Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Itulah akibatnya kalau mengerjakan sesuatu tanpa didahului dengan mengucap doa. Berantakan. Makanya, minta izin kepada Tuhan itu perlu. Karena semua hal bisa terjadi atas kehendak-Nya. Memangnya siapa kau, berani berbuat tanpa melalui izin sutradara kehidupan kita.
Dia selalu dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Kenapa kau masih memungkiri itu? Kalau kita minta bantuan dari seseorang yang sangat dekat dengan kita, kemungkinan untuk dibantu pasti besar, bukan? Tuhan itu sayang dengan siapa saja, tanpa pandang bulu. Tapi, ibaratnya, kalau kita tidak dekat dengan seseorang, mana bisa dia sayang kepada kita.
Jadi, ingat-ingatlah selalu Dia dalam setiap langkahmu. Akrabi Dia dan selalu mintalah pada-Nya agar keinginanmu dikabulkan.
Kini wejangan Pak Yai itu selalu diikat erat-erat di dalam benak Bedhor. Selama ini ia memang jauh dari Tuhan. Tiada pernah sedetik pun menyapa-Nya. Seperti tidak pernah kenal. Pantas saja beberapa pekerjaan Bedhor belakangan ini selalu gagal mencapai target. Kliennya marah-marah dan karena itu tidak pernah membayarnya. Reputasiku bisa rusak kalau begini terus.
Press conference sudah mulai. Ketua Umum Partai Putih sudah siap di atas mimbar untuk memulai pidato politiknya. Di belakang, Bedhor mulai berdoa. “Tuhan, aku sungguh mencintai mata pencaharianku ini. Hanya dengan pekerjaan inilah aku bisa menghidupi keluargaku sekaligus memenuhi passion-ku. Maka, izinkan aku menyelesaikan tugasku kali ini dengan hasil yang baik, sesuai dengan yang kuinginkan. Amin.”
Bedhor menyingkap sedikit tirai di depannya, lalu menyelipkan laras panjang senapannya dan membidik tepat di tengah dahi sang Ketua Umum Partai Putih.
***