Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Di Ujung Jalan Ini Aku Menangisimu
1
Suka
3,712
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku terkulai di ujung jalan ini, menahan hawa dingin yang menguar dan begitu menusuk tulang akibat hujan yang belum berhenti sejak tadi malam. Langit seolah tanpa lelah mengucurkan airnya dengan deras, tanpa jeda, tanpa mengurangi intensitasnya, membuat orang enggan meninggalkan ruang mereka yang hangat. Sunyi sepi semakin menghujam hati, tak terdengar suara apa pun dari sini, termasuk orang-orang yang biasanya mengaji di jam-jam segini, selain suara hujan yang seperti tidak punya niat untuk berhenti, meski azan subuh akan berkumandang sebentar lagi. Anjing pun tak mungkin akan lewat, sekadar mengambil dan membawaku ke tempat yang lebih hangat. Kehidupan benar-benar berputar dengan cepat, dan aku sama sekali tidak menyangka, aku akan berakhir di tempat seperti ini.

Aku masih ingat betul, kau kegirangan ketika mendapatkanku karena merahku yang menjadi warna favoritmu. “Ambil saja. Cuma bawa sial dia! Semua pelangganku tak pernah berkenan memandangnya.” Begitu kata pemilikku sebelumnya, membuatmu berdendang senang ketika pulang, lalu semua debu yang melekat padaku kaubersihkan. Ternyata kau akan mendapatkan kunjungan, dari laki-laki yang selalu datang di pengujung pekan, dan datang tak lama setelah kau selesai berdandan dan mengenakan semua benda warna merah termasuk diriku yang tampak mesra di kakimu. Dia terpana melihatku, lalu dalam hitungan napas melucuti seluruh benda yang melekat di tubuhmu, kecuali diriku.

 

Kau melayaninya dengan senang hati, bahkan sambil bernyanyi, hingga tubuhmu mulai dia naiki. Entah apa yang merasuki, dirimu mulai dia pukuli dari ujung kepala hingga kaki. Kau pun memberontak dan berguling ke sana-sini sambil berusaha meraih apa pun untuk bisa kaupakai sebagai perisai diri, dan tiba-tiba mencopotku dari telapak kakimu lalu mengentakkan ujung kakiku yang tajam ke belakang kepalanya sehingga darah mengucur deras yang membuatnya tak sadarkan diri. Dengan segera kau bangkit dan berpakaian lalu kau berkemas untuk pergi, membawa semua barangmu yang bisa kaujejalkan dalam koper kecil, kecuali stiletto barumu ini. Kau menentengku hingga ujung pagar gedung apartemen tempat tinggalmu, dan menggeletakkanku begitu saja di atas tempat penampungan sampah. Sepertinya kau tahu persis, semua yang ada di sini akan hangus terbakar menjelang siang nanti. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Di Ujung Jalan Ini Aku Menangisimu
Lita Soerjadinata
Novel
Bronze
The Idol's Love
delV
Novel
Bronze
LOVE is ART
Kezia Geralda Tandi
Novel
Bronze
Rama's Story : Virgo Chapter 3 - Back In Time
Cancan Ramadhan
Novel
Gold
Montmartre
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Still With You
Arinaa
Novel
Heal A Heart
Jessie YiCha
Novel
Bronze
Menjemput Cinta yang Tertunda
Yosi Hanr
Novel
Gold
Paquita dan Pangeran Bianglala: Bagaimana Jika Kamu Tahu Jodohmu di Masa Depan?
Mizan Publishing
Novel
Narakha
Ajensha
Flash
Izinkan Aku Untuk Menjamah Hatimu
pelantunkata
Cerpen
BOSS TO SCHOOL
Lala Nirmala
Novel
Bronze
Catatan Kehidupan
Akhmad rizkiannoor
Novel
Gold
NAKULA
Mizan Publishing
Novel
Unexpected
Yeni fitriyani
Rekomendasi
Flash
Di Ujung Jalan Ini Aku Menangisimu
Lita Soerjadinata
Novel
Bronze
Tarupala
Lita Soerjadinata
Flash
Antara Pelangi dan Matahari
Lita Soerjadinata
Flash
Ruang dan Waktu Membuat Kita Terhenti
Lita Soerjadinata