Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Mandala berjalan pelan melintasi lorong gang sempit dari kosan. Melintasi gang yang kanan-kiri didampingi tembok-tembok rumah warga yang rapat.
Mandala, berhenti sejenak. Menatapi warung kecil penjual nasi gorengan dadakan diujung gang itu sudah buka. Senyum merekah dibibirnya, mata sayup-sayup berjalan sembari pikirannya berjalan entah kemana.
"Nasgor enak nih".
Pikirnya, tenang dengan pikiran yang penuh dengan nasi goreng hangat toping telur dadar dan sosis.
*
"Bungkus?" Ucap mang Dadak sambil mengongseng nasi goreng yang baru saja dibolak-balik diatas wajan panas.
"Iyaa mang. Makan dikos aja". Pintaku, senyum tipis-tipis menjawab pertanyaan itu.
Beberapa menit terdiam diatas kursi kayu tua dengan hp yang scroll tak jelas. Kucing hitam berjalan pelan mendekati dari arah gang sebelah gerobak mang Dadak.
"Meow!" Kucing hitam mendekat ke arah Mandala.
"Mimiw". Mandala mendekatinya seakan tahu bahasa kucing.
"Dari mana mas hitam?" Tanyanya aneh, mang Dadak melihat tertawa dan mengucapkan.
"Mas hati-hati sama kucing itu". Ucapnya, menimbulkan tanda tanya besar dikepalanya yang cetek.
"Hati-hati?. Kenapa mang?" Tak paham, Mandala mengernyitkan dahinya.
"Dia ada yang pelihara". Pungkasnya, sedikit tak paham. Mandala masih mengelus-elus kepala kucing hitam itu.
Kucing hitam itu berjalan mengikuti langkah kaki Mandala melangkah kemanapun. Awalnya Mandala tak takut sama sekali. Hanya sekedar, ia menyukai hewan menggemaskan itu.
"Udah. Sampai sini aja yaa, kamu lanjut main sana-". Mandala duduk menjongkok menghadap kucing hitam itu yang menoleh dan sesekali menatapnya. Mereka berdua ditepi gang.
Dan,
"Meow". Kucing itu berjalan menuju gang yang menyebrang jalan sebelahnya. Mandala tersenyum dan kaget setengah mati.
Matanya melotot tajam dan tiba-tiba badannya nge-freeze. Diseberang jalan itu, ia benar-benar melihat sosok bergaun merah melayang dengan kedua tangannya melambai-lambai meminta kucing hitam ini mengikutinya.
Wajah wanita itu hancur berlumuran darah, rambutnya berantakan beterbangan, dan gaun merah itu mengembang diudara.
"Fuck-". Serapah Mandala ketika mendapati sosok menyeramkan terbang ke arahnya.
"Anji-". Teriaknya ketika tubuhnya berhasil bergerak. Dan sst!.
"AKU MENANGKAPMU!".