Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Kukirimkan Surat Untukmu, Kekasihku
1
Suka
3,470
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suara Lena,

Malik, sudah sampaikah suratku ditanganmu? Beberapa hari lalu aku pergi ke kantor pos sekadar ingin mengirimkan tumpukkan kerinduanku yang sudah kutuangkan di dalam kertas putih berbalutkan amplop putih bersih. Amplopnya tidaklah besar. Ukurannya sama besar seperti amplop-amplop yang dijual di warung.

Malik, sudahkah kau buka amplop itu? Kuharap kau tidak menaruh harapan besar saat melihat amplop itu. Bukan lembaran uang yang kukirimkan padamu. Bukan pula bon tagihan. Kau tenang saja. Isinya hanyalah selembar kertas putih berisikan sulaman kata rindu yang sengaja kuendapkan dalam benakku dua tahun lamanya.

Dua tahun sudah lamanya kau merantau di ibukota sana nan jauh di mata. Kota yang kudengar dari banyak orang terkenal begitu keras. Kota yang katanya disesakki oleh gedung-gedung bertingkat yang siap menembus langit di setiap sisi jalannya. Kota yang katanya dipenuhi oleh semburat cahaya beragam warna nan indah kala gelap jatuh.

Semua itu terdengar sangat amat berbeda dengan keadaan di sini, Malik. Kau masih ingat jelas bukan bagaimana keadaan di desa ini? Semua masih sama. Tak ada satu pun yang berubah biarpun dua tahun sudah berlalu. Tak ada gedung bertingkat penembus langit di sini, yang ada hanyalah hamparan sawah hijau dan deretan rumah penduduk berbahan kayu tua. Tak ada semburat cahaya beragam warna nan indah disini, yang ada hanyalah remang cahaya kekuningan yang berusaha memecah gelap.

Malik, masihkah kau mengingatku? Sejak kepergianmu ke ibukota dua tahun lalu, kau tidak pernah mengabariku. Bahkan satu kali pun tidak. Sebelum menaiki bus kau sempat mengikat janji kepadaku bahwa kau akan segera memberi kabar ketika tiba di sana. Apa kau sudah melupakan janjimu itu, Malik?

Kehadiran kabarmu sudah kutunggu dua tahun lamanya. Selama itu pula aku menengok ke rumahmu, berharap kau ada di sana. Ibumu masih sama. Masih baik. Masih cantik. Pun ramah seperti sebelum kau pergi merantau. Sesekali kami pergi ke pasar sekadar membeli sayuran untuk diolah menjadi hidangan.

Malik, apakah kau tahu? Aku sungguh amat sangat merindukanmu. Aku hanya ingin tahu bagaimana kabarmu disana. Aku harap kau baik-baik saja di sana. Bahkan lebih baik dariku saat ini.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Kukirimkan Surat Untukmu, Kekasihku
Hai Ra
Novel
Bronze
Disabilitas Cinta
Mega Kembar
Novel
Soundtrack : Melody
Flaminstalized
Novel
Gold
Little Bit of Muffin
Bentang Pustaka
Novel
Sebelum Titik
Kartini NRG
Novel
Bronze
RIGEL
yumna ayu
Novel
LANKA
Selleva_va
Novel
Bronze
Blueprint
Nur Halimah
Novel
Sebuah Janji
Rana Zalfa Zahirah
Novel
Neophyte
Nadiah Putri Shafira
Flash
MORNING LOG
Donquixote
Novel
ANGKASA untuk RANIA
Fenny C Damayanti
Novel
Bronze
Gamo No Yes!
Ariska Delpi
Novel
Bronze
Sepucuk surat di bawah meja
Dhea Meliani
Novel
Gold
Too Far To Hold
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Flash
Kukirimkan Surat Untukmu, Kekasihku
Hai Ra
Novel
Rara
Hai Ra
Cerpen
Bergegas Tumbuh
Hai Ra
Cerpen
Obrolan di Malam Hari
Hai Ra
Cerpen
Kompas
Hai Ra