Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Dream
1
Suka
4,061
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kakiku mengetuk lantai keramik. Gemanya bersautan kesana kemari. Irama yang berdentum, kuikuti dalam ketenangan, yakin akan setiap ritme tarian yang kulakukan. Keringat sedikit menurun dari pelipis mata. Lagi. Lagi. Aku harus berlatih se-sempurna mungkin.

Otot-otot tubuh seakan ikut berteriak. Gerakanku melamban, melemah. Aku masih keras kepala untuk melewati batas limitku hingga kakiku mengambil langkah yang salah dan aku pun terjatuh. Sesak. Tangisan tidak sengaja kukeluarkan. Aku bukanlah penari professional, tapi aku mencintainya. Hanya ingin membuktikan pada dunia bahwa aku bisa memberikan yang terbaik dalam kompetisi terakhirku. Angan-angan mengenai memenangkan banyak perlombaan sudah kukubur sejak lama. Larangan itu terngiang kembali, berputar layaknya kaset video dalam kepalaku.

Dukungan dari orang yang paling kusayangi tidak ada. Semu. Hampa. Pandanganku hanya menatap ke depan dengan abu-abu. Bagaimana caranya aku meninggalkan sesuatu yang aku cintai?

Isakan mulai menggema di studio tari yang ku sewa. Sepi. Pantulan kacanya merefleksikan diriku yang merengkuk memeluk kaki yang terasa sakit. Takdir seakan mendukungku untuk berhenti. Belum ada memar yang terlihat, tapi kuduga akan bengkak keesokan hari. Pilihannya hanya dua, aku mengundurkan diri atau aku memaksakan diri dengan keadaanku ini.

Mimpiku. Cintaku. Hanya sekedar hobi semata bagi kebanyakan orang. Mereka tidak tahu bagaimana rasanya mendedikasikan diri, memberikan seluruh jiwa dan ragamu pada hal yang kamu cintai. Aku sangat menyukai kegiatan ini. Sangat. Hanya saja dunia seperti tidak berpihak padaku di saat ini. Entah apakah aka nada cerita yang berbeda di waktu lain nantinya.

Sekarang, biarkan aku menangis, meraung sejenak. Rasanya menjadi pelepasan dari segala frustasiku akan dunia yang tidak sempurna ini. Seharusnya aku sadar. Dunia tidak hanya memberikan warna-warni kehidupan, bukan hanya sekedar tawa dan bahagia. Dunia jugalah hitam putih, kelam dan membagi sakit, tangisan yang tersebar di berbagai dunia.

Mimpiku sepertinya harus aku lepaskan…

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
- REDLINE -
Sf_Anastasia
Flash
Capung Merah Aira
Riswandi
Flash
Dream
Keyda Sara R
Novel
ANOMALI AIR
Mochammad Eko Priambudi
Novel
Bronze
Yang Terbuang
silvi budiyanti
Novel
Bronze
Terjebak dalam Pilihan
Anganaksa
Flash
Bronze
Anak Pak Kiai
Abdi Husairi Nasution
Cerpen
Bronze
Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga
Habel Rajavani
Novel
Bronze
MAYIT
Aldi A.
Flash
Putra
Foggy F F
Novel
Suatu Ketika di Mulhouse
Adella
Novel
Love Letter
Benedikta Sonia
Flash
Bukan Pujangga Bermulut Manis
pelantunkata
Novel
Bronze
Dialah Kamu
An-nisa Putri Errohman
Novel
PRECIOUS (Setiap Detik Berharga)
Ambar MF
Rekomendasi
Flash
Dream
Keyda Sara R
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Cerpen
Day to day
Keyda Sara R
Flash
Nicotiana Tabacum
Keyda Sara R
Flash
Flower Crown
Keyda Sara R
Novel
Anthology: Day to Day (Kumpulan Mini Story)
Keyda Sara R
Flash
Dear, Crush!
Keyda Sara R
Flash
Wish
Keyda Sara R