Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Api dalam Hujan
31
Suka
3,650
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Katanya, 'ketika seseorang tak mempunyai mimpi, itu sama saja seperti mereka telah mati'. Dan aku adalah salah satunya. 'Keinginan' telah pergi dari hidupku. Tak ada yang ingin ku gapai. Aku lupa bagaimana rasanya mempunyai mimpi, mempunyai suatu hal menyenangkan yang harus dilakukan esok hari. Aku ingin mencari apiku kembali. Belakangan ini yang ingin kulakukan hanyalah melarikan diri, pergi tanpa tujuan.

Pagi ini aku terbangun seperti biasa—tak bersemangat dan ingin melarikan diri. Aku melihat jadwal kuliahku, ada empat kelas. Aku menghela napas, tak ingin pergi, namun tubuh robotku bergerak menuju kamar mandi dan bersiap.

Aku menaiki bus. Duduk diantara beberapa manusia kelelahan lainnya. Sebenarnya apa yang kita cari, bukankah hal yang kita miliki sekarang adalah hal yang membuat kita bahagia saat pertama kali mendapatkannya? Hari pertama bekerja, berkuliah, menjadi atasan, dan hari pertama menyenangkan lainnya. Mengapa hal-hal membahagiakan itu perlahan berubah menjadi hal yang ingin dihindari?

Tiga kelas telah selesai, dan kelas terakhir akan dimulai satu jam kemudian di lantai atas. Aku menyembunyikan wajahku di antara tangan yang kulipat di atas meja.

Seseorang mengelus kepalaku, "Kenapa?" katanya. Dia adalah Azky, teman terdekatku.

"Ke atas, yuk!" ajaknya.

Aku menghela napas, teringat kelas terakhirku hari ini.

"Bukan ke kelas, tapi ke atap," ucapnya.

Aku mendongakkan kepala, melihatnya.

"Udah lama kan gak ke sana? Gak kangen apa?"

"Gue gak ada niat ke sana."

"Belakangan ini lo kayak robot tau. Kuliah, pulang, ngerjain tugas, tidur, kuliah, terus berulang."

"Ya terus gimana? Tugas gue numpuk, mana mungkin gue ngabisin waktu gitu aja."

"Lo gak ngabisin waktu gitu aja, lo ngabisin waktu buat ngebahagiain diri lo. Kalau lo bahagia, semua hal gak akan kerasa berat." Azky bangkit dan menarik tanganku, "Ikut gue," lanjutnya.

"Ky, gue males.." Azky tak memedulikan ucapanku, dia menarikku sampai atap.

Entah karena hari sudah sore atau langit akan menurunkan hujan, angin berhembus cukup kencang. Aku merindukan tempat ini, tempat yang membuatku memutuskan berkuliah di sini.

Kami berbaring di meja besar yang tidak terlalu tinggi dengan kaki menggelantung.

Aku tersenyum, "Makasih udah nyeret gue ke sini".

"Lo inget gak, dulu, lo bilang ke gue, 'Saat dunia menjadi tempat mengerikan, gue harap lo pergi ke semesta kecil lo. Di sana semuanya menenangkan, semuanya baik-baik aja. Cuman ada lo dan semua hal yang lo sukai, dan mereka gak akan pernah nyakitin lo'. Gue rasa, lo lagi butuh kata-kata itu sekarang. Makanya gue ajak lo ke sini. Ini semesta kecil lo. Atap, angin, hujan. Sayangnya hujannya belum turun," ucapnya.

"Kayanya gue lupa sama semesta kecil gue. Dulu gue bisa seharian di sini, ngerjain tugas, nulis, nemenin lo buat lagu. Gue berubah jadi robot karena tugas-tugas itu."

Hujan perlahan turun. Aku tersenyum. Ini semesta kecilku. Aku berteriak panjang, berjalan menuju dinding pembatas dan meletakkan tanganku di atasnya. Azky menghampiriku.

"Mau tetep di sini? Atau masuk kelas?" Azky meledekku.

"Di sini, ujan-ujanan."

Kami tersenyum.

Hatiku kembali berdegup cepat, wajahku kembali melukiskan senyum, dan aku kembali mempunyai alasan untuk menantikan hari esok.

Semesta kecilku, aku mendatanginya.

Apiku yang padam, telah kutemukan sumbernya.

Di atas sini.

Aku menemukan apiku dalam hujan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@bubblepuffie8 : Terima kasih kembali :)
aku sangat menyukai inii kak makasiih 😍
Rekomendasi dari Drama
Novel
Pena Antik. The Four Steps of Love
Setyawan Lam
Novel
Bronze
Charming Twins
wardhanisofi
Flash
Masa Lalu
FIDY
Flash
Api dalam Hujan
Elysiaaan
Novel
Gold
The Leader Who Had No Tittle
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Maya Si anak Ajaib
elfrida romaganti pasaribu
Novel
Dear, diary
Liepiscesha
Novel
Bronze
Skenario Hazel
Niaclara
Novel
Bronze
Sejak Mimpi tak Lagi Mimpi
Choirunisa Ismia
Flash
Mengatasi Penyakit Menganggur
Eko Triono
Novel
Kumpulan cerita pendek by Jordy macleve
Jordy Macleve
Novel
Bronze
ZAIRA
Malini
Novel
Kala Bulan Menemui Malam
Devi Wulandari
Novel
You Are the One
Ahlul Sadu
Flash
Bronze
Riana -Selamat Jalan- eps 3 end
Anisah Ani06
Rekomendasi
Flash
Api dalam Hujan
Elysiaaan
Flash
Penerimaan Rasa
Elysiaaan
Cerpen
Langit Malam
Elysiaaan
Cerpen
Just One Person
Elysiaaan
Cerpen
Malioboro, dia menghilang
Elysiaaan
Cerpen
Melampaui Batas
Elysiaaan
Flash
Pupa
Elysiaaan
Cerpen
Dunia Sang Penjelajah
Elysiaaan
Cerpen
Langit dan Jaraknya
Elysiaaan