Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Borg-serker
1
Suka
3,947
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Roaaarrr!"

Sesosok raksasa setinggi 50 meter mendadak muncul di tengah sebuah kota.

Para warga yang kaget, panik dan ketakutan berhamburan tak tentu arah saling bertabrakan satu sama lain, sedangkan sang raksasa mulai melangkahkan kaki-kaki besarnya menginjak-injak kendaraan-kendaraan bermotor dibawahnya.

"Boom ... boom ... boom ... boom ...."

Suara langkah kaki itu terdengar seperti letusan gunung berapi di awal hari yang sibuk.

Hari Senin yang membosankan itu berubah menjadi hari Minggu yang tak terlupakan.

Para polisi mulai berdatangan hanya untuk diinjak-injak oleh sang raksasa kolosal.

Jet-jet tempur pun mulai menyerbu bagaikan segerombolan nyamuk yang mengganggu, yang sekali pukul langsung "hap", lalu ditangkap, oleh sepasang telapak dewa itu.

Berbagai serangan lanjutan dilancarkan tapi bagi sang raksasa kolosal mereka tak lebih dari sekedar sekumpulan serangga tidak berguna. Dengan mudahnya sang raksasa mengusir mereka kembali ke sarangnya.

Namun ....

"Boom!"

Sebuah roket menghantam dengan sangat keras tepat pada perut rata sang raksasa kolosal hingga menembus tubuh setinggi 50 meter itu. Dan sang raksasa pun jatuh terkapar menimpah bangunan-bangunan dibawahnya.

"Yeaaay!" teriak para penduduk kota bergembira.

Tapi tidak semudah itu untuk menghapus sang raksasa dari muka bumi ini. Raksasa dengan perut berlubang itu mulai bangun dari tidurnya dan bangkit seperti seorang bayi.

Lubang yang menganga dengan jelas itu mulai menutup secara perlahan namun pasti.

Keputusasaan mulai menghampiri para penduduk kota yang malang, yang hanya berpikir untuk mati saja mulai saat ini.

Namun tidak dengan pemuda satu ini.

"Ha! Merepotkan juga ternyata," ucap seorang remaja laki-laki dengan balutan mesin disekujur tubuhnya, yang menatap sang raksasa dengan tatapan merendahkan mata mekaniknya dari atas sebuah gedung pencakar langit.

"Sepertinya ini bukan saatnya untuk bercanda," pemuda cyborg itu bangkit dari duduknya.

Pemuda cyborg itu melompat dengan sangat tinggi ke udara dan mengeluarkan tangan bergergaji mesinya lalu ....

"Crooottt ...."

Dibawah pancaran sinar mentari yang menyengat seperti lebah, pemuda cyborg itu membelah tubuh sang raksasa kolosal menjadi dua bagian sama rata tanpa cacat sedikitpun pada potongannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Kebal Peluru
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Para Joki
Farida Zulkaidah Pane
Flash
Terbuka
Mahmud
Flash
Bronze
Hello Dunia
Rahmayanti
Flash
Pemburu Zombie
M. Ferdiansyah
Cerpen
Paradoks
Varenyni
Novel
Bronze
Sang Pembangkang
Deianeira
Novel
Fake World
Springkel9
Flash
Bronze
Tokoh Asing dalam Cerita
Afri Meldam
Flash
Frustasi
Mahmud
Cerpen
Last Sunday
Varenyni
Novel
Shangkara
Ghozy Ihsasul Huda
Flash
Paman itu Dijuluki Abu Ubaidah
Nurul Arifah
Novel
The Doomsday
Rama Sudeta A
Rekomendasi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Novel
Venus: The Dawn
Rama Sudeta A
Novel
The Doomsday
Rama Sudeta A
Flash
Deathskull
Rama Sudeta A
Cerpen
Later
Rama Sudeta A
Cerpen
D-DAY
Rama Sudeta A
Cerpen
LOCK IT DOWN
Rama Sudeta A
Cerpen
November
Rama Sudeta A
Flash
The Puppet Master
Rama Sudeta A
Cerpen
The Dark Ages
Rama Sudeta A
Cerpen
April
Rama Sudeta A
Cerpen
Rain
Rama Sudeta A
Cerpen
Tetangga Berisik
Rama Sudeta A
Cerpen
Circus
Rama Sudeta A
Cerpen
The Writer
Rama Sudeta A