Kemudian kamu akan keluar dan menyiapkan kasur di bawah, supaya aku bisa mendarat dengan selamat.
Hal ini lucu, karena aku benar-benar berpikir ingin melakukannya.
Natal tahun ini sepi,
Kerlap-kerlip lampu rasanya remang-remang saja.
Pohon natal, rasanya seperti pohon biasa saja.
Salju yang tidak kunjung turun, entah mengapa membuatku gelisah.
Padahal memang tanah kita tak pernah kenal salju.