Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Borg-serker
1
Suka
3,991
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Roaaarrr!"

Sesosok raksasa setinggi 50 meter mendadak muncul di tengah sebuah kota.

Para warga yang kaget, panik dan ketakutan berhamburan tak tentu arah saling bertabrakan satu sama lain, sedangkan sang raksasa mulai melangkahkan kaki-kaki besarnya menginjak-injak kendaraan-kendaraan bermotor dibawahnya.

"Boom ... boom ... boom ... boom ...."

Suara langkah kaki itu terdengar seperti letusan gunung berapi di awal hari yang sibuk.

Hari Senin yang membosankan itu berubah menjadi hari Minggu yang tak terlupakan.

Para polisi mulai berdatangan hanya untuk diinjak-injak oleh sang raksasa kolosal.

Jet-jet tempur pun mulai menyerbu bagaikan segerombolan nyamuk yang mengganggu, yang sekali pukul langsung "hap", lalu ditangkap, oleh sepasang telapak dewa itu.

Berbagai serangan lanjutan dilancarkan tapi bagi sang raksasa kolosal mereka tak lebih dari sekedar sekumpulan serangga tidak berguna. Dengan mudahnya sang raksasa mengusir mereka kembali ke sarangnya.

Namun ....

"Boom!"

Sebuah roket menghantam dengan sangat keras tepat pada perut rata sang raksasa kolosal hingga menembus tubuh setinggi 50 meter itu. Dan sang raksasa pun jatuh terkapar menimpah bangunan-bangunan dibawahnya.

"Yeaaay!" teriak para penduduk kota bergembira.

Tapi tidak semudah itu untuk menghapus sang raksasa dari muka bumi ini. Raksasa dengan perut berlubang itu mulai bangun dari tidurnya dan bangkit seperti seorang bayi.

Lubang yang menganga dengan jelas itu mulai menutup secara perlahan namun pasti.

Keputusasaan mulai menghampiri para penduduk kota yang malang, yang hanya berpikir untuk mati saja mulai saat ini.

Namun tidak dengan pemuda satu ini.

"Ha! Merepotkan juga ternyata," ucap seorang remaja laki-laki dengan balutan mesin disekujur tubuhnya, yang menatap sang raksasa dengan tatapan merendahkan mata mekaniknya dari atas sebuah gedung pencakar langit.

"Sepertinya ini bukan saatnya untuk bercanda," pemuda cyborg itu bangkit dari duduknya.

Pemuda cyborg itu melompat dengan sangat tinggi ke udara dan mengeluarkan tangan bergergaji mesinya lalu ....

"Crooottt ...."

Dibawah pancaran sinar mentari yang menyengat seperti lebah, pemuda cyborg itu membelah tubuh sang raksasa kolosal menjadi dua bagian sama rata tanpa cacat sedikitpun pada potongannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Aksi
Novel
Black Coffee
rizky al-faruqi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Menit ke Tujuh
Siti Soleha
Novel
Babad Tanah Majapahit
Ma'arif
Cerpen
TARUNG
Maldalias
Cerpen
Bronze
Antara Musik dan Adik
Nurul Adiyanti
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
Jamu Kuat
prasetya widiharsa
Novel
Gold
Magnus Chase and the Gods of Asgard
Noura Publishing
Novel
Mockingbird
Madina_hld
Flash
Menjinakkan Naga
Impy Island
Novel
Gold
The Young Elites
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Pemanah Angin
Nabilla Shafira
Flash
ZONA NYAMAN BUKAN ZONA AMAN
Lisnawati
Flash
Bronze
Kopi Bintang
Silvarani
Rekomendasi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Cerpen
D-DAY
Rama Sudeta A
Novel
Robot
Rama Sudeta A
Cerpen
Later
Rama Sudeta A
Novel
The Doomsday
Rama Sudeta A
Cerpen
The Lost Boy
Rama Sudeta A
Cerpen
Tetangga Berisik
Rama Sudeta A
Flash
The Singularity
Rama Sudeta A
Novel
Venus: The Dawn
Rama Sudeta A
Novel
Deathskull
Rama Sudeta A
Flash
The Nightmare
Rama Sudeta A
Flash
Desert
Rama Sudeta A
Cerpen
The Dark Ages
Rama Sudeta A
Cerpen
Rain
Rama Sudeta A
Cerpen
Game Over_
Rama Sudeta A