Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sedikit menyedihkan saat mendapati hanya satu bibit dari bunga matahari yang tumbuh. Aku menanam jauh lebih banyak, aku bahkan menuangkan semua benih yang ku punya. Hanya tinggal ini, sisanya membusuk dan menyatu menjadi tanah dalam sebuah polybag.
Butuh beberapa hari untuk bisa menyadarinya, dia sedang berbicara padaku, bunga matahari itu menyampaikan pesan untukku.
Dia satu-satunya yang tumbuh, kusiram hampir setiap hari tapi tetap saja terlihat sekarat, akarnya bahkan goyah tapi kutanam ulang, dan daunya berlubang, saat berbunga aku mendapati ulat berusaha memakannya. Nasibnya agak malang.
Muridku datang rumah disaat yang sama bunganya mekar.
"Bunganya cantik" ujarnya sambil menunjuk ke arah bunga matahari itu.
Aku menengok melihatnya, aku melihatnya setiap hari tapi tidak pernah berpikir bahwa dia akan mendapat pujian.
"Ya" balasku sambil tersenyum ke arahnya. Aku tidak tahu apa dia benar-benar berpikir seperti itu atau hanya sekedar formalitas karena siswa kebanyakan selalu berusaha bersikap sopan.
Dia sekarat tapi dia satu-satunya harapan, bunga matahari tidak tumbuh secara alami di tempatku, mungkin tempatnya tidak sesuai tapi dia mencoba untuk tumbuh dan benih yang tadinya kupikir membusuk secara sia-sia kini mendapatkan tempat lain dengan cara pandangan yang sedikit berbeda.
Meraka tumbuh bersama bunga matahari yang sekarat ini, mereka menjadi nutrisi untuknya, meraka tumbuh dalam sel-sel bunga matahari yang sekarat.
Dia satu-satunya harapan, bibit bisa tumbuh darinya. ketika bunganya layu, lalu bagian tengahnya mengeras. Bunga matahari sekarat ini sangat pantas dengan semua pujian yang ia terima. Dia adalah matahari dari para bunga matahari atau bisa juga menjadi cemilan, tapi santai-lah bunga matahariku, disini orang-orang tidak memakan biji bunga matahari.
Karena akhir-akhir ini orang selalu mengambil pelajaran dari hal-hal yang absurd, aku juga akan mencobanya padamu. Akan kuanggap kau sebagai jawaban Tuhan dari doa-ku, karena Tuhan yang kupunya tidak berbicara langsung pada manusia, kuanggap kau sebagai perantara pesan darinya untukku.
Aku bertanya padanya beberapa pekan lalu tentang mengapa aku diciptakan dengan begitu tidak menariknya? kenapa rasanya aku tidak pantas disukai? aku sudah hampir berumur seperempat abad dan tak satupun yang menyatakan perasaan padaku.
Aku mendapatkan jawabnya darimu, aku bukannya tak menarik, aku hanya tidak menyadarinya dan bukannya tidak ada yang mengatakan bahwa aku cantik, aku hanya selalu berpikir bahwa mereka berpura-pura.
Ada satu pertanyaan lagi dalam doaku, orang tua selalu mengatakan bahwa aku tidak berguna sekalipun aku sudah mencoba melakukan yang terbaik, Tuhan kenapa kau menciptakan sesuatu yang tidak berguna sepertiku?
Aku juga mendapatkan jawaban itu darimu. "Aku tidak mungkin menjadi sesuatu yang tidak berguna selamanya, ketika aku mati, ulat akan mendapatkan makanan dari tubuhku dan tumbuhan akan mendapatkan nutrisi yang bagus untuk tumbuh besar dan kuat, sumber oksigen yang bagus untuk yang hidup, bagus untuk pengurangan pemanasan global".
Terdengar sangat bergunakan? sekarang aku bisa tidur dengan tenang dan mungkin akan mati dengan tenang.