Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Borg-serker
1
Suka
9,600
Dibaca

"Roaaarrr!"

Sesosok raksasa setinggi 50 meter mendadak muncul di tengah sebuah kota.

Para warga yang kaget, panik dan ketakutan berhamburan tak tentu arah saling bertabrakan satu sama lain, sedangkan sang raksasa mulai melangkahkan kaki-kaki besarnya menginjak-injak kendaraan-kendaraan bermotor dibawahnya.

"Boom ... boom ... boom ... boom ...."

Suara langkah kaki itu terdengar seperti letusan gunung berapi di awal hari yang sibuk.

Hari Senin yang membosankan itu berubah menjadi hari Minggu yang tak terlupakan.

Para polisi mulai berdatangan hanya untuk diinjak-injak oleh sang raksasa kolosal.

Jet-jet tempur pun mulai menyerbu bagaikan segerombolan nyamuk yang mengganggu, yang sekali pukul langsung "hap", lalu ditangkap, oleh sepasang telapak dewa itu.

Berbagai serangan lanjutan dilancarkan tapi bagi sang raksasa kolosal mereka tak lebih dari sekedar sekumpulan serangga tidak berguna. Dengan mudahnya sang raksasa mengusir mereka kembali ke sarangnya.

Namun ....

"Boom!"

Sebuah roket menghantam dengan sangat keras tepat pada perut rata sang raksasa kolosal hingga menembus tubuh setinggi 50 meter itu. Dan sang raksasa pun jatuh terkapar menimpah bangunan-bangunan dibawahnya.

"Yeaaay!" teriak para penduduk kota bergembira.

Tapi tidak semudah itu untuk menghapus sang raksasa dari muka bumi ini. Raksasa dengan perut berlubang itu mulai bangun dari tidurnya dan bangkit seperti seorang bayi.

Lubang yang menganga dengan jelas itu mulai menutup secara perlahan namun pasti.

Keputusasaan mulai menghampiri para penduduk kota yang malang, yang hanya berpikir untuk mati saja mulai saat ini.

Namun tidak dengan pemuda satu ini.

"Ha! Merepotkan juga ternyata," ucap seorang remaja laki-laki dengan balutan mesin disekujur tubuhnya, yang menatap sang raksasa dengan tatapan merendahkan mata mekaniknya dari atas sebuah gedung pencakar langit.

"Sepertinya ini bukan saatnya untuk bercanda," pemuda cyborg itu bangkit dari duduknya.

Pemuda cyborg itu melompat dengan sangat tinggi ke udara dan mengeluarkan tangan bergergaji mesinya lalu ....

"Crooottt ...."

Dibawah pancaran sinar mentari yang menyengat seperti lebah, pemuda cyborg itu membelah tubuh sang raksasa kolosal menjadi dua bagian sama rata tanpa cacat sedikitpun pada potongannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
The Amazing Sock Squad
Viona fiantika
Cerpen
Bronze
Hunian
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Flash
SOUL WOLF
Xielna
Flash
Bronze
Desa Naga Air
Silvarani
Cerpen
Bronze
Odyssey: Melintasi Dimensi Waktu
Shinta Larasati Hardjono
Flash
Bronze
Doa Seorang Nabi
Afri Meldam
Novel
Bronze
PENDEKAR GUNUNG MANGGIR
kusyanto
Flash
Bronze
A Brief History of a Cadaver
DMRamdhan
Novel
Bronze
Tragedi 98
Erlani Puspita
Novel
Bronze
Asera Pulona Arua
Andi Muhammad Akbar
Cerpen
NYXBANE
Sadille N. Mouren
Skrip Film
BAJING LONCAT
Satrio Ardiansyah
Flash
Sandera
Justang Zealotous
Cerpen
Operasi Phantom: Jejak di Tengah Bayangan
Penulis N
Rekomendasi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Flash
Minus
Rama Sudeta A
Cerpen
Collapse
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Sunday
Rama Sudeta A
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
The Dark Ages
Rama Sudeta A
Cerpen
LOCK IT DOWN
Rama Sudeta A
Flash
The Nightmare
Rama Sudeta A
Cerpen
Perang Dunia Kaiju
Rama Sudeta A
Flash
The Ex
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Home
Rama Sudeta A
Cerpen
Rain
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Freeze
Rama Sudeta A
Skrip Film
N0_T1M3
Rama Sudeta A
Flash
Black
Rama Sudeta A