Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PIL-KA-DES
2
Suka
3,952
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya tercantum dalam daftar calon kepala desa yang baru. Semua hal tentang persiapan kampanye dan lain-lain sudah lengkap. Semua tim sukses pun sudah bertekad akan mendukung dengan sepenuh jiwa raga. Darman dengan tenang menjawab bahwa semua persiapan sudah beres ketika istrinya bertanya. Sebagai seorang konglomerat di desanya, bagi Darman urusan pencalonan sebagai kepala desa ini bukan hal yang berat. Dia yakin betul kalau dia pasti terpilih, apalagi hanya bersaing dengan seorang mantan guru yang dana pensiunnya terkadang tak cukup untuk kebutuhan sebulan. Guru Umar memang pensiunan guru, bukan pengusaha mebel kayu jati seperti Darman yang tak pernah menghitung berapa sisa uang di dompet.

Berhari-hari menjelang pemilihan, nama Darman dan guru Umar menjadi bahan pembicaraan orang-orang di kampung. Beberapa di antara warga Kampung Jawa bahkan menggelar debat terbuka dalam sebuah warung kopi, perihal kecakapan dari kedua calon kepala desa itu. Keduanya dikenal memiliki catatan baik di masyarakatnya. Dalam pandangan masyarakat, Darman adalah pengusaha yang dermawan dan tidak angkuh. Sedang Guru Umar adalah seorang yang sederhana dan bijak. Tidak pernah dia menolak memberi pertolongan kepada tetangga, meski hanya tenaga tua yang bisa diberikan.

Suasana persaingan pilkades semakin memanas. Meski begitu, tak ada satupun kerusuhan yang ditimbulkan dari persaingan itu. Hanya kurang 3 hari sebelum hari pemilihan, ada isu yang beredar tentang Darman. Entah siapa yang pertama membicarakanya, Darman dituduh sebagai cucu dari seorang tokoh PKI di daerahnya. Mendengar hal itu Darman segera mengklarifikasi. Dia mengakui bahwa kakeknya memang seorang aktivis PKI. Namun pengakuanya itu justru mengakibatkan keresahan di masyarakat. Karena itu, Darman memutuskan untuk mundur. Dia tahu betul bahwa kemungkinan kemenanganya sudah tidak mencapai 50%.

Darman penasaran darimana asal rumor tersebut. Siapa yang sebenarnya yang menghembuskan rumor tentang nasabnya. Dia tidak mencurigai bahwa Guru Umar lah yang menyebarkan rumor itu. Darman kenal betul siapa Guru Umar. Guru Umar pula lah yang dulu mengajarinya belajar dan bekerja, karena orangtuanya tak mampu membiayainya untuk bersekolah. Karena mundurnya Darman, pilkades yang sedianya digelar 3 hari lagi terpaksa diundur.

Suatu malam Darman duduk di teras rumahnya. Dia menelepon seorang kawan bisnisnya, “Ayo kita taruhan! 3 hari lagi pilkades kampung Jawa akan digelar. Kita taruhan bagaimana akhir pilkades itu!” Darman menutup teleponya. Dia melanjutkan percakapan itu melalui pesan singkat. Malam itu pula dia menghubungi semua tim suksesnya kemarin, mempersiapkan langkah lanjutan dari rencana yang baru saja terpikirkan. Hari pemilihan tiba. Nama Darman dalam surat suara berubah menjadi Hasyim, seorang pemuda keturunan kyai di kampung Jawa yang tiba-tiba mendaftarkan diri.

Semua orang tersenyum hari itu, termasuk guru Umar dan para pendukungnya. Mereka yakin kalau guru Umar akan terpilih sebagai kepala desa. Pukul 8 pagi pemilihan dimulai, semua berjalan normal, para pemilih pun keluar masuk bilik suara. Hingga pukul 13.00 ternyata tak seorang pun yang hadir sebagai pemilih. Hingga 1 jam kemudian masih tak ada satu pun yang datang. Akhirnya panitia memutuskan untuk menghitung perolehan suara. Di luar dugaan, jumlah suara masuk tidak memenuhi syarat minimal. Alhasil, panitia memutuskan pilkades hari ini tidak sah dan diundur di kemudian hari. Darman tersenyum sinis saat mendengar berita itu, dia merasa menang.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Detik Terakhir
Herman Sim
Flash
PIL-KA-DES
M. Yofi Prayoga
Novel
Gold
PCPK Forever Friends
Noura Publishing
Novel
Bronze
Jessica, Luka Yang Terpendam
Sofia Grace
Flash
Kayu Bakar Simbok
Adjie P. Atmoko
Cerpen
Bronze
Pesan maaf Inka
Desy Sadiyah Amini
Cerpen
Bronze
KARAM
Ejas Intan
Novel
Rumangsa
puspawarsa
Novel
Bronze
Salah Duga
Jhon Merari Hutapea
Cerpen
Bronze
CINTA KWOK MATI DI LUMBUNG PADI
Ranang Aji SP
Novel
Bronze
Langit Kala Senja
dita heriwiendyasworo
Novel
Bank(rut) Syariah
Dania Oryzana
Novel
Bad Papa
Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Novel
Bronze
Sekali Lagi
Moon
Cerpen
Bronze
ZINA
Iman Siputra
Rekomendasi
Flash
PIL-KA-DES
M. Yofi Prayoga
Flash
PIL-KA-DES
M. Yofi Prayoga
Flash
PIL-KA-DES
M. Yofi Prayoga
Flash
PIL-KA-DES
M. Yofi Prayoga