Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Borg-serker
1
Suka
8,705
Dibaca

"Roaaarrr!"

Sesosok raksasa setinggi 50 meter mendadak muncul di tengah sebuah kota.

Para warga yang kaget, panik dan ketakutan berhamburan tak tentu arah saling bertabrakan satu sama lain, sedangkan sang raksasa mulai melangkahkan kaki-kaki besarnya menginjak-injak kendaraan-kendaraan bermotor dibawahnya.

"Boom ... boom ... boom ... boom ...."

Suara langkah kaki itu terdengar seperti letusan gunung berapi di awal hari yang sibuk.

Hari Senin yang membosankan itu berubah menjadi hari Minggu yang tak terlupakan.

Para polisi mulai berdatangan hanya untuk diinjak-injak oleh sang raksasa kolosal.

Jet-jet tempur pun mulai menyerbu bagaikan segerombolan nyamuk yang mengganggu, yang sekali pukul langsung "hap", lalu ditangkap, oleh sepasang telapak dewa itu.

Berbagai serangan lanjutan dilancarkan tapi bagi sang raksasa kolosal mereka tak lebih dari sekedar sekumpulan serangga tidak berguna. Dengan mudahnya sang raksasa mengusir mereka kembali ke sarangnya.

Namun ....

"Boom!"

Sebuah roket menghantam dengan sangat keras tepat pada perut rata sang raksasa kolosal hingga menembus tubuh setinggi 50 meter itu. Dan sang raksasa pun jatuh terkapar menimpah bangunan-bangunan dibawahnya.

"Yeaaay!" teriak para penduduk kota bergembira.

Tapi tidak semudah itu untuk menghapus sang raksasa dari muka bumi ini. Raksasa dengan perut berlubang itu mulai bangun dari tidurnya dan bangkit seperti seorang bayi.

Lubang yang menganga dengan jelas itu mulai menutup secara perlahan namun pasti.

Keputusasaan mulai menghampiri para penduduk kota yang malang, yang hanya berpikir untuk mati saja mulai saat ini.

Namun tidak dengan pemuda satu ini.

"Ha! Merepotkan juga ternyata," ucap seorang remaja laki-laki dengan balutan mesin disekujur tubuhnya, yang menatap sang raksasa dengan tatapan merendahkan mata mekaniknya dari atas sebuah gedung pencakar langit.

"Sepertinya ini bukan saatnya untuk bercanda," pemuda cyborg itu bangkit dari duduknya.

Pemuda cyborg itu melompat dengan sangat tinggi ke udara dan mengeluarkan tangan bergergaji mesinya lalu ....

"Crooottt ...."

Dibawah pancaran sinar mentari yang menyengat seperti lebah, pemuda cyborg itu membelah tubuh sang raksasa kolosal menjadi dua bagian sama rata tanpa cacat sedikitpun pada potongannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
TARUNG
Maldalias
Novel
Bronze
Di Balik Layar
Leona Fariz Pratama
Flash
Bronze
Bersama Al-Aqsa
Daud Farma
Cerpen
Maling
Athoillah
Skrip Film
Hanya Cerita Sebuah Keluarga
Alim Alghani Achmad Winardi
Cerpen
Bronze
Sengkuni
Sri Wintala Achmad
Flash
Bronze
Smell of Blood
Khay khay
Flash
Kamar 13
Wulan Ews
Flash
Bronze
Happy Wedding
Ron Nee Soo
Skrip Film
Premonition (Forgive or Forget)
Tian Setiawati Topandi
Novel
Gold
Catwoman
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Anak Mimpi
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
CADET, Ep. 1
Vin Sivastcha
Novel
RED CONNECTION : Arc Resonance
OneZzz
Rekomendasi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Cerpen
D-DAY
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Heaven
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Bubble Gum
Rama Sudeta A
Cerpen
Later
Rama Sudeta A
Flash
The Puppet Master
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Freeze
Rama Sudeta A
Flash
The Singularity
Rama Sudeta A
Cerpen
The Game of Ghost
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Desert
Rama Sudeta A
Flash
Flies
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Robot
Rama Sudeta A
Flash
Twilight
Rama Sudeta A
Flash
Titan
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Home
Rama Sudeta A