Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Aksi
Borg-serker
1
Suka
7,973
Dibaca

"Roaaarrr!"

Sesosok raksasa setinggi 50 meter mendadak muncul di tengah sebuah kota.

Para warga yang kaget, panik dan ketakutan berhamburan tak tentu arah saling bertabrakan satu sama lain, sedangkan sang raksasa mulai melangkahkan kaki-kaki besarnya menginjak-injak kendaraan-kendaraan bermotor dibawahnya.

"Boom ... boom ... boom ... boom ...."

Suara langkah kaki itu terdengar seperti letusan gunung berapi di awal hari yang sibuk.

Hari Senin yang membosankan itu berubah menjadi hari Minggu yang tak terlupakan.

Para polisi mulai berdatangan hanya untuk diinjak-injak oleh sang raksasa kolosal.

Jet-jet tempur pun mulai menyerbu bagaikan segerombolan nyamuk yang mengganggu, yang sekali pukul langsung "hap", lalu ditangkap, oleh sepasang telapak dewa itu.

Berbagai serangan lanjutan dilancarkan tapi bagi sang raksasa kolosal mereka tak lebih dari sekedar sekumpulan serangga tidak berguna. Dengan mudahnya sang raksasa mengusir mereka kembali ke sarangnya.

Namun ....

"Boom!"

Sebuah roket menghantam dengan sangat keras tepat pada perut rata sang raksasa kolosal hingga menembus tubuh setinggi 50 meter itu. Dan sang raksasa pun jatuh terkapar menimpah bangunan-bangunan dibawahnya.

"Yeaaay!" teriak para penduduk kota bergembira.

Tapi tidak semudah itu untuk menghapus sang raksasa dari muka bumi ini. Raksasa dengan perut berlubang itu mulai bangun dari tidurnya dan bangkit seperti seorang bayi.

Lubang yang menganga dengan jelas itu mulai menutup secara perlahan namun pasti.

Keputusasaan mulai menghampiri para penduduk kota yang malang, yang hanya berpikir untuk mati saja mulai saat ini.

Namun tidak dengan pemuda satu ini.

"Ha! Merepotkan juga ternyata," ucap seorang remaja laki-laki dengan balutan mesin disekujur tubuhnya, yang menatap sang raksasa dengan tatapan merendahkan mata mekaniknya dari atas sebuah gedung pencakar langit.

"Sepertinya ini bukan saatnya untuk bercanda," pemuda cyborg itu bangkit dari duduknya.

Pemuda cyborg itu melompat dengan sangat tinggi ke udara dan mengeluarkan tangan bergergaji mesinya lalu ....

"Crooottt ...."

Dibawah pancaran sinar mentari yang menyengat seperti lebah, pemuda cyborg itu membelah tubuh sang raksasa kolosal menjadi dua bagian sama rata tanpa cacat sedikitpun pada potongannya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Jejak Keadilan di Balik Derita
Muhammad Ari Pratomo
Cerpen
Cahaya Aksara Dunia Maya
Adam Nazar Yasin
Flash
Takdir Kehidupan
Diyanti Rita
Flash
Alasan Ana Suka Travelling
Lia
Cerpen
Bronze
OMEGA KEY : DEFIANCE
Fajar Setiawan
Flash
GI : TELEPORTASI
Gemi
Cerpen
Bronze
Petarung
Maldalias
Flash
PULANG
Vica Lietha
Flash
Bronze
Takdir si Jabrik
Afri Meldam
Cerpen
Bronze
Firefly: A Pair of Little Kids
Adinda Amalia
Cerpen
Bronze
VIP Rank Party wo Ridatsu shita Ore wa
Mochammad Ikhsan Maulana
Flash
Youth
Yaz
Flash
ZONA NYAMAN BUKAN ZONA AMAN
Lisnawati
Flash
Bronze
Gandewa
Ravistara
Rekomendasi
Flash
Borg-serker
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Sunday
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Heaven
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Desert
Rama Sudeta A
Flash
The Ex
Rama Sudeta A
Skrip Film
N0_T1M3
Rama Sudeta A
Flash
Deathskull
Rama Sudeta A
Cerpen
INFERNO
Rama Sudeta A
Cerpen
The Game of Ghost
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Home
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
The Dark Ages
Rama Sudeta A
Cerpen
Game Over_
Rama Sudeta A
Flash
Bronze
Freeze
Rama Sudeta A
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Cerpen
Bronze
Nokturnal
Rama Sudeta A