Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berkunjung
0
Suka
3,606
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kini aku mengakui bahwa ada yang lebih tajam dari pisau yaitu rindu. Dulu aku selalu meremehkan orang-orang yang berkata rindu, berlebihan menurutku. Namun kini, sejak kali terakhir kau berkunjung hatiku perih serasa disapih. Dan sialnya itu terjadi tiap kali wajahmu atau apapun itu yang berkaitan denganmu terlintas di benak.

“Aku sudah memaafkanmu, Mas.” Ucapmu lirih dalam pelukan kita, betapa itu menyakitkan, kita hanya diberi waktu lima menit untuk bertegur sapa. Belum selesai ku tumpahkan segala penyesalan, petugas sudah menarik tanganku. Tiada kata yang mampu terucap selain jatuhnya air mata. Apalagi saat kudengar kalimat maha kejam itu memaksaku mati seketika. Bahwa kau akan menikah lagi dengan lelaki lain. Namun nyawaku masih saja ada, masih bersedia terluka berkali-kali.

Sungguh aku tidak rela jika anakku lebih mencintai lelaki lain, apalagi memanggilnya dengan sebutan Ayah. Sialan! Berkali-kali menampar tembok sel ini juga percuma, tak menghilangkan kesalku, justru menghadirkan darah dan perih, lagi. Sesekali aku berpikir, jika bunuh diri mungkin sakitnya hanya sekali. Laras, mengapa kau tak berkunjung lagi? Pertanyaan itu selalu menghampiri hati, meski aku tahu jawabannya. Namun tak mau kah kau mempertemukan aku dengan bayi kita yang bahkan belum sempat diberi nama itu?

Malam ini, di balik jeruji besi ini, sinar bulan dari lubang dinding di atas terlihat terang. Inikah sunyi? 

Seandainya saja aku berserah kala itu, barangkali aku mendapatkan maaf dari penghuni rumah yang kucuri barang berharganya itu. Daripada kubunuh ia saat tak sengaja melihatku mengendap yang mengantarkanku ke tempat terkutuk ini. Membuatku kehilangan orang yang setengah mati ku perjuangkan. Demi sesuap nasi kulakukan itu, Laras. 

Namun siapa yang peduli kepada alasan dibalik aksi seorang maling? Kejahatan tetaplah kejahatan.

Entah berapa tahun aku akan membusuk dalam kesunyian ini, dengan harapan kau dan anakmu datang berkunjung.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Novel
Bronze
Secangkir Rasa Cukup
Martha Melank
Novel
Lunas
Puspa Kirana
Novel
After School
Nadya Wijanarko
Novel
Sembilan belas sembilan-sembilan
Suyanti
Cerpen
The Orphan
Susanti
Novel
Gold
My Lovely Book
Mizan Publishing
Novel
Gold
PBC Nyanyian Anak Garuda
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Kutitipkan Wajahmu Pada Bulan
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Harta Tahta Renata
Ratih widiastuty
Novel
PESAN KISAHKU
Fitri Nurhasna Fauziah
Skrip Film
Cinta tak terhitung Cinta tiada ujung...
Siti Fatimah
Novel
Rizky & Nada
Andini Lestari
Novel
Bronze
Writing is My First Love
d Curly Author
Novel
PUDARNYA MIMPIKU
Neng Neng
Rekomendasi
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Flash
Vey
Rolly Roudell
Flash
SEMBUH
Rolly Roudell
Flash
Ingkar
Rolly Roudell
Flash
KARAM
Rolly Roudell
Novel
Beda
Rolly Roudell
Flash
GELAS PLASTIK
Rolly Roudell
Flash
Gloomy Sunday
Rolly Roudell
Cerpen
Bronze
Kerja / Dikerjain?
Rolly Roudell
Skrip Film
Pamit
Rolly Roudell
Cerpen
Lelaki Yang Berjanji Untuk Tidak Menangis
Rolly Roudell
Skrip Film
Kita, Kota dan Dosa
Rolly Roudell