Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berkunjung
0
Suka
3,794
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kini aku mengakui bahwa ada yang lebih tajam dari pisau yaitu rindu. Dulu aku selalu meremehkan orang-orang yang berkata rindu, berlebihan menurutku. Namun kini, sejak kali terakhir kau berkunjung hatiku perih serasa disapih. Dan sialnya itu terjadi tiap kali wajahmu atau apapun itu yang berkaitan denganmu terlintas di benak.

“Aku sudah memaafkanmu, Mas.” Ucapmu lirih dalam pelukan kita, betapa itu menyakitkan, kita hanya diberi waktu lima menit untuk bertegur sapa. Belum selesai ku tumpahkan segala penyesalan, petugas sudah menarik tanganku. Tiada kata yang mampu terucap selain jatuhnya air mata. Apalagi saat kudengar kalimat maha kejam itu memaksaku mati seketika. Bahwa kau akan menikah lagi dengan lelaki lain. Namun nyawaku masih saja ada, masih bersedia terluka berkali-kali.

Sungguh aku tidak rela jika anakku lebih mencintai lelaki lain, apalagi memanggilnya dengan sebutan Ayah. Sialan! Berkali-kali menampar tembok sel ini juga percuma, tak menghilangkan kesalku, justru menghadirkan darah dan perih, lagi. Sesekali aku berpikir, jika bunuh diri mungkin sakitnya hanya sekali. Laras, mengapa kau tak berkunjung lagi? Pertanyaan itu selalu menghampiri hati, meski aku tahu jawabannya. Namun tak mau kah kau mempertemukan aku dengan bayi kita yang bahkan belum sempat diberi nama itu?

Malam ini, di balik jeruji besi ini, sinar bulan dari lubang dinding di atas terlihat terang. Inikah sunyi? 

Seandainya saja aku berserah kala itu, barangkali aku mendapatkan maaf dari penghuni rumah yang kucuri barang berharganya itu. Daripada kubunuh ia saat tak sengaja melihatku mengendap yang mengantarkanku ke tempat terkutuk ini. Membuatku kehilangan orang yang setengah mati ku perjuangkan. Demi sesuap nasi kulakukan itu, Laras. 

Namun siapa yang peduli kepada alasan dibalik aksi seorang maling? Kejahatan tetaplah kejahatan.

Entah berapa tahun aku akan membusuk dalam kesunyian ini, dengan harapan kau dan anakmu datang berkunjung.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
PBC Journey In Japan
Mizan Publishing
Flash
HARI YANG TELAH KITA LALUI AKAN MENJADI DEBU
Arai Merah
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Cerpen
Bronze
Puisi Terakhir
Yosinta Hera Elviana
Novel
Dita dan Tanja
Rifatia
Novel
Bronze
Memang Jodoh
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Bulan Bersedih Di Jakarta
Herman Sim
Flash
SEBARIS PESAN UNTUK KEKASIH
Arai Merah
Novel
Di Daun Yang Jatuh Itu Tertulis Namamu
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
RUANG HAMPA
Fadly Achmad
Novel
Bronze
Bleu
Seli Suliastuti
Novel
Bronze
Jodoh Pilihan Allah ~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
BETTER HALF
KUMARA
Novel
Bronze
Lintang Kelana
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Capung Merah Aira
Riswandi
Rekomendasi
Flash
Berkunjung
Rolly Roudell
Cerpen
Bronze
Kerja / Dikerjain?
Rolly Roudell
Flash
Ingkar
Rolly Roudell
Novel
Beda
Rolly Roudell
Flash
Vey
Rolly Roudell
Flash
GELAS PLASTIK
Rolly Roudell
Flash
KARAM
Rolly Roudell
Flash
Gloomy Sunday
Rolly Roudell
Flash
SEMBUH
Rolly Roudell
Cerpen
Lelaki Yang Berjanji Untuk Tidak Menangis
Rolly Roudell
Skrip Film
Kita, Kota dan Dosa
Rolly Roudell
Skrip Film
Pamit
Rolly Roudell