Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Wanitaku dan Mars
1
Suka
3,553
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Kamu tau gak kenapa Mars itu warnanya merah?” Tanya wanitaku suatu waktu. Saat itu seperti biasa kami sedang menikmati gemerlapnya bintang gemintang ditemani dua mug susu coklat panas yang mengepul di beranda rumahnya yang mungil. Aku menggeleng tidak tahu.

      “Itu karena ada jutaan bahkan milyaran kupu-kupu warna merah yang berterbangan disana,” ucapnya seraya menerawang ke angkasa. Aku tersenyum, mengalihkan pandanganku dari gemintang malam dan mendapati sosoknya yang bersinar mistis di bawah temaram lampu.

“Kamu pernah kesana?” Tanyaku. Wanitaku tersenyum lalu mengangguk. Matanya menatap dengan cemerlang menyisipkan sejumput perasaan hangat yang menyebar dalam kecepatan cahaya. Aku sungguh menyukai caranya bercerita. Dengan cara yang misterius, dia selalu berhasil membawaku hanyut dalam imajinya. Entah itu tentang kerajaan kerang dibawah laut, Lumba-lumba penyembuh atau tentang Mars, tempat tinggal keduanya setelah bumi.

“Disana ada apa aja? Apa semuanya berwarna merah?” tanyaku lagi

“Ya gak lah!” dia tertawa kecil mendengar pertanyaanku.

“Disana juga ada padang rumput hijau yang luas sekali! Ada banyak bunga matahari, dan air disana sangat bening. Oh iya, kelinci-kelincinya juga banyak. Hidup bebas berlarian, menyenangkan," jawabnya bersemangat. Aku menyeruput susu coklatku.

“Dan kamu tahu apa yang lebih istimewa disana?” kali ini dia melemparkan trivia. Aku menggeleng pelan.

 “Semua kupu-kupu merah itu bernyanyi. Dan nyanyiannya sangat merdu, seperti angin yang membelai dengan damai, terkadang saya jadi tidak ingin pulang mendengar mereka bernyanyi.”

 “Hmmm.... saya juga harus ke mars kalau begitu,” tanggapku. Kulihat air mukanya berubah menjadi sendu.

   “Apa saya salah?” Aku menatapnya khawatir.

  “Gak... tapi kamu gak boleh kesana,” jawabnya mengalihkan pandangan.

   “Kenapa? Saya tidak boleh ikut kamu?” Aku bertanya bingung. Dia hanya terdiam. Keheningan menelusup hingga ke hatiku dan aku tidak suka merasakannya, entah kenapa sosoknya jadi begitu tak tersentuh jika ia diam.

   “Kamu tiket saya pulang. Kalau kamu ikut saya ke Mars, bagaimana caranya saya pulang?” Kali ini aku yang terdiam. Wanitaku sungguh bisa memantrai tiap kata yang keluar dari bibirnya membuatku membatu. Dia kemudian meraih tanganku mendekapnya hikmat seraya menutup mata.

   “Kamu satu-satunya alasan saya untuk pulang Jyo, seberapapun jauhnya saya pergi, saya akan selalu ingat pulang jika ada kamu disini,” ucapnya membuka mata lalu meletakkan tanganku lagi. Semenit kemudian dia mulai beranjak dari duduknya membawa dua mug coklat yang telah tandas.

     “Kamu mau kemana?” Wanitaku tersenyum.

   “Saya ingin bermalam di Mars hari ini, kamu pulanglah! besok kita bertemu lagi,” ucapnya seraya berjalan masuk menuju pintu. Mataku mengawasi sosoknya yang berlalu meninggalkanku sendiri. Menyisakan segelintir rasa takut di dalam hati. Aku berfikir dengan cemas bagaimana seandainya tiket yang ada padaku kadaluarsa dan tidak bisa digunakan lagi? Bisakah ia tetap pulang padaku? Bagaimana jika pesona Mars membuatnya lupa pulang dan malah ingin menetap selamanya disana?..... hummm.... mungkin suatu saat nanti aku memang harus menyusulnya ke mars. Menjemputnya pulang entah dengan tiket ataupun tidak, yang jelas aku tidak ingin Mars memiliki wanitaku.****

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Wanitaku dan Mars
Mahia Kata
Cerpen
Selembar Daun Hijau
Katabelantara
Novel
My Beloved Angel
Blue_Ae
Novel
Hanya Tiga Kata
Dwita
Novel
Sejati
Deden Darmawan
Flash
Jodoh di Balik Pintu
Sulistiyo Suparno
Novel
Gold
Gustira
Mizan Publishing
Novel
Kisah Cinta Anak Sma
Usnul
Novel
Gold
KEKASIH SEMUSIM
Falcon Publishing
Novel
Bronze
Altar & Altarik
Reza Lestari
Novel
Sepasang Es Krim
Hizbul Ridho
Novel
Gold
CINTA DAN SENJA
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Hati-Hati Di Jalan
Deasy Wirastuti
Novel
Gold
The Mocha Eyes
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Terbit Tenggelam
Nabil Bakri
Rekomendasi
Flash
Wanitaku dan Mars
Mahia Kata
Flash
One Happy Day
Mahia Kata
Novel
PINK!
Mahia Kata
Novel
PINK
Mahia Kata