Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berkunjung
0
Suka
3,808
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kini aku mengakui bahwa ada yang lebih tajam dari pisau yaitu rindu. Dulu aku selalu meremehkan orang-orang yang berkata rindu, berlebihan menurutku. Namun kini, sejak kali terakhir kau berkunjung hatiku perih serasa disapih. Dan sialnya itu terjadi tiap kali wajahmu atau apapun itu yang berkaitan denganmu terlintas di benak.

“Aku sudah memaafkanmu, Mas.” Ucapmu lirih dalam pelukan kita, betapa itu menyakitkan, kita hanya diberi waktu lima menit untuk bertegur sapa. Belum selesai ku tumpahkan segala penyesalan, petugas sudah menarik tanganku. Tiada kata yang mampu terucap selain jatuhnya air mata. Apalagi saat kudengar kalimat maha kejam itu memaksaku mati seketika. Bahwa kau akan menikah lagi dengan lelaki lain. Namun nyawaku masih saja ada, masih bersedia terluka berkali-kali.

Sungguh aku tidak rela jika anakku lebih mencintai lelaki lain, apalagi memanggilnya dengan sebutan Ayah. Sialan! Berkali-kali menampar tembok sel ini juga percuma, tak menghilangkan kesalku, justru menghadirkan darah dan perih, lagi. Sesekali aku berpikir, jika bunuh diri mungkin sakitnya hanya sekali. Laras, mengapa kau tak berkunjung lagi? Pertanyaan itu selalu menghampiri hati, meski aku tahu jawabannya. Namun tak mau kah kau mempertemukan aku dengan bayi kita yang bahkan belum sempat diberi nama itu?

Malam ini, di balik jeruji besi ini, sinar bulan dari lubang dinding di atas terlihat terang. Inikah sunyi? 

Seandainya saja aku berserah kala itu, barangkali aku mendapatkan maaf dari penghuni rumah yang kucuri barang berharganya itu. Daripada kubunuh ia saat tak sengaja melihatku mengendap yang mengantarkanku ke tempat terkutuk ini. Membuatku kehilangan orang yang setengah mati ku perjuangkan. Demi sesuap nasi kulakukan itu, Laras. 

Namun siapa yang peduli kepada alasan dibalik aksi seorang maling? Kejahatan tetaplah kejahatan.

Entah berapa tahun aku akan membusuk dalam kesunyian ini, dengan harapan kau dan anakmu datang berkunjung.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
ZETA
Pukul Sepuluh Malam
Novel
Titik Terang
Adira Putri Aliffa
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani
Novel
Bronze
Our Love Story
Siti Hafizah
Novel
Anak rantau diujung Bagan
Suyanti
Novel
LAUT DAN UDARA
ajitio puspo utomo
Novel
Bronze
Cinta Dua Hati "Novel"
Herman Sim
Novel
Bronze
I am Watching You
Wuri
Novel
Bronze
Memang Jodoh
Khairul Azzam El Maliky
Cerpen
Bronze
JILBAB
Iman Siputra
Novel
BINAR ANGAN
Claudia Lazuardy
Novel
Gold
Misteri Boneka Melodi
Mizan Publishing
Flash
HAMPARAN SAJADAH TERAKHIR UNTUK BAPAK
Siraru
Cerpen
Bronze
Waktu Yang Berharga
Kokonoka
Rekomendasi
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Flash
Vey
Rolly Roudell
Flash
Gloomy Sunday
Rolly Roudell
Skrip Film
Pamit
Rolly Roudell
Flash
GELAS PLASTIK
Rolly Roudell
Flash
KARAM
Rolly Roudell
Novel
Beda
Rolly Roudell
Cerpen
Lelaki Yang Berjanji Untuk Tidak Menangis
Rolly Roudell
Flash
Ingkar
Rolly Roudell
Flash
SEMBUH
Rolly Roudell
Cerpen
Bronze
Kerja / Dikerjain?
Rolly Roudell
Skrip Film
Kita, Kota dan Dosa
Rolly Roudell