Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sejak pandemi melanda, rumah menjadi tempat teraman untukku dan mungkin juga untuk mereka di luar sana. Namun aku tidak tahan dengan keadaan dan rutinitas yang sama. Pada akhirnya dunia virtual menjadi jalan untuk menghibur diri atau tetap bisa saling menyapa. Keisengan membawaku pada salah satu aplikasi virtual hear you.
Disana aku bertemu orang- orang yang mengesankan. Hiro, dia adalah orang yang pertama kali membuatku terkesan dan tetap ingin kembali ke sana. Aku bukan orang yang suka bicara banyak di dunia nyata, tapi dia seperti memberi umpan pada ikan yang diam di air tenang. Ketika berbicara dengannya, aku menjadi orang yang percaya diri tanpa ada rasa takut.
Perkenalkan yang cukup panjang membawaku mengetahui tentang kehidupannya. Dan ternyata usia kami terpaut beda 4 tahun. Disana juga ada kak dora, sela, seli dan bian. Setiap hari kita akan saling menyapa satu sama lain, ibarat keluarga sepertinya sudah lengkap.
Tapi ada yang mengusik saat itu, ketika kami berkumpul mantan pacar Hiro muncul. Aku sedikit kesal dan marah. Kenapa dia harus muncul saat aku sudah mulai ada kesempatan memasuki hati hiro.
"Bodoh! " ucapku yang membuat satu room kaget.
"Kenapa rin? " tanya hiro
"Aku benci melihat drama ini, jangan sok menangis. Siapa yang duluan pergi? Dan kau, kenapa masih saja sok peduli. Padahal kau yang terluka"
"Kamu keterlaluan Rin" ucap Hiro dengan nada marah.
Aku meninggalkan room dan terduduk sedih di kamar. Kemarahan sesaat itu benar- benar menyesatkan. Esoknya aku kembali menyapa, tapi siapa sangka mantan pacarnya meninggal.
Aku merasa bersalah dan sisi buruk malah berbisik aku melakukan hal yang benar. Aku tidak berani menyapanya lagi, bagaimana pun aku tahu hatinya terluka dan berduka.
Tapi hari itu, dia berbicara tak seperti biasanya. Dia menyapaku dengan lembut dan berharap kita akan bertemu.
Apa Kabar, Rin?
Ternyata hanya penenang sesaat, dia menghilang.
Aku hanya tahu namanya dan tak pernah terbesit dalam fikiranku untuk tahu semuanya. Dimana aku harus mencarinya?
Mengelilingi indonesia? Atau harus menyebarkan pamflet orang hilang?
Makasih udah baca ya kak