Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Bukan Malam Jahanam
1
Suka
6,498
Dibaca

Nyanyian katak terdengar panjang bersahutan. Nyanyian itu seakan menandaskan bahwa malam basah selepas hujan telah tiba dan bersinggasana. Aku beringsut sedikit, mendekat ke arah jendela. Sebisa mungkin kucoba, tak bersuara.

Tuk...tuk-tuk...tuk-tuk... Tuk..tuk-tuk...tuk-tuk...

Ketukan pada daun jendela bercat coklat tua itu kubuat sedemikian rupa sebagaimana irama nyanyian katak yang terdengar bersahutan memanjang. Sejak handphone-nya berkeping dibanting suaminya, aku nyaris tak bisa menghubunginya lagi. Aku pun nyaris tak bisa merangkai pertemuan-pertemuan indah lagi. Aku pun benar-benar tak bisa memeluknya, penuh cinta, lagi.

"Kita sekarang tak seperti dulu. HP ku hancur. Suamiku membaca beberapa pesanmu." bisiknya di antara riuh anak-anak sekolah. Ketika dia mengantarkan anaknya, aku baru dapat bertegur sapa.

"Aman?" balasku.

"Aku yang teledor. Belum sempat menghapus. Tapi, nomormu yang tak selalu itu menyelamatkan semuanya." Aku bernapas lega. "Sepuluh ribu, ndak pake sambel!" katanya sengaja dikeraskan ketika beberapa wali murid lain mendekat untuk jajan. Aku pun paham. Tanganku segera beraksi melayani pesanannya.

Tapi, sore tadi, aku melihat mobil suaminya tak ada di garasi. Kedipan mataku dibalasnya dengan anggukan saat kulewat depan rumahnya untuk yang ke sekian kali. Hingga kuputuskan aku harus mencumbunya malam ini.

Tak berselang, lirih namun di telingaku bertandang, suara langkah kaki mendekati daun jendela berwarna coklat tua. Juga lirih, irama serupa ketukanku terdengar kemudian.

Napas segera kutarik panjang. Beberapa saat ku tahan. Lantas, bersama berkarung kelegaan, napas itu kulepaskan. Malam ini aku adalah Soleman, ia Paijah. Dan, suaminya yang sekarang di mana entah adalah Mat Kontan.

Suara lepasnya kancing jendela yang kudengar kemudian semerdu lepasnya suara kancing bajunya di losmen sederhana di tepi kota, waktu-waktu itu. Napasku pun mulai kian menderu. Aku akan menghabiskan malam ini dengan berteguk madu. Bersamanya. Syahdu.

Kraggghhhh........

Byar... Lapppp.... Byar.....

Aku terkesiap. Bersamaan dengan terbukanya daun jendela, berpuluh senter mengarah kepadaku di bawah daun jendela. Terdengar umpatan keras suaminya. Juga tetangga-tetangga lainnya. Bersahut-sahutan. Memanjang. Tak kalah dengan nyanyian katak pada malam yang begitu jahanam.

Mojokerto, 06/12/2022

Catatan:

Soleman, Paijah, dan Mat Kontan adalah nama tokoh dalam drama "Malam Jahanam" karya Motinggo Busye.



Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
ngerti perselingkuhan itu. apalagi kalo ketauan. 🥶
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Gadis Pesantren
Fitria Sawardi
Flash
Bukan Malam Jahanam
Anjrah Lelono Broto
Novel
Aku Mahasiswa
Adhi Saputra Batubara
Novel
Bronze
VIN
Sathya Vahini
Novel
SLEZY
saanid
Novel
Gold
Rezeki Itu Misteri Mati Itu Pasti
Mizan Publishing
Novel
Stuck With Mr. Devil
Poetry Alexandria
Novel
NOT A BAD THING
pearsnpearls
Novel
BLACKSWEET
Zaki septiyono
Novel
Bronze
Side By Side
Tania
Novel
Gold
Begins
Noura Publishing
Novel
My KETOS 0% Morals!!
Scorpioshahah
Novel
Bae You
Tata
Novel
Gold
Kido Vs Yura
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Lean On Me
Dessy Rahmatya
Rekomendasi
Flash
Bukan Malam Jahanam
Anjrah Lelono Broto
Cerpen
Rasa Didua
Anjrah Lelono Broto
Flash
Amore Pazzo
Anjrah Lelono Broto
Flash
Di Tepi Kawah Saweri
Anjrah Lelono Broto
Cerpen
Maafkan Saya, Yu Nah
Anjrah Lelono Broto
Cerpen
Bronze
Perihal Kematian
Anjrah Lelono Broto