Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Sandiwara
4
Suka
8,392
Dibaca

Sore itu aku susuri jalan yang tampak ramai oleh puluhan manusia.Setelah dari kantor, aku sedikit lelah karena pekerjaan yang begitu menguras fikiran.

Setiap sudut keramaian aku lihat mimik wajah yang berbeda. Ada yang begitu antusias bercerita tentang liburannya yang memakan biaya mahal. Ada yang saling berbisik ketika salah seorang dari mereka tengah membeli minuman.

Dan ada yang berwajah empati ketika temannya bersedih karena kisah cintanya yang tak semulus drama percintaan.

Karena fokus menatap setiap orang, aku tak sengaja menabrak anak yang lebih muda dariku.

Dia meminta maaf dan berlalu meninggalkanku yang tengah membereskan isi tas yang sedikit berserakan.

Aku kemudian duduk di halte dan menanti bus yang akan berangkat menuju apartemen.

Kakiku benar- benar lelah, seharian turun tangga dan berlari kesana kemari untuk mencetak laporan kantor.

Baru ingin bersandar pada dinding halte, handphoneku berdering.

"Halo"ucapku tampa melihat siapa yang menelfon.

"Sin, kamu lagi dimana?"

"Baru pulang dari kantor, kenapa?" ucapku datar

"Kamu bisa nggak pinjamin aku uang satu juta. Pas gajian aku bayar"

"Aku nggak punya uang sebanyak itu za"

"Kok lo pelit sih sin"

"Bukan pelit za, aku baru kemarin ngirimin adekku uang. Sekarang harus irit buat sebulan ke depan"

"Pelit banget sih"

Panggilan seketika dimatikan.

Aku benar- benar lelah menghadapi sandiwara sedari tadi.Di tempat kerja aku seolah memasang topeng manusia baik hati yang mau saja di suruh ini dan itu. Di sepanjang jalan yang kulihat juga hal yang sama, memasang topeng- topeng sandiwara untuk bertahan hidup.

Dan dia yang menelfonku tadi adalah manusia paling hebat dalam memasang topeng sandiwara dan lebih baik dari diriku sendiri.

Hanya satu orang yang aku percayai tapi aku juga tidak tahu pasti kapan dia akan main sandiwara atau malah bertahan dengan kemurnian dirinya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@egidperdana89 : Realita banget
realita manusia. nice. 🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟
@egidperdana89 : Thank you kak😊😂
@darmalooooo : Ya, manusia tak bisa di duga😂
sandiwara demi bertahan hidup. Sangat relate bagi kita semua. 😭 🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟 dari aku.
That's true, padahal maksud baik kita bantu
Tapi ketika kesulitan orang kira kita nggak peduli but inilah kehidupan
Hahahhaha pengalaman, biasanya kawan lama yang macam tu. Manis cakap bila teringin pinjam, tak dibagi dia hujat kita dan kecam kita hehehe "sakit hati rasa nak aku luah, banyak sudu sampai tak cukup kuah, hati hitam bagai tutup dengan jubah, kecap orang lain sendiri tak nak ubah!" Pribahasa yang sesuai buat kawan bertopeng. Yakin, bila dipinjamkan, saat di tagih, seolah kita yang berhutang 😂😂 reality
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
3 tahun yang berbeda
Yuwo
Novel
Si jack
Bagas
Flash
Sandiwara
lidia afrianti
Novel
MIKA PELAYAN SENSI
Euis Shakilaraya
Novel
Hati & roti
Suyanti
Cerpen
Bronze
Menembak Gagak
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Wanita Si Pahit Lidah
Erlani Puspita
Novel
Aulia Putri
Ananda Febrika Zebari Putra
Novel
Bronze
FREEZE HEART
rekhasandy
Novel
Some Wishes
pandabou
Novel
Bronze
Thin Is My Love
Diena Mzr
Cerpen
Bronze
UNTUKMU...
Iman Siputra
Novel
Gold
3 Little Angels
Mizan Publishing
Flash
Pergaulan Bebas
lidhamaul
Flash
Setelah Gelap Datang
Rafael Yanuar
Rekomendasi
Flash
Sandiwara
lidia afrianti
Flash
Bronze
Kenapa Kita Berpisah?
lidia afrianti
Flash
Hilang di Kota Virtual
lidia afrianti
Flash
I'm a mother
lidia afrianti
Flash
STORY OF GERBERA
lidia afrianti
Cerpen
Bronze
A letter: Unbreakable Love From Seoul
lidia afrianti
Cerpen
Bronze
Dazzling Love
lidia afrianti
Flash
Cerita 14 Mei 2013
lidia afrianti
Flash
Jika Sudah Lupa, Mari kita Bertemu
lidia afrianti
Flash
From River To Sea
lidia afrianti
Flash
Lembar Terakhir Si Penulis
lidia afrianti
Flash
Bronze
LAST PLACE
lidia afrianti
Flash
SELF
lidia afrianti
Flash
if we'd met before a decade
lidia afrianti
Flash
Bronze
Alasan Menjadikanmu Rumah
lidia afrianti