Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Wanitaku dan Mars
1
Suka
3,550
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Kamu tau gak kenapa Mars itu warnanya merah?” Tanya wanitaku suatu waktu. Saat itu seperti biasa kami sedang menikmati gemerlapnya bintang gemintang ditemani dua mug susu coklat panas yang mengepul di beranda rumahnya yang mungil. Aku menggeleng tidak tahu.

      “Itu karena ada jutaan bahkan milyaran kupu-kupu warna merah yang berterbangan disana,” ucapnya seraya menerawang ke angkasa. Aku tersenyum, mengalihkan pandanganku dari gemintang malam dan mendapati sosoknya yang bersinar mistis di bawah temaram lampu.

“Kamu pernah kesana?” Tanyaku. Wanitaku tersenyum lalu mengangguk. Matanya menatap dengan cemerlang menyisipkan sejumput perasaan hangat yang menyebar dalam kecepatan cahaya. Aku sungguh menyukai caranya bercerita. Dengan cara yang misterius, dia selalu berhasil membawaku hanyut dalam imajinya. Entah itu tentang kerajaan kerang dibawah laut, Lumba-lumba penyembuh atau tentang Mars, tempat tinggal keduanya setelah bumi.

“Disana ada apa aja? Apa semuanya berwarna merah?” tanyaku lagi

“Ya gak lah!” dia tertawa kecil mendengar pertanyaanku.

“Disana juga ada padang rumput hijau yang luas sekali! Ada banyak bunga matahari, dan air disana sangat bening. Oh iya, kelinci-kelincinya juga banyak. Hidup bebas berlarian, menyenangkan," jawabnya bersemangat. Aku menyeruput susu coklatku.

“Dan kamu tahu apa yang lebih istimewa disana?” kali ini dia melemparkan trivia. Aku menggeleng pelan.

 “Semua kupu-kupu merah itu bernyanyi. Dan nyanyiannya sangat merdu, seperti angin yang membelai dengan damai, terkadang saya jadi tidak ingin pulang mendengar mereka bernyanyi.”

 “Hmmm.... saya juga harus ke mars kalau begitu,” tanggapku. Kulihat air mukanya berubah menjadi sendu.

   “Apa saya salah?” Aku menatapnya khawatir.

  “Gak... tapi kamu gak boleh kesana,” jawabnya mengalihkan pandangan.

   “Kenapa? Saya tidak boleh ikut kamu?” Aku bertanya bingung. Dia hanya terdiam. Keheningan menelusup hingga ke hatiku dan aku tidak suka merasakannya, entah kenapa sosoknya jadi begitu tak tersentuh jika ia diam.

   “Kamu tiket saya pulang. Kalau kamu ikut saya ke Mars, bagaimana caranya saya pulang?” Kali ini aku yang terdiam. Wanitaku sungguh bisa memantrai tiap kata yang keluar dari bibirnya membuatku membatu. Dia kemudian meraih tanganku mendekapnya hikmat seraya menutup mata.

   “Kamu satu-satunya alasan saya untuk pulang Jyo, seberapapun jauhnya saya pergi, saya akan selalu ingat pulang jika ada kamu disini,” ucapnya membuka mata lalu meletakkan tanganku lagi. Semenit kemudian dia mulai beranjak dari duduknya membawa dua mug coklat yang telah tandas.

     “Kamu mau kemana?” Wanitaku tersenyum.

   “Saya ingin bermalam di Mars hari ini, kamu pulanglah! besok kita bertemu lagi,” ucapnya seraya berjalan masuk menuju pintu. Mataku mengawasi sosoknya yang berlalu meninggalkanku sendiri. Menyisakan segelintir rasa takut di dalam hati. Aku berfikir dengan cemas bagaimana seandainya tiket yang ada padaku kadaluarsa dan tidak bisa digunakan lagi? Bisakah ia tetap pulang padaku? Bagaimana jika pesona Mars membuatnya lupa pulang dan malah ingin menetap selamanya disana?..... hummm.... mungkin suatu saat nanti aku memang harus menyusulnya ke mars. Menjemputnya pulang entah dengan tiket ataupun tidak, yang jelas aku tidak ingin Mars memiliki wanitaku.****

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Wanitaku dan Mars
Mahia Kata
Novel
Gold
Never be Us
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Flaga
Noura Publishing
Novel
Gold
ADIBA
Noura Publishing
Flash
Hari Pernikahan
Elisabet Erlias Purba
Flash
Binar Mentari
Chika Manupada
Novel
Pilihan.
LSAYWONG
Novel
Remaja 26: Bila Cerita Kita Berbeda
A.Ariny Syahidah
Flash
Mawar Dark Crimson
Ayu Anggun
Novel
Bronze
Neng Zulfa: Menikah dengan Gus Dingin
Puput Pelangi
Novel
Bronze
No More Lies
Deianeira
Novel
Bronze
DID (Dissosiative Identity Disorder): Mengejar Jiwamu hingga Napas Terakhir
Riskaninda Maharani
Novel
Bronze
Remaja 26
A.Ariny Syahidah
Novel
Bronze
Bahagia Bersama Luka
Desy Atalina
Flash
Pengawal Putri
Donquixote
Rekomendasi
Flash
Wanitaku dan Mars
Mahia Kata
Novel
PINK!
Mahia Kata
Flash
One Happy Day
Mahia Kata
Novel
PINK
Mahia Kata