Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
[Irene] Reinkarnasi Terdahulu
0
Suka
3,609
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Suatu hari tiba-tiba saja Irene mengumumkan padaku kalau, jiwaku terdahulu adalah sebuah pohon . Aku mengerutkan dahi dan sedikit terkekeh saat bertanya, “maksudmu aku adalah reinkarnasi dari sebuah pohon?” Dan Irene mengangguk kencang, meskipun dia tak begitu yakin saat kembali kutanya nama pohonnya. 

“Oke..kalau begitu kira-kira di mana letak aku yang sebagai ‘pohon’ itu dulu ada?” Tanyaku lagi masih sambil mengulum bibir agar tak tersedak tawaku sendiri. Dia lagi-lagi menjawab dengan nada tak yakin. Mungkin disekitaran Kalimantan.

“Oh ayolah! Setidaknya kan kau bisa memikirkan negara lain saat berkata ’mungkin’. Apa bedanya dengan reinkarnasiku yang sekarang kalau masih berputar di Indonesia, meskipun aku bukan lagi sebatang ‘pohon’ yang entah namanya apa.”

Berhenti membuat kutipan dalam kalimatmu! Irene memasang muka seriusnya yang sedikit mengambek. Lagipula kamu sendiri yang selalu ingin pergi ke Kalimantan meskipun tak pernah tahu alasannya.

“Ya, memang. Siapa tahu jodohku memang orang sana. Tapi bukan berarti aku harus mencari kerabat pohonku yang tersisa di sepanjang Sungai Kapuas juga, kan?” Aku mengeluh. Namun Irene malah bilang aku terlalu pesimis dengan masa lalu. Tentu saja, siapa juga yang sepakat menjadikan dirinya sebagai reinkarnasi dari sebatang pohon. Meskipun seharusnya aku sendiri tidak perlu terlalu ambil pusing perkara reinkarnasi.

Irene tak mengubris dan malah menambahkan kalau belum tentu jiwaku sebelum aku yang sekarang adalah pohon. Nah, lho, jadi yang mana yang benar, sih?

Kamu sudah hidup dan mati berkali-kali, dan pada masanya jiwamu pernah berada dalam bentuk pohon. Hidup yang tidak terlalu lama, namun cukup terawat dan menjadi peneduh yang melengkapi cerita untuk jiwamu yang lainnya kelak.

Aku tertawa, kali ini tertawa yang benar-benar lepas sampai pintu kamar tiduku diketuk dari luar. Orang rumah bertanya ada apa. Menonton film lucu, jawabku sekenanya.

Irene mengepal jemari tangannya bilang dia sangat serius. Coba saja kau tanyakan pada kehidupanmu yang lain.

“Lewat mana? Lewat mimpi di tempat aku bisa makan dengan kenyang? Atau di mimpi aku melihat kunang-kunang membentuk lampu rumbai di pepohonan?”

Irene menilik wajahku sembari bilang, lewat mimpi biasa, tempat aku bercakap dengan orang-orang normal, bukan yang ada di fantasiku sendiri. Sebenarnya aku sedikit tersinggung, meskipun dia yang seharusnya begitu karena Irene bisa jadi hanya fantasi dalam pikiranku sendiri. 

“Aku tidak tahu wajah-wajah orang biasa, aku juga tidak bisa mengingatnya. Lagipula, ceritanya juga sama dengan kehidupanku saat ini. Tidak layak tulis. Tidak juga bisa kuingat dengan jelas.”

Kau tidak pernah bermimpi tentang jadi pohon? Irene masih bicara berputar-putar tentang pohon, dengan sedikit helaan nafas aku berbicara, semoga saja kali ini tidak lagi terdengar cukup bersik dan membuatnya mengapal marah.

“Kalau memimpikan pohon, iya. Tapi bagaimana aku bisa berbicara dengan diriku dimimpi yang jadi pohon. Aku kan tidak mengerti bahasanya.”

Irene nampak bosan dengan jawabanku yang tidak memuaskan, dia berputar-putar lalu pergi begitu saja tanpa pamit. Sampai diujung pembicaanpun kami belum berbaikan. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Flash
[Irene] Reinkarnasi Terdahulu
Almira
Novel
Gold
Terapi Shalat Tahajud
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Empat Puluh Rumah
De Lilah
Novel
Bronze
Kupinang Dirimu Dengan Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Dari Allah Menuju Allah
Noura Publishing
Novel
Two Different World
Zaafatm
Flash
Dompet Kulit di Stasiun
Binar Bestari
Novel
Gold
Raya
Bentang Pustaka
Novel
HASANA (Jalan Hijrah sang Gadis Mafia)
Ayu Fitri Septina
Novel
Bronze
Melamar Mas Ammar
Sri Sulastri
Cerpen
Bronze
PLAYBALL!!
DMRamdhan
Novel
Bronze
HARGA SEORANG PEREMPUAN
Siti Nuzulia Regar
Novel
Bronze
Semiotika Cinta
N. HIDAYAH
Novel
Cinta Hanya Dia
Aza Muliana
Flash
Maafkan Aku, Tuhan!
Asihdias
Rekomendasi
Flash
[Irene] Reinkarnasi Terdahulu
Almira
Cerpen
Bianglala Langit Abu-abu
Almira
Cerpen
Kisah Ujang dan Sepotong Hati
Almira