Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Bukan Malam Jahanam
1
Suka
3,557
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Nyanyian katak terdengar panjang bersahutan. Nyanyian itu seakan menandaskan bahwa malam basah selepas hujan telah tiba dan bersinggasana. Aku beringsut sedikit, mendekat ke arah jendela. Sebisa mungkin kucoba, tak bersuara.

Tuk...tuk-tuk...tuk-tuk... Tuk..tuk-tuk...tuk-tuk...

Ketukan pada daun jendela bercat coklat tua itu kubuat sedemikian rupa sebagaimana irama nyanyian katak yang terdengar bersahutan memanjang. Sejak handphone-nya berkeping dibanting suaminya, aku nyaris tak bisa menghubunginya lagi. Aku pun nyaris tak bisa merangkai pertemuan-pertemuan indah lagi. Aku pun benar-benar tak bisa memeluknya, penuh cinta, lagi.

"Kita sekarang tak seperti dulu. HP ku hancur. Suamiku membaca beberapa pesanmu." bisiknya di antara riuh anak-anak sekolah. Ketika dia mengantarkan anaknya, aku baru dapat bertegur sapa.

"Aman?" balasku.

"Aku yang teledor. Belum sempat menghapus. Tapi, nomormu yang tak selalu itu menyelamatkan semuanya." Aku bernapas lega. "Sepuluh ribu, ndak pake sambel!" katanya sengaja dikeraskan ketika beberapa wali murid lain mendekat untuk jajan. Aku pun paham. Tanganku segera beraksi melayani pesanannya.

Tapi, sore tadi, aku melihat mobil suaminya tak ada di garasi. Kedipan mataku dibalasnya dengan anggukan saat kulewat depan rumahnya untuk yang ke sekian kali. Hingga kuputuskan aku harus mencumbunya malam ini.

Tak berselang, lirih namun di telingaku bertandang, suara langkah kaki mendekati daun jendela berwarna coklat tua. Juga lirih, irama serupa ketukanku terdengar kemudian.

Napas segera kutarik panjang. Beberapa saat ku tahan. Lantas, bersama berkarung kelegaan, napas itu kulepaskan. Malam ini aku adalah Soleman, ia Paijah. Dan, suaminya yang sekarang di mana entah adalah Mat Kontan.

Suara lepasnya kancing jendela yang kudengar kemudian semerdu lepasnya suara kancing bajunya di losmen sederhana di tepi kota, waktu-waktu itu. Napasku pun mulai kian menderu. Aku akan menghabiskan malam ini dengan berteguk madu. Bersamanya. Syahdu.

Kraggghhhh........

Byar... Lapppp.... Byar.....

Aku terkesiap. Bersamaan dengan terbukanya daun jendela, berpuluh senter mengarah kepadaku di bawah daun jendela. Terdengar umpatan keras suaminya. Juga tetangga-tetangga lainnya. Bersahut-sahutan. Memanjang. Tak kalah dengan nyanyian katak pada malam yang begitu jahanam.

Mojokerto, 06/12/2022

Catatan:

Soleman, Paijah, dan Mat Kontan adalah nama tokoh dalam drama "Malam Jahanam" karya Motinggo Busye.



Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ngerti perselingkuhan itu. apalagi kalo ketauan. 🥶
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Bukan Malam Jahanam
Anjrah Lelono Broto
Novel
Surat Merah Jambu untuk Gadis Minyak Telon
Arineko
Flash
KoiN 2
Art Fadilah
Novel
Epiphany
Fibia Tista Avanti
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Flash
Empati Sederhana
Art Fadilah
Flash
CINTA TERPENDAM
D. Rasidi
Novel
Memorable Classroom
Nur Annisa
Novel
Gold
Dilan 1991
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Cinta di Sudut Kota
Nisa Dewi Kartika
Flash
Senyum Sabit
Dhea FB
Novel
Gold
Once
Noura Publishing
Flash
Naive
Art Fadilah
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Cerpen
BENERIN KAMU
Iman Siputra
Rekomendasi
Flash
Bukan Malam Jahanam
Anjrah Lelono Broto
Flash
Di Tepi Kawah Saweri
Anjrah Lelono Broto
Cerpen
Bronze
Perihal Kematian
Anjrah Lelono Broto
Flash
Amore Pazzo
Anjrah Lelono Broto
Cerpen
Maafkan Saya, Yu Nah
Anjrah Lelono Broto
Cerpen
Rasa Didua
Anjrah Lelono Broto