Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Borg-serker
1
Suka
9,085
Dibaca

"Roaaarrr!"

Sesosok raksasa setinggi 50 meter mendadak muncul di tengah sebuah kota.

Para warga yang kaget, panik dan ketakutan berhamburan tak tentu arah saling bertabrakan satu sama lain, sedangkan sang raksasa mulai melangkahkan kaki-kaki besarnya menginjak-injak kendaraan-kendaraan bermotor dibawahnya.

"Boom ... boom ... boom ... boom ...."

Suara langkah kaki itu terdengar seperti letusan gunung berapi di awal hari yang sibuk.

Hari Senin yang membosankan itu berubah menjadi hari Minggu yang tak terlupakan.

Para polisi mulai berdatangan hanya untuk diinjak-injak oleh sang raksasa kolosal.

Jet-jet tempur pun mulai menyerbu bagaikan segerombolan nyamuk yang mengganggu, yang sekali pukul langsung "hap", lalu ditangkap, oleh sepasang telapak dewa itu.

Berbagai serangan lanjutan dilancarkan tapi bagi sang raksasa kolosal mereka tak lebih dari sekedar sekumpulan serangga tidak berguna. Dengan mudahnya sang raksasa mengusir mereka kembali ke sarangnya.

Namun ....

"Boom!"

Sebuah roket menghantam dengan sangat keras tepat pada perut rata sang raksasa kolosal hingga menembus tubuh setinggi 50 meter itu. Dan sang raksasa pun jatuh terkapar menimpah bangunan-bangunan dibawahnya.

"Yeaaay!" teriak para penduduk kota bergembira.

Tapi tidak semudah itu untuk menghapus sang raksasa dari muka bumi ini. Raksasa dengan perut berlubang itu mulai bangun dari tidurnya dan bangkit seperti seorang bayi.

Lubang yang menganga dengan jelas itu mulai menutup secara perlahan namun pasti.

Keputusasaan mulai menghampiri para penduduk kota yang malang, yang hanya berpikir untuk mati saja mulai saat ini.

Namun tidak dengan pemuda satu ini.

"Ha! Merepotkan juga ternyata," ucap seorang remaja laki-laki dengan balutan mesin disekujur tubuhnya, yang menatap sang raksasa dengan tatapan merendahkan mata mekaniknya dari atas sebuah gedung pencakar langit.

"Sepertinya ini bukan saatnya untuk bercanda," pemuda cyborg itu bangkit dari duduknya.

Pemuda cyborg itu melompat dengan sangat tinggi ke udara dan mengeluarkan tangan bergergaji mesinya lalu ....

"Crooottt ...."

Dibawah pancaran sinar mentari yang menyengat seperti lebah, pemuda cyborg itu membelah tubuh sang raksasa kolosal menjadi dua bagian sama rata tanpa cacat sedikitpun pada potongannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Tak Akan Pernah Terlupakan
silvi budiyanti
Cerpen
Bronze
Sang Petarung
budi kurniapraja
Cerpen
Bronze
24 HOURS OF DARKNESS
Adnan maulana
Novel
Patih Nyasar!
Syarif Hidayatullah
Cerpen
GSGAMING
GSGAMING
Flash
Bronze
Pohon Jagat
AndikaP
Cerpen
Badai di Tanah Perkemahan
Karang Bala
Cerpen
Bronze
Nokturnal
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Virus
Afri Meldam
Cerpen
Maling
Athoillah
Novel
VLINDER
Yohanna Claude
Cerpen
Beras Operasi Pasar Berpasir
Yovinus
Cerpen
Bronze
Perjuangan Menuju Sukses
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Venture into Turmoil
Jose Justin
Rekomendasi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Freeze
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Nokturnal
Rama Sudeta A
Flash
Minus
Rama Sudeta A
Cerpen
Collapse
Rama Sudeta A
Cerpen
Rain
Rama Sudeta A
Flash
Fever
Rama Sudeta A
Flash
Black
Rama Sudeta A
Cerpen
April
Rama Sudeta A
Cerpen
Later
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Home
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Bubble Gum
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Heaven
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Sunday
Rama Sudeta A
Cerpen
INFERNO
Rama Sudeta A